Perjalanan ke Kompong Som atau Sihanoukville, daerah di Kamboja, membawa pengalaman mendebarkan. Kendala bahasa dan kondisi kota di sana turut menambah kepanikan saat liputan tentang judi ”online”.
Oleh
Tim Kompas
·4 menit baca
TIM KOMPAS
Penampakan patung dua singa emas di salah satu sisi bundaran kota di Sihanoukville, Kamboja, Selasa (5/12/2023).
Perjalanan dengan mobil taksi barangkali tak pernah sebegitu deg-degan saat kami berada di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (1/12/2023). Setibanya kami di bandara internasional itu, seorang warga lokal menuliskan nama kami di selembar kertas sebagai penanda dia yang mengantarkan kami. Keringat dingin mulai mengucur lantaran satu hal: sopir tersebut tidak berbahasa Inggris.
”Kompong Som?” ujar sopir itu saat bertemu kami menjelang sore hari.
”Yes, yes.” Kami hanya bisa bilang itu sambil mengangguk. Kompong Som atau KPS yang dimaksud adalah sebuah provinsi di Kamboja. Tagar KPS belakangan ramai di media sosial Facebook dan Tiktok lantaran banyak warga Indonesia memamerkan diri sedang bekerja di sana. KPS yang dimaksud ini juga tenar dengan nama lain, yakni Sihanoukville.
TIM KOMPAS
Taksi mengantar Tim Kompas dari Bandara Phnom Penh, Kamboja, ke Sihanoukville, Kamboja, awal Desember 2023.
Satu per satu momen deg-degan muncul atas buntut dari kendala bahasa itu. Kami mencoba minta mampir membeli makanan ke minimarket terdekat. Ternyata dia tak juga mengerti. Komunikasi dengan perantara Google Translate pun tak berujung solusi sampai kami menunjukkan suatu lokasi minimarket terdekat di aplikasi Google Maps.
Kendala bahasa masih berlanjut ketika mengunjungi gerai ritel di Phnom Penh. Dari tiga pelayan, hanya satu orang yang bisa berbahasa inggris meski terbata-bata. Meski Kamboja menerima alat pembayaran dengan dollar AS, nyatanya tak banyak penduduk di sana memakai bahasa Inggris untuk sehari-hari.
Kami menempuh perjalanan tiga jam dari Phnom Penh ke Sihanoukville sambil berdebar-debar. Sudah deg-degan karena kendala bahasa, kami juga masih harus menyiapkan diri untuk liputan di sana.
Seorang perempuan duduk memandu judi di salah satu meja di Trimulia Casino, Sihanoukville, Kamboja, Senin (4/12/2023).
Maksud tim harian Kompas bertolak ke Kompong Som kali ini adalah untuk mendalami reportase tentang operasional judi daring di Kamboja yang menyasar pasar pejudi Indonesia. Reportase ini bakal terbit di harian Kompas edisi Kamis dan Jumat (14-15/12/2023) dan di kanal digital Kompas.id.
Perjalanan ke Kompong Som ini dilatari sejumlah informasi bahwa banyak orang Indonesia bekerja di sana untuk sektor perjudian. Kamboja adalah salah satu negara yang melegalkan operasional kasino dan perjudian meski melarang warga negaranya sendiri berjudi.
Seperti sempat diberitakan Kompas, 18 Januari 2023, pengungkapan tindak pidana perjudian melibatkan aktor dari Kamboja. Aktivitas, seperti server, juga disebut berasal dari sana.
Suasana di kantin yang berada di samping Trimulia Tower, Sihanoukville, Kamboja, awal Desember 2023. Di sini banyak ditemukan pekerja Indonesia.
Ragam selentingan tentang situs judi Indonesia yang dioperasikan dari Kamboja terus bermunculan selama proses liputan investigasi Kompas yang berjalan sejak November 2023. Kabar itu memantik rasa penasaran karena bagaimana bisa operasional judi daring berjalan dari sana.
Penelusuran digital dan informasi yang kami dapat kian mengarah ke sejumlah situs yang diyakini beroperasi dari Kamboja. Sihanoukville, misalkan, kerap disebut-sebut menjadi surga kasino yang naik daun beberapa tahun terakhir.
Salah satunya adalah area bernama Kompong Dewa Resort & Casino. Dari konten media sosial, kami mendapati banyak orang Indonesia nyaman bekerja di sana. Dari konten lainnya, tempat tersebut juga disebut-sebut menjalankan situs judi yang menarget pasar pejudi Indonesia.
TIM KOMPAS
Suasana di Kompong Dewa Resort, Sihanoukville, Kamboja, awal Desember 2023.
Suasana kota
Memasuki Gerbang Tol Sihanoukville setelah tiga jam perjalanan, hal yang terlihat malam hari hanyalah siluet bangunan tinggi. Dari kejauhan, Kompong Som terlihat layaknya kota sunyi.
Kami melihat jalan-jalan sepi yang mengarah ke pusat kota. Terlihat sebagian area permukiman padat. Penampakan jalan itu membuat kami teringat area serupa di Jakarta. Memori pun teringat daerah seperti Jelambar di Jakarta Barat, atau Teluk Gong di Jakarta Utara, yang punya penampakan mirip seperti sebagian tempat di sini.
Melihat area tersebut, terbayang pula aksi kejahatan yang bisa terjadi di sana. Seandainya ada perampok yang menodong kami di jalan, sepertinya kami tidak akan selamat.
TIM KOMPAS
Suasana salah satu pemandangan di sudut kota Sihanoukville, Kamboja, awal Desember 2023. Di kota ini, terdapat banyak kasino, termasuk milik orang Indonesia.
Melalui jalan yang luas lalu menghampiri ruas bundaran persimpangan, barulah kami bisa melihat gemerlapnya Kompong Som. Di sebuah ruas jalan kota, gedung tinggi bertuliskan kasino berjajar ibarat gerai ritel. Kota di area pesisir ini tampak berkilau saat malam.
Tiga jam penerbangan dan tiga jam perjalanan darat yang melelahkan, kami tak sadar taksi yang kami tumpangi berbelok ke Kompong Dewa Resort. Hal itu memicu kepanikan lantaran resor tersebut bukan tujuan kami menginap malam itu.
Kami tidak tahu pasti mengapa sopir itu berbelok ke Kompong Dewa. Mungkin si sopir salah menangkap lokasi yang kami maksud. Jarak hotel kami menginap malam itu sekitar tiga kilometer dari Kompong Dewa.
TIM KOMPAS
Suasana di depan Sambo Market, salah satu pasar dan pujasera yang berada di samping Kompong Dewa Resort, Sihanoukville, Kamboja, awal Desember 2023.
Mungkin pula karena dia tahu kami orang Indonesia, lalu si sopir mengantar kami ke tempat yang dipenuhi orang-orang Indonesia seperti di Kompong Dewa.
Di tengah kepanikan, kami justru melihat nama sebuah pasar bertuliskan ”Sambo Market” di seberang pintu masuk area Kompong Dewa. Pikiran mendadak malah melantur apa kaitannya Sambo Market itu dengan Ferdy Sambo, bekas aparat polisi yang tahun lalu ramai dikait-kaitkan dengan jaringan judi online alias konsorsium 303.
Kami baru tahu belakangan bahwa memang ada tempat-tempat yang bernama Sambo di Kompong Som. Tempat itu memang sudah buka beberapa tahun di sana, bahkan sebelum ramainya judi online di Indonesia.
Kini, Sambo Market adalah tempat pekerja Indonesia di Kamboja kerap nongkrong dan jajan makanan atau minuman ringan.