Sirkuit Mandalika dalam Bingkai Prangko Indonesia
Prangko seri Sirkuit Mandalika, yang akan diluncurkan pada 18 Maret 2022, selain mendokumentasikan kemegahan arena MotoGP, juga mencatatkan Indonesia dalam lembar sejarah percaturan olahraga MotoGp.
Setelah penantian panjang, akhirnya perhelatan akbar MotoGP dipastikan bakal digelar mulai tanggal 18 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mandalika awalnya kawasan hutan di bibir Pantai Kuta, dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai destinasi wisata superprioritas.
Pemerintah melalui badan usaha milik negara (BUMN) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan sejumlah BUMN terkait mengembangkan sebagian kawasan, membangun sirkuit berkelas dunia dengan panjang lintasan 4,31 kilometer, dan 17 tikungan.
Presiden Joko Widodo telah meresmikan Sirkuit Mandalika berikut infrastrukturnya pada 21 November 2021. Nama Mandalika diambil dari tokoh legenda lokal, seorang putri raja Tonjang Beru dalam kisah cinta tragis penuh haru. ITDC menggandeng Dorna Sports, berpusat di Spanyol, merancang event MotoGP mulai Maret tahun ini, untuk masa kontrak 10 tahun ke depan.
Foto Cerita: Semangat Pengorbanan Putri Mandalika dan Gemerlap Pembangunan Mandalika
Pebalap dunia, seperti Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha, Marc Marquez dari Repsol Honda, Enea Bastianini dengan bendera Gresini Racing, dan Maverick Vinales dari Aprilia Racing, serta Jorge Martin dari Pramac Ducati, bulan lalu menjajal arena tersebut. Mereka memuji Mandalika sebagai sirkuit ”jalan raya” paling unik dan menantang di dunia.
Sukses Indonesia membangun sirkuit bertaraf internasional ini akan ditandai dengan penerbitan prangko seri Sirkuit Mandalika. Tujuannya, memotret dan mendokumentasikan cerita di balik kemegahan arena MotoGP, sekaligus mencatatkan Indonesia dalam lembar sejarah percaturan olahraga MotoGP.
Mengapa Sirkuit Mandalika diprangkokan?
Dunia teknologi informasi (TI) berkembang pesat, selaras dengan upaya akselerasi transformasi digital yang bergerak frontal dan masif. Perusahaan-perusahaan bidang TI berlomba merebut pasar dengan produk inovatif dan super canggih, memanjakan konsumen dengan berbagai menu dan fitur.
Perkembangan dunia TI seolah mendistorsi keberadaan prangko sebagai pengganti alat bayar pengiriman surat atau dokumen melalui pos. Meski perkembangan TI terbukti telah mendegradasi model komunikasi konvensional, seperti pengiriman surat, prangko tetap eksis. Prangko mengalami ”metamorfosa”, baik fisik maupun fungsinya. Sayangnya, beberapa kalangan justru menganggap prangko sudah mati, tak mampu bertahan di tengah gempuran teknologi modern.
Meski perkembangan TI terbukti telah mendegradasi model komunikasi konvensional, seperti pengiriman surat, prangko tetap eksis.
Selain pengganti alat bayar pos, prangko juga sebagai simbol kedaulatan negara. Sejarah mencatat, ketika terjadi pergolakan Republik Maluku Selatan (RMS) tahun 1950, mereka melakukan perlawanan diplomatik terhadap Indonesia melalui PBB dengan mencetak prangko.
Begitu pula ketika Malaysia memenangi sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia, yang Malaysia lakukan bukan membangun pangkalan perang di kedua pulau itu, melainkan menerbitkan prangko Sipadan-Ligitan. Untuk menunjukkan ke mata dunia bahwa pengesahan Sipadan-Ligitan memperoleh legitimasi internasional.
Baca Juga: Lukisan dalam Benda Pos
Prangko dapat menjadi ”penanda” perayaan atau commemorative stamp suatu peristiwa penting, bisa juga untuk peringatan hubungan diplomatik antarnegara dalam sesi joint issue stamp (JIS) atau penerbitan prangko bersama. Indonesia sejauh ini sudah melakukan JIS dengan Jepang, China, Singapura, Meksiko, Kolombia, Pakistan, Iran, Afrika Selatan, Turki, Thailand, Malaysia, Australia, Slowakia, Korea Selatan, dan Korea Utara.
Bukan itu saja, prangko kadang memasuki ranah geopolitik, misalnya mengapa kita menolak melakukan JIS dengan Israel dan mengapa saat ini Indonesia sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk melakukan JIS. Soal ini kita bahas di lain kesempatan.
Digelarnya MotoGP untuk kali pertama di Indonesia punya makna strategis. Kegiatan itu dapat dibaca dunia internasional sebagai promosi keberhasilan pembangunan dan jaminan keamanan di Indonesia, sekaligus approval bagi investor asing.
