Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengaudisi ratusan musisi muda untuk bergabung dalam Gita Bahana Nusantara. Karakter kebangsaan ditanamkan melalui musik.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
Setiap tahun, musisi muda Indonesia menunggu-nunggu Gita Bahana Nusantara diadakan. Yang lolos audisi tidak hanya bakal diakui sebagai musisi bertalenta secara de facto. Mereka juga bakal pentas di Istana Merdeka saat upacara 17 Agustus.
Gita Bahana Nusantara (GBN) terdiri dari tim orkestra dan paduan suara. Mereka adalah pemuda-pemudi berusia 16-23 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia. Jika digabung, anggota GBN jumlahnya ratusan.
Setelah melalui rangkaian audisi, anggota terpilih akan dikarantina bersama selama lebih kurang 20 hari. Mereka berlatih setiap hari dan diberi pembekalan berbagai materi selama karantina. GBN kemudian tampil pada konser perdana di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Pidato Kenegaraan Presiden di Gedung DPR/MPR; serta Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta.
Menurut pianis Muhammad Bintang Alfaridzie (21), menjadi anggota GBN itu seperti mengemban tugas negara. Tugas harus dijalani dengan serius. Kesadaran itu ditanamkan ke para musisi selama karantina.
Kami mencoba memupuk kebersamaan, nasionalisme, serta menguatkan karakter dan jati diri bangsa melalui GBN. (Syukur Asih Suprojo)
”Kami diminta olahraga push up dan lari setiap pagi selama karantina. Sebagai musisi, itu hal baru buatku. Rupanya tujuan GBN bukan hanya meminta kami bermusik, tapi menjadikan kami musisi yang disiplin dan cinta Tanah Air,” kata mahasiswa yang kerap disapa Alfa saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (29/6/2021). Alfa merupakan pianis dari Jawa Tengah yang terpilih sebagai anggota GBN pada 2017 dan 2019-2020.
Jadwal harian anggota GBN cukup padat. Mereka harus bangun pagi dan berolahraga sekitar pukul 05.00. Setelah sarapan dan mandi, mereka bakal berlatih atau menerima pembekalan materi dari berbagai tokoh, misalnya atlet dan politisi. Menurut Alfa, mereka bisa berlatih 3-4 kali dalam sehari.
Anggota GBN juga dijelaskan pentingnya lagu-lagu Tanah Air hingga cara baris-berbaris untuk masuk Istana Merdeka. Hal ini sekaligus menanamkan rasa cinta Indonesia dan penguatan karakter bangsa pada mereka.
”Saya jadi bisa menjiwai musik dan rasa cinta saya terhadap tugas tumbuh. Makanya ini seperti tugas negara. Ada rasa bangga dalam diri saya sebagai musisi,” ucap Alfa.
Anggota paduan suara GBN 2019-2020 Farah Diana (18) sependapat. GBN tidak hanya membuat dia bangga bermusik, tapi juga menumbuhkan rasa nasionalisme.
Pengalaman tinggal bersama dengan ratusan anak dari 34 provinsi juga membuat Farah mengalami Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan yang ia pelajari sejak dulu tersebut kini jelas maknanya.
Farah bercerita, ia dulu tinggal sekamar dengan teman dari Kalimantan Utara dan Jambi. Ketiganya punya logat, cara bicara, dan agama yang berbeda-beda. Hal itu tidak menghalangi ketiganya buat berteman baik.
“Kalau teman sekamar saya ada ibadah Minggu, saya akan bangun lebih dulu buat membangunkan dia. Saat Idul Adha selama karantina, teman-teman lain memberi kami ucapan dan ikut merayakannya. Kami juga makan bersama di momen itu,” kata Farah.
Menurut Pamong Budaya Ahli Madya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Syukur Asih Suprojo, karakter bangsa bisa diperkuat dari sisi seni. GBN pun jadi media untuk itu.
”GBN itu Indonesia mini dalam sebuah orkestra. Jadi kami mencoba memupuk kebersamaan, nasionalisme, serta menguatkan karakter dan jati diri bangsa melalui GBN,” kata Syukur saat dihubungi pekan lalu.
Adapun seleksi GBN berubah saat pandemi Covid-19. Direktorat Jenderal Kemendikbud Ristek membatalkan audisi GBN pada 2020 dan memanggil anggota GBN angkatan 2019. Mereka diminta bergabung dalam pentas daring yang ditayangkan di kanal Youtube Kemendikbud Ristek pada Agustus 2020.
Seleksi GBN pada 2021 kembali diadakan sejak 30 Maret hingga 17 Juli 2021. Audisi GBN tahun ini hanya diikuti 26 provinsi. Delapan provinsi yang tidak mengadakan audisi GBN adalah Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Kepulauan Riau, Bali, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Syukur mengatakan, ini karena sejumlah provinsi mengalokasikan dana daerah untuk penanganan Covid-19.
”Kami tetap merekrut anggota GBN tahun ini karena tidak mau regenerasi (talenta musik) terputus. Ini memberi makna agar pandemi tidak mematikan kreativitas,” ucap Syukur.
Ia menambahkan, Kemendikbud Ristek masih berdiskusi tentang cara melatih para anggota terpilih. Karantina untuk ratusan orang seperti tahun-tahun sebelumnya dinilai tidak ideal di masa pandemi. Pihaknya sedan mengkaji kemungkinan pelatihan secara daring.
”Ini adalah wadah anak muda berkreasi, menyalurkan bakat dan potensi di bidang musik, serta memperlihatkannya di acara yang sangat penting, yaitu peringatan Kemerdekaan RI,” kata Direktur Jenderal Hilmar Farid Kemdikbud Ristek Hilmar Farid pada video Kilas Perjalanan Gita Bahana Nusantara 2020.