Kemenangan dengan banyak gol dibutuhkan timnas Indonesia U-23 melawan Brunei Darussalam, Selasa ini, untuk mengamankan posisi dua besar di Grup B.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
BINAN, SENIN — Tim nasional sepak bola Indonesia U-23 membutuhkan banyak gol pada dua laga terakhir untuk menjaga kans lolos dari Grup B SEA Games 2019 dan melaju ke semifinal. Misi tersebut wajib mulai dilakukan saat menghadapi Brunei Darussalam di Stadion Sepak Bola Binan, Selasa (3/12/2019) pukul 19.00 WIB.
Jumlah gol yang banyak sangat berguna jika penentuan tiket ke semifinal harus dilakukan melalui penghitungan jumlah selisih gol. Apalagi, posisi Indonesia sudah melorot ke peringkat ketiga klasemen setelah dikalahkan Vietnam, 1-2, Minggu (1/12). Hanya dua tim peringkat atas yang berhak lolos ke semifinal.
Indonesia baru memperoleh enam poin, sama dengan Thailand. Namun, Thailand berada di peringkat kedua karena telah mencetak 10 gol dan baru kebobolan dua gol. Vietnam berada di puncak klasemen dengan 9 poin dan mencetak 14 gol serta baru kebobolan dua gol. Indonesia, meski menang dua kali, baru mencetak lima gol dan kebobolan dua gol.
Gol dalam jumlah banyak berhasil dikantongi Vietnam dan Thailand, terutama setelah mengalahkan Brunei Darussalam yang sejauh ini menjadi lumbung gol di Grup B. Brunei Darussalam dilibas Vietnam, 0-6, dan kembali dibantai Thailand, 0-7. Pada laga ketiga, Brunei Darussalam juga dikalahkan Laos, 0-3. Dengan demikian, Brunei Darussalam sudah kebobolan 16 gol tanpa bisa mencetak satu gol pun.
Hasil itu membuka harapan tim ”Garuda Muda” untuk bisa mengikuti jejak Vietnam dan Thailand. Apalagi, Thailand masih berpeluang menabung lebih banyak gol saat menghadapi Laos pada laga lain, Selasa ini. Laos sebelumnya juga kalah telak, 1-6 dari Vietnam sehingga Thailand yang merupakan tim juara bertahan masih bisa melakukan hal serupa.
Karena itu, Indonesia harus tampil lebih agresif saat menghadapi Brunei Darussalam dan kemudian Laos pada laga terakhir, Kamis (5/12). Garuda Muda tak bisa lagi bertahan terlalu dalam seperti saat melawan Vietnam.
Masalah yang dihadapi Indonesia saat ini adalah kondisi penyerang mereka, Muhammad Rafli, yang cedera saat mengalahkan Singapura, 2-0. Rafli tampil produktif pada laga uji coba sebelum SEA Games 2019. Ia berhasil membobol gawang Iran dua kali dalam dua laga berbeda. Ia juga mencetak hattrick ketika Indonesia mengalahkan Filipina, 5-0, pada Piala Merlion 2019 di Singapura, Juni lalu.
Tanpa Rafli, Indonesia masih memiliki Osvaldo Haay. Namun, Pelatih U-23 Indra Sjafri memerlukan rotasi pemain dalam turnamen berjadwal padat seperti ini.
”Secara medis, Rafli sudah siap. Terkait diturunkan atau tidak itu tergantung pelatih,” kata dokter timnas U-23, Syarif Alwi, ketika dihubungi, Senin (2/12) malam.
Jelang laga lawan Brunei Darussalam, Garuda Muda menjalani latihan ringan, Senin. Proses pemulihan masih berlanjut Selasa pagi. Seperti yang sudah disampaikan Indra seusai laga lawan Vietnam, tim juga mengevaluasi kesalahan mereka. ”Serangan dari bola-bola mati masih menjadi pekerjaan rumah kami,” kata Indra.
Namun, Indra sangat optimistis timnya bisa terus melaju ke semifinal karena mampu mengimbangi perlawanan tim sekuat Vietnam. ”Saya tidak mau mengatakan Vietnam jauh lebih baik daripada kami. Mereka masih kesulitan bermain lawan kami. Kekalahan ini hanya nasib saja. Mudah-mudahan kami masih bisa bertemu Vietnam di final,” ujarnya.
Tim putri tersingkir
Langkah timnas sepak bola putri Indonesia di SEA Games 2019 terhenti setelah dikalahkan Thailand, 1-5, di Stadion Rizal Memorial, Manila, Senin. Ini kekalahan kedua setelah sebelumnya mereka dilibas Vietnam, 0-6.
Dengan demikian, timnas putri tidak meraih satu poin pun di Grup B. ”Thailand adalah tim kuat, bahkan sudah tampil di Piala Dunia. Kami bisa mencetak satu gol dan itu sudah bagus,” kata pelatih timnas putri Indonesia, Rully Nere, seperti dilansir PSSI.
Pada semifinal, Thailand akan bertemu Myanmar dan Vietnam menghadapi Filipina. Vietnam adalah peraih emas SEA Games 2017, yang tidak diikuti Indonesia. (DEN)