”Kongres kita bekerja dengan kecepatan politik,” kata Eric Schmidt, mantan eksekutif Google, dikutip ”The New York Times”, 28 Juli. ”Pemerintahan China bekerja dengan kecepatan komersial,” lanjut Schmidt.

Persaingan dagang AS dan China memanas di sektor semikonduktor setelah AS memberlakukan embargo bahan dan alat pembuatan semikonduktor ke China. Beijing menuding Washington menerapkan hegemoni di sektor perdagangan.

KTT G-20 di Osaka pada 2019 diselenggarakan di tengah keprihatinan mendalam terhadap perang dagang Amerika Serikat-China yang menyebabkan pertumbuhan global terhambat. Sementara KTT G-20 pada 2020 dan 2021 lebih banyak diselenggarakan secara virtual akibat pandemi.

Hubungan AS-China tidak akan bisa menyelesaikan semua masalah. Namun, akan lebih banyak masalah bisa diselesaikan jika hubungan Beijing-Washington stabil.

Presiden Joe Biden menyebut RUU Inovasi dan Kompetisi akan memperkuat AS dalam membangun teknologi masa depan. RUU itu juga menyoroti China yang mengalokasikan 150 miliar dollar AS untuk pengembangan semikonduktor.

Subsidi miliaran dollar AS dan hambatan akses pasar diterapkan AS-China di ranah teknologi. Praktik itu tidak sesuai dengan prinsip pasar bebas yang digaungkan AS-Eropa.

Hingga 33 persen ekspor Selandia Baru ditujukan ke China. Gabungan ekspor ke Australia, AS, dan Inggris sekalipun tidak bisa mengalahkan total ekspor Selandia Baru ke China. Selandia Baru tetap keras soal China.

Sejumlah pelapak e-dagang lokal bersuara soal skema biaya yang dianggap membebani mereka. Produk dan penjual asing diuntungkan dan dinilai bakal semakin mendominasi pasar daring.