Kobda FH adalah oknum TNI yang diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta. Ia menjadi perantara dan pencari anggota penculik.

Motif keterlibatan oknum TNI diduga karena faktor ekonomi. Penculikan hingga pembunuhan menjadi ladang bisnis. Sanksi tegas harus diberikan.

RW atau Erasmus Wawo, salah satu tersangka penculikan, mengajukan diri sebagai saksi pelaku. Dia berkomunikasi langsung dengan oknum aparat berinisial F.

TNI tidak memiliki kedudukan hukum sebagai pelapor pencemaran nama baik. Pelaporan terhadap Ferry Irwandi dipandang sebagai bentuk kriminalisasi dan intimidasi.

Delpedro yakin dirinya tak bersalah. Saat mengunjungi 68 tersangka kasus unjuk rasa, Yusril Ihza Mahendra memastikan semua proses hukum berjalan secara adil.

TNI dikritik setelah melaporkan Ferry Irwandi. ICJR dan Amnesty International menilai langkah itu melampaui wewenang dan mengancam kebebasan berpendapat warga sipil.

Komandan Satuan Siber TNI Brigadir Jenderal Juinta Omboh Sembiring mengatakan telah menemukan fakta dugaan tindak pindana yang dilakukan Ferry Irwandi.

Pemengaruh atau influencer Ferry Irwandi berisiko dijerat pidana setelah tim siber TNI berkonsultasi dengan Polda Metro Jaya.