Presiden Joko Widodo meresmikan Jembatan Youtefa di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (28/10/2019). Perayaan Sumpah Pemuda ditandai hadirnya jembatan sepanjang 732 meter dan lebar 21 meter di Port Numbay.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Jembatan Youtefa di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (28/10/2019). Perayaan Sumpah Pemuda ditandai hadirnya jembatan sepanjang 732 meter dan lebar 21 meter di Port Numbay, julukan Kota Jayapura. Jembatan ini diharapkan menjadi simbol persatuan bangsa dari Tanah Papua.
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Jembatan Youtefa sekitar pukul 15.00 WIT. Sebelumnya, Senin pagi, Presiden beserta rombongan menggelar pertemuan bersama para pengungsi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Barat.
Jokowi menekan tombol tanda peresmian Jembatan Youtefa pada pukul 15.30. Setelah itu, dia berjalan ke pinggir jembatan kemudian menggunakan teropong untuk melihat lokasi pembangunan istana presiden di daerah Muara Tami.
Dalam kegiatan ini, Presiden Jokowi juga meninjau maket pembangunan gedung Papua Youth Creative Hub Papua Muda Inspiratif dan Asrama Mahasiswa Nusantara.
Presiden Jokowi mengatakan, dirinya sangat senang peresmian Jembatan Youtefa bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. ”Sumpah Pemuda merupakan sejarah penting dalam perjalanan bangsa. Di mana para pemuda dari seluruh Nusantara bersatu menyatakan diri sebagai satu bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa Indonesia,” tutur Jokowi.
Ia menambahkan, kehadiran Jembatan Youtefa menjadi simbol persatuan masyarakat dan kemajuan Papua.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Papua Osman Marbun mengatakan, pembangunan Jembatan Holtekamp sejak 9 Mei 2015 menelan investasi sebesar Rp 1,8 triliun. ”Biaya ini diperuntukkan untuk membangun jembatan sepanjang 732 meter dan jalan penghubung sepanjang 10 kilometer,” ujarnya.
Jembatan Youtefa menyingkat perjalanan dari Jayapura ke Distrik Muara Tami dari sekitar 90 menit menjadi 45 menit. Di Muara Tami terdapat Pos Lintas Batas Negara Skouw yang merupakan pintu gerbang Indonesia dan Papua Niugini. Di distrik ini pula, terdapat kawasan Koya yang merupakan sentra pertanian setempat.
Jembatan ini juga dapat mempercepat perjalanan ke Kabupaten Keerom yang sebelumnya menempuh waktu 2 jam menjadi 1 jam.
Anggota Komisi IV Bidang Infrastruktur Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua, Thomas Sondegau, mengapresiasi pembangunan Jembatan Youtefa di Kota Jayapura. ”Hal ini membuktikan perhatian pemerintah pusat di Papua. Kini telah hadir fasilitas infrastruktur yang megah seperti daerah lain di Indonesia,” tuturnya.