Pemerintah merevitalisasi sekolah menengah kejuruan di Kalimantan Barat. Revitalisasi itu diperlukan untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman,
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Pameran produk siswa SMK dalam kegiatan Peluncuran Peta Jalan Revitalisasi SMK Kalimantan Barat, Kamis (24/10/2019).
PONTIANAK, KOMPAS – Pemerintah merevitalisasi sekolah menengah kejuruan di Kalimantan Barat. Revitalisasi itu diperlukan untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman, agar lulusannya bisa terserap di dunia kerja atau membuka lapangan kerja.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dalam Peresmian Peta Jalan Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi Kalbar 2019-2014, Kamis (24/10/2019), menuturkan, banyak lulusan SMK tidak mendapatkan lapangan kerja dan tidak bisa menciptakan lapangan kerja.
“Kedepan, dengan revitalisasi seluruh tamatan SMK hendaknya bisa masuk lapangan kerja secara optimal dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Kedepan, dengan revitalisasi seluruh tamatan SMK hendaknya bisa masuk lapangan kerja secara optimal dan menciptakan lapangan kerja
Total SMK di Kalbar berjumlah 223 dengan jumlah siswa sekitar 67.132. Dari jumlah sekolah itu sebanyak 107 di antaranya SMK negeri. Semua SMK akan direvitalisasi.
Para siswa Jurusan Teknik Permesinan SMK Ondak Jaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sedang membubuhkan lem perekat pada ujung tiang tenda terop.
Menurut Sutarmidji, bentuk revitalisasinya menjawab kebutuhan tenaga kerja dalam era industrialisasi. Untuk menyesuaikan dengan era revolusi industri 4.0 perlu modernisasi SMK dengan melengkapi laboratorium dan bengkel kerjanya.
Tahun depan SMK akan dilengkapi sertifikasi keahlian sehingga tenaga lulusannya bisa mendapatkan upah yang tinggi. Selain itu diberikan pula pelatihan-pelatihan kemandirian. Lulusannya didorong pula membuat perusahaan.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI
Seorang siswa SMK peserta lomba Astra Honda Skill Contest for Vocational School 2019 sedang diuji keterampilannya dalam menganalisis masalah teknis sepeda motor. Foto diambil di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Revitalisasi SMK, kata Sutarmidji, sudah mulai berjalan, misalnya dengan mengurangi jurusan tertentu dan menambah jurusan tertentu. Kemudian, otomotif bekerja sama dengan merek otomotif.
“Program studi di setiap SMK akan dievaluasi. Apa program studi yang diperlukan. Kemudian, program studi apa yang sudah jenuh akan ditutup dan diganti dengan program studi baru yang lebih relevan,” paparnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Suprianus Herman, menuturkan, dalam rangka meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) maka revitalisasi SMK sangat diperlukan. Presiden juga menginstruksikan kepada pemerintah daerah agar mengambil langkah strategis untuk merevitalisasi SMK.
Pameran produk siswa SMK dalam kegiatan Peluncuran Peta Jalan Revitalisasi SMK Kalimantan Barat, Kamis (24/10/2019).
Ada tiga hal sasaran dalam direvitalisasi, yakni kurikulum, kerja sama dengan dunia usaha dan lulusan. Kerja sama dengan dunia usaha mutlak. Kerja sama bisa berupa program guru produktif, siswa magang dan prioritas peluang kerja bagi para siswa SMK.
Guru-guru dari dunia usaha juga bisa didatangkan untuk mengajar siswa. Pemerintah juga sedang disiapkan jurusan digital marketing yang menyesuaikan dengan era digital.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kalbar Santyoso Tio, menuturkan, pelaku usaha dituntut terus memperbaiki kinerja untuk meningkatkan daya saing. Dengan demikian, dunia usaha bisa mempertahankan eksistensinya dan tidak tergilas dalam persaingan.
Dari sekian banyak faktor yang menjadi tantangan, isu kualitas SDM menjadi perhatian utama karena pengaruhnya besar dalam menentukan produktivitas dan efisiensi. Maka sekolah vokasi seperti SMK menjadi tulang punggung tenaga terampil. “Kami mengapresiasi peta jalan revitalisasi SMK Kalbar,” ujar Santyoso.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dalam Peresmian Peta Jalan Revitalisasi SMK Kalimantan Barat 2019-2014, Kamis (24/10/2019).
Besarnya perhatian Pemerintah Provinsi Kalbar terhadap peningkatan SDM memotivasi KADIN untuk bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi lainnya untuk berkontribusi dalam perkembangan masyarakat serta perekonomian Kalbar.
KADIN menawarkan kerja sama terutama dari berbagai sektor usaha agar dapat berpartisipasi dalam program pelatihan yang akan dilaksanakan SMK pada masa mendatang. Isu ini akan diangkat dalam dapat kerja daerah KADIN akhir November.
Kepala SMK Negeri 01 Pontianak Abriyandi, menuturkan, untuk merevitalisasi SMK perlu menyiapkannya aspek sumber daya guru dan sarana prasarana. Hal yang paling pokok kemitraan dengan dunia usaha yang tidak bisa dibangun sendiri oleh sekolah. Kemitraan itu perlu dukungan pemerintah.
Pengembangan guru menjadi tantangan tersendiri, misalnya program guru magang. Di satu sisi mereka perlu pengembangan diri, tetapi juga harus membagi waktu dengan mengajar.