Bagaimana jazz masa kini dan masa depan? Kamasi Washington, Yussef Dayes, dan Snarky Puppy menunjukkannya. Ketiganya main di malam penutupan Java Jazz ke-20.

Tahun ini adalah kali ke-20 Java Jazz Festival digelar. Angka itu cukup sakral dan pantas dirayakan. Perayaan dimulai pada Jumat dan dipuncaki Minggu tengah malam.

Java Jazz Festival memasuki penyelenggaraan ke-20 pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025 nanti. Corak turunan jazz disuguhkan musisi muda Jacob Collier dan penyanyi Raye.

Java Jazz Festival adalah kekacauan yang indah menurut Dira Sugandi. Saking banyaknya tampil, dia pernah lupa pakai sepatu.

Salah satu alasan mengapa anak-anak muda tidak terhubung dengan jazz adalah karena jazz dibuat oleh orang-orang lama dan ditulis oleh orang-orang tua.

Festival musik tahunan Java Jazz Festival memasuki penyelenggaraan ke-18. Rentangnya terbilang panjang. Namun, nuansanya justru makin muda dan segar. Penampil dan penontonnya beregenerasi.

Java Jazz Festival edisi ke-18 tahun ini menghadirkan 140 musisi dari luar negeri dan Indonesia

Mereka akan tampil dalam satu panggung, mengumandangkan kembali keindahan lagu-lagu seperti “Sepanjang Jalan Kenangan”, “Layu Sebelum Berkembang”, “Pulau Seribu”, “Teringat Kembali” dan lain sebagainya.