Kecerdasan Digital Bentengi Anak-anak dari Dampak Buruk Internet
Cerdas dan bijak dalam mengonsumsi konten digital dapat melindungi anak-anak dari berbagai potensi buruk dunia digital.
Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
·3 menit baca
Dunia digital kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk anak-anak. Konten yang menyebar di dunia digital pun mewarnai proses tumbuh kembang anak-anak Indonesia yang lahir dalam dua dekade terakhir.
Anak-anak harus cerdas dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi konten di internet sebab konten di dunia digital selain bermanfaat juga menghadirkan bahaya. Bermanfaat jika dunia digital digunakan untuk kepentingan mendukung pendidikan dan mengembangkan potensi, tetapi berbahaya jika tidak hati-hati saat berinteraksi di dunia digital.
Karena itulah, menjelang Hari Anak Nasional (HAN) 2024, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyerukan semua pihak agar mengembangkan lingkungan daring yang sehat bagi perkembangan dan tumbuh kembang anak-anak.
”Tidak semua anak-anak dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal,” ujar Darmawati saat Festival Ekspresi Anak 2024, Kamis (18/7/2024), di kawasan Dunia Fantasi (Dufan) Ancol, Jakarta Utara.
Menteri PPPA mencontohkan, sudah banyak anak yang menjadi korban akibat penyalahgunaan internet, seperti kecanduan gawai, adiksi permainan daring, korban judi daring, bahkan banyak anak yang data pribadinya tersebar hingga mendapatkan kekerasan dan eksploitasi ekonomi serta seksual di ranah daring.
Oleh karena itu, Darmawati meminta semua pihak, baik anak-anak maupun orang dewasa, perlu bergandengan tangan meningkatkan kecerdasan digital yang menjadi salah satu benteng perlindungan anak-anak di ranah daring.
Tidak semua anak-anak dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara optimal.
Pada Festival Ekspresi Anak 2024, yang mengusung tema ”Anak Cerdas, Berinternet Sehat” itu berbagai atraksi seni anak ditampilkan. Acara ini juga dihadiri seribuan anak perwakilan Forum Anak Nasional tingkat provinsi, Forum Anak Nasional se-DKI Jakarta, dan para perwakilan pelajar dari wilayah Jabodetabek.
Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan sejumlah istri menteri Kabinet Indonesia Maju yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE).
Baca Pembukaan UUD 1945
Saat diundang ke panggung untuk menyampaikan pesan kepada anak Indonesia, Muhadjir menantang sejumlah anak tampil ke panggung untuk membacakan Pembukaan Proklamasi Negara Republik Indonesia 1945 tanpa melihat teks.
Belasan anak kemudian tampil ke panggung dan membacakan bersama-sama Pembukaan Proklamasi Negara Republik Indonesia 1945. Meski tidak semua menyebutkan dengan benar, semua mendapat hadiah dari Muhadjir.
Muhadjir dalam sambutannya mengingatkan agar semua menjaga, menghormati, dan melindungi ibu-ibu serta merawat dan melindungi anak-anak. ”Masa depan Indonesia akan sangat ditentukan oleh anak-anak. Mari berikan perhatian khusus kepada anak-anak dan ibu-ibu,” ujarnya.
Sejalan dengan tema ”Anak Cerdas, Berinternet Sehat”, Menteri PPPA berharap semua anak-anak Indonesia mengakses dunia digital dengan bijak dan bertanggung jawab. Sebab, banyak anak menjadi korban akibat penyalahgunaan internet, seperti adiksi gawai, adiksi gim daring, korban judi daring, bahkan banyak anak yang data pribadinya tersebar hingga mendapatkan kekerasan dan eksploitasi ekonomi serta seksual di ranah daring.
”Setiap dari kalian, tanpa terkecuali, adalah anak-anak hebat dengan segudang potensi, penerus terbaik bangsa ini. Karena kalian adalah masa depan Indonesia,” ungkap Darmawati.
Di tengah festival tersebut, perwakilan Forum Anak Nasional juga menyerahkan hasil penyusunan Suara Anak Indonesia (SAI) kepada OASE yang diwakili Nyonya Siti Faridah Pratikno. Suara Anak Indonesia tersebut akan dibacakan di hadapan Presiden pada puncak Peringatan HAN 2024 pada 23 Juli 2024 di Jayapura, Papua.
Hingga akhir acara festival, kegembiraan terpancar dari wajah anak-anak yang hadir. Sejumlah anak dari beberapa sekolah luar biasa (SLB) di Jakarta pun ikut gembira. ”Senang banyak orang-orang. Saya senang ada tari-tari,” ujar Siti Soleha, siswa Kelas XI SLBN 8 Jakarta.
Beberapa anak perempuan dari sekolah dasar di Jakarta yang menampilkan operet ekspresi anak dengan mengenakan busana Betawi mengaku, saking inginnya tampil pada festival tersebut, mereka sudah berdandan sejak Kamis subuh.
Bagi anak-anak, berkumpul bersama teman-teman sebaya dan bergembira memberikan semangat yang besar. Tak peduli dari mana mereka datang, mereka melebur dalam kegembiraan bersama. Itulah anak-anak. Mari lindungi mereka dari kejahatan apa pun, termasuk termasuk kejahatan dalam dunia digital. Selamat Hari Anak Nasional 2024.