Meski belum terbukti bersalah berdasarkan keputusan berkekuatan hukum tetap, Donald Trump dilarang ikut pemilu.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
PORTLAND, JUMAT — Hambatan pada Donald Trump untuk ikut pemilu Amerika Serikat 2024 terus bertambah. Setelah Colorado, giliran Maine melarang nama Trump dicantumkan dalam surat suara. Ia dilarang ikut pemilu karena tuduhan yang belum berkekuatan hukum tetap.
Mahkamah Negara Bagian Maine mengumumkan keputusan itu pada Kamis (28/12/2023) siang waktu AS atau Jumat dini hari WIB. Maine menyusul sikap Colorado dua pekan lalu.
Sekretaris Negara Bagian Maine Shenna Bellows menyimpulkan, Trump terlibat kerusuhan pada 6 Januari 2021. Kala itu, sejumlah pendukung Trump menyerbu kantor parlemen AS, The Capitol, di Washington DC. Sebab, mereka tidak bisa menerima kekalahan Trump di pemilu 2020. Trump, menurut Bellows, ikut menghasut massa.
Bellows, politisi Demokrat, menyitir Pasal 14 Konstitusi AS. Aturan itu melarang siapa pun ikut pemilu jika terlibat dalam pemberontakan atau segala bentuk tindakan melawan negara AS.
Pasal itu, antara lain, dikenakan kepada Cuoy Griffin, pejabat di New Mexico. Griffin mundur dari jabatannya karena terlibat kerusuhan 6 Januari 2021. Setelah kasus Griffin, sejumlah pihak menggunakan pasal tersebut untuk menggugat Trump di 12 negara bagian.
Sejauh ini, tujuh negara bagian menolak gugatan-gugatan tersebut. Pada 19 Desember 2023, Mahkamah Negara Bagian Colorado memutuskan Trump tidak boleh dicantumkan dalam surat suara pemilu 2024. Selanjutnya, Maine menyusul keputusan itu.
Di Colorado, Partai Republik mengajukan banding. Karena itu, Sekretaris Negara Bagian Colorado sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pemilu belum bisa memutuskan status Trump dalam pemilu.
Calon kuat
Sejauh ini, Trump masih menjadi bakal calon presiden terkuat dari Partai Republik. Jika Trump akhirnya dapat tiket dari Republik, maka Republik bisa kehilangan suara di Colorado dan Maine. Di kedua negara bagian itu, surat suara hanya akan berisi foto dan nama calon presiden selain dari Partai Republik.
Karena itu, tim kampanye Trump memprotes keputusan Colorado dan Maine. Secara statistik, kedua negara bagian itu dikuasai oleh simpatisan Demokrat. Akibatnya, politisi Republikan tidak pernah menang di sana. Meski demikian, tim Trump berargumen keputusan itu merampok hak demokrasi warga pendukung Trump.
Tim kampanye Trump mengeluarkan pernyataan tertulis. ”Kami akan melakukan banding ke Mahkamah Agung AS,” kata juru bicara tim kampanye Trump, Steven Cheung.
Para pakar politik dalam negeri AS memperkirakan, masih ada kemungkinan Trump memenangi banding. Sebab, sejumlah hakim di mahkamah agung ditunjuk Trump semasa jadi Presiden AS.
Ketua Partai Republik di New Hampshire, Chris Ager, termasuk yang menolak keputusan Colorado. ”Saya tidak mendukung Trump, tetapi keputusan ini preseden buruk untuk AS. Nanti di beberapa negara bagian hanya ada satu kandidat presiden. Ini sama saja dengan sistem Soviet, bukan demokrasi,” ujarnya kepada BBC, 20 Desember 2023.
Beberapa kasus
Trump punya beberapa masalah hukum. Ia dua kali dimakzulkan, walau proses itu gagal di Senat. Selain itu, ia menghadapi setidaknya empat dakwaan kriminal yang sidangnya masih berlangsung, baik di pengadilan federal maupun pengadilan distrik.
Kasus pertama ialah perihal pemberian uang suap kepada dua aktris film dewasa agar tutup mulut semasa kampanye pilpres Trump 2016. Trump tidak ingin kebiasaan dia menggunakan layanan kedua aktris itu terungkap.
Kasus kedua mengenai penemuan berkas rahasia milik negara di kediaman pribadi Trump, yakni di Mar-a-Lago, Florida. Ketika petugas merazia rumah Trump, berkas-berkas sensitif itu tersebar di mana-mana. Padahal, presiden sekalipun sejatinya tidak diizinkan membawa sehelai surat pun keluar dari kantornya di Gedung Putih.
Kasus ketiga mengenai keterlibatan Trump dalam perencanaan ataupun pecahnya kerusuhan 6 Januari 2021. Pendukung Trump menyerbu kantor parlemen AS dan berbuat keonaran.
Kasus keempat dilayangkan Jaksa Negara Bagian New York. Trump dituding berbohong selama bertahun-tahun soal aset perusahaannya. Ia menggelembungkan kekayaannya guna memperoleh pinjaman dari negara bagian yang praktis didanai oleh pajak rakyat.
Selain kasus pidana, Trump juga menghadapi kasus di pengadilan sipil. Kolumnis majalah Elle, E Jean Carroll, menggugat Trump karena melakukan pelecehan seksual dan merusak reputasinya.
Namun, sejauh ini, para pendukung Trump bergeming. Mereka tetap menyokong Trump sebagai kandidat untuk mengikuti pilpres AS pada November 2024. (AP/AFP/REUTERS)