Vito Prasetyo lahir di Makassar, Februari 1964, tinggal di Malang. Ia bergiat di penulisan sastra sejak 1983.

Apalah daya aku tidak dapat bersuara. Katanya untuk mempercantik kota, diajak bicara pun tidak.

Ananda Sukarlan dan Ratnaganadi Paramita membuka Pertemuan Penyair Nusantara XIII dengan empat tembang puitik, salah satunya hadiah kemenangan Ratna.

Mereka belum juga berhasil menemukan rusa yang dicari. Anjing-anjing mereka juga seolah tidak mengidu bau apa-apa. Sampai petang. Sampai senja.

Aku berprasangka baik bahwa penulisku sedang menyiapkan adegan penting. Adegan yang bisa menentukan nasib kami sebagai tokoh-tokoh cerita.

Tri Astoto Kodarie, lahir di Jakarta, besar di Purbalingga, sekolah di Yogya dan menetap di Parepare, Sulawesi Selatan. Ada 11 buku puisi tunggal yang telah terbit.

Surat itu terus bersambung tertulis pada pepohonan dan daun yang berguguran, bahkan jadi kidung yang disenandungkan angin di pucuk pohon.

Edwin hengkang dari Hong Kong dan bekerja di Jakarta sebagai guru. Ia sengaja bertualang ke berbagai SMA.