Perdebatan angka kemiskinan versi lembaga global dengan lembaga pemerintah menjadi ruang refleksi bersama, apakah standar kemiskinan Indonesia masih relevan?

Akademisi dan pesantren bakal digandeng pemerintah untuk membantu mengatasi kemiskinan. Mereka diajak memberdayakan masyarakat.

Dalam mengukur keberhasilan pembangunan, kita tidak bisa hanya mengukur keberhasilan antarwaktu, apalagi dengan ukuran yang ditetapkan diri sendiri.

Kebijakan pembangunan, secara spesifik upaya mengatasi kemiskinan, membutuhkan data yang akurat.

Menaikkan garis kemiskinan sehingga kelompok rentan miskin masuk dalam kelompok warga miskin. Karena itu, program pengentasan dari kemiskinan akan lebih efektif.

Kenyataannya, pendapatan nasional Indonesia masih didominasi segelintir orang yang belum menggambarkan pendapatan rata-rata nasional.

Tanpa investasi serius pada sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya akan memperlebar jurang ketimpangan sosial yang ada.

Jika pembangunan hanya mengangkat sebagian dan meninggalkan mayoritas dalam kerentanan, kita sedang membangun rumah dengan fondasi rapuh.