Pemilu Tinggal 100 Hari Lagi, Bagaimana Harris-Trump Bersaing?
Pemilihan Presiden Amerika Serikat berjarak 100 hari lagi. Harris dan Trump semakin keras bersaing.
Apa yang dapat dipelajari dari artikel ini?
1. Bagaimana Kamala Harris dan Donald Trump bersaing?
2. Berapa jumlah dana yang telah dikumpulkan oleh kubu Harris maupun Trump?
3. Siapa saja para pendukung Trump dan Harris?
Persaingan Kamala Harris dan Donald Trump
Terhitung Senin (29/7/2024), pemilihan Presiden Amerika Serikat berjarak 100 hari lagi. Puncak pemungutan suara akan digelar pada 5 November 2024.
Jajak pendapat oleh Reuters bersama Ipsos pada Rabu (24/7/2024) menunjukkan, 44 persen responden mendukung Kamala Harris dan hanya 42 persen berpihak kepada Donald Trump. Survei PBS, NPR, dan Marist menunjukkan Harris hanya tertinggal satu poin dari Trump. Dalam survei ini, Trump unggul 46 persen, Harris 45 persen, dan sisa responden menjawab ”tidak tahu”.
Baca juga: Kamala Harris Terus Melaju
Harris dipastikan maju setelah Presiden AS Joe Biden menyatakan mundur dan mendukung Harris di pemilu. Padahal, Trump dan Republikan menghabiskan banyak dana kampanye untuk menyerang Biden. ”Kami dipaksa menghabiskan waktu dan uang untuk melawan si buruk Joe Biden. Hasil jajak pendapatnya buruk setelah debat yang payah, dan sekarang keluar dari pertandingan. Sekarang kami harus memulai lagi dari awal,” tulis Trump di laman media sosial.
Baca juga: Joe Biden Mundur, Trump Marah-marah
Menghadapi Harris, Trump memakai retorika lama. Dia menyebut Harris ”orang gila kiri radikal”, ”bodoh seperti batu”, ”gila”, dan ”Kamala Tertawa”. Ini mengacu pada meme riang Harris yang mendominasi media sosial dalam beberapa hari terakhir. Trump juga menyebut Harris ”Lyin’ Kamala” seperti dulu dia menyebut Joe Biden dengan panggilan yang sama.
Baca juga: Menghina dan Menyerang Pribadi Kamala Harris, Donald Trump Masih seperti Dulu
Hillary Clinton yakin Harris mempunyai modal memadai untuk menang. Ia menyoroti prestasi Harris dalam karier di bidang hukum dan politik, yakni menjadi Wakil Presiden dan Jaksa Agung Negara Bagian California.
Baca juga: Pesan Hillary Clinton kepada Kamala Harris soal Cara Hadapi Taktik Brutal Trump
Dana kampanye Harris dan Trump
Hanya dalam waktu sepekan, tim kampanye Harris mengumpulkan sumbangan 200 juta dollar AS dan mendaftarkan 170.000 sukarelawan. Dari 200 juta dollar AS yang dikumpulkan tim Harris, 66 persen disumbang donatur baru.
Tim kampanye Trump, awal Juli, mengatakan telah mengumpulkan 331 juta dollar AS pada kuartal kedua. Junlah ini melampaui 264 juta dollar AS yang dikumpulkan tim kampanye Biden dan sekutu Demokrat pada periode yang sama. Tim kampanye Trump memiliki uang tunai 284,9 juta dollar AS pada akhir Juni 2024, sementara tim kampanye Demokrat memiliki uang tunai 240 juta dollar AS.
Baca juga: Kamala Semakin Menyala
Sebelumnya, di dua hari setelah resmi menjadi bakal calon Presiden AS dari Demokrat, Harris berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar melebihi 100 juta dollar AS.
Baca juga: Rekor 24 Jam Raup 100 Juta Dollar AS, Masifnya Dukungan bagi Kamala Harris
Harris memang memiliki keunggulan ia bisa mengakses dana kampanye Biden. Per Juni 2024, dana kampanye yang terkumpul sudah 95 juta dollar AS.
Baca juga: Plus-Minus Kekuatan Kamala Harris, Bagaimana Cara Dia Taklukkan Trump?
Para pendukung Harris dan Trump
Kamala Harris kini disokong dua mantan presiden AS dan satu presiden yang masih menjabat. Sebaliknya, Trump belum mendapat sokongan dari politisi senior Partai Republik sekaligus mantan Presiden AS George Bush. Meski demikian, para petinggi Partai Republik sudah berbaris di belakang Trump. Bahkan, para Republikan melihat Trump akan menang besar pada Pemilu 2024.
Baca juga: Patahkan Gosip, Obama Resmi Dukung Kamala Harris
Sejumlah bintang Hollywood dan selebritas penyanyi, mulai dari Cardi B, Charli XCX, Robert de Niro, Jamie Lee Curtis, hingga Barbra Streisand, berbaris mendukung Harris. Tim kampanye Trump juga berupaya menarik minat pemilih muda dengan menghadirkan selebritas seperti pegulat Hulk Hogan dan musisi Kid Rock di Konvensi Nasional Partai Republik.
Baca juga: Gen Z Jadi Rebutan Trump dan Harris Si ”Ratu Meme”