Prangko merupakan benda collectable, diburu para kolektor (filatelis), baik untuk dikoleksi maupun ditransaksikan di pasar filateli domestik ataupun luar negeri. Eksistensi perdagangan prangko dibuktikan adanya transaksi tertinggi koleksi prangko yang mencapai Rp 600 miliar (data pada Pameran Filateli Dunia ”Bandung 2017”).
Kegiatan skala regional, baik di bawah Federation of Inter-Asian Philately (FIAP) atau Organisasi Filateli Asia Pasifik maupun Fédération Internationale de Philatélie (FIP) atau Organisasi Filateli Dunia, merupakan wujud bahwa prangko di level secondary market masih eksis.
Modernisasi prangko memasuki era baru ditandai terbitnya prangko digital dan prangko kripto.
Indonesia kembali menjadi tuan rumah Pameran Prangko Dunia pada Agustus 2022 di Jakarta, setelah dinilai sukses dengan kegiatan serupa tahun 2017 di Bandung. Di berbagai negara, modernisasi prangko memasuki era baru ditandai terbitnya prangko digital dan prangko kripto, dengan fitur-fitur baru seperti augmented reality (AR), QR code, barcode track and trace. Di pasar non-fungible token (NFT), prangko kripto juga mulai ditransaksikan.
Lalu mengapa Sirkuit Mandalika diprangkokan? Sirkuit Mandalika kini menjadi ikon baru Indonesia. Posisinya di daerah wisata Lombok, NTB, membuat Mandalika mempunyai daya magnet yang menarik turis mancanegara. Setiap prangko baru harus dicatatkan pada organisasi pos internasional, Universal Postal Union (UPU), yang berpusat di Swiss. Dengan demikian, prangko Sirkuit Mandalika akan dikenal oleh lebih dari 200 negara anggota UPU.
Mencatatkan sejarah Indonesia
Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku penggagas diterbitkannya prangko Sirkuit Mandalika menggandeng Kemenparekraf dan didukung oleh badan usaha yang menangani Mandalika, ITDC.
Sirkuit Mandalika, satu-satunya sirkuit ”model jalan raya” di dunia yang punya daya tarik luar biasa, selain unik letaknya juga dikelilingi pantai yang eksotis. Prangko Sirkuit Mandalika mengabadikan sisi lain keberadaan sirkuit, dalam bentuk souvernir sheet atau carik kenangan, yang menampilkan keseluruhan view kawasan Mandalika.
Baca Juga: Mandalika, Logistik Grand Prix, dan Konektivitas
Desain gambar terdiri dari landmark dan denah sirkuit yang diambil dari udara sehingga prangko menampilkan gambaran utuh, lekak-lekuk jalanan Sirkuit Mandalika. Adapun untuk souvenir sheet menampilkan gambar kawasan Mandalika secara konfiguratif dengan latar belakang pantai di satu sisi dan perbukitan di sisi yang lain sehingga semakin indah.
Souvenir sheet Sirkuit Mandalika akan dilengkapi dengan QR Code sehingga setiap orang dapat berselancar masuk ke fitur tersebut dengan cara scanning untuk menemukan berbagai gambar, cerita, dan informasi tentang kegiatan di Mandalika melalui situs web ITDC.
Dalam seremonial pada 18 Maret nanti, selain terbit prangko Sirkuit Mandalika, juga akan dilakukan penandatangan Sampul Hari Pertama (SHP). Saat ini, pihak ITDC sedang melakukan pembicaraan dengan panitia pusat agar penandatanganan SHP dilakukan oleh Presiden Jokowi. ITDC juga akan menyiapkan sejumlah SHP yang dimungkinkan ditandatangani oleh para pembalap dunia, seperti Marc Marquez dan kawan-kawan. Jika benar, benda pos tersebut dipastikan akan menjadi incaran para kolektor prangko baik dari dalam maupun luar negeri.
Sebelumnya, Kementerian Kominfo melalui PT Pos Indonesia (Persero) tahun lalu mengeluarkan kartu pos dan prangko khusus gelaran World Superbike (WSBK) 2021 di Mandalika, sebagai promosi dan pemanasan menuju event MotoGP 2022. Promosi dilakukan dengan menyebarkan ucapan melalui kartu pos edisi spesial yang berisi ajakan dari Gubernur NTB H Zulkieflimansyah kepada seluruh pimpinan kementerian/lembaga negara, kedutaan besar, pimpinan kepala daerah di tingkat kabupaten/kota, provinsi, serta pimpinan BUMN di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi menyukseskan event WSBK tersebut.
Baca Juga: Pesona Sirkuit Mandalika di Media Sosial
Untuk acara MotoGP yang akan digelar pada 18-20 Maret 2022, PT Pos Indonesia (Persero) juga akan menyiapkan booth khusus yang dapat digunakan untuk memproduksi Prangko Identitas Milik Anda atau Prangko Prisma edisi MotoGP Indonesia 2022. Para pengunjung dapat mencetak prangko khusus yang disebut prangko Prisma itu, yang dapat menampilkan wajah/profil diri sebagai subyek gambar prangko dengan tulisan dan latar belakang Sirkuit Mandalika.
Eko Wahyuanto, Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Komunikasi dan Informatika