Penjualan otomotif yang selama ini berpusat di Jawa mulai bergeser ke luar Jawa. Kontribusi penjualan di daerah luar Jawa yang sebelumnya di bawah 20 persen meningkat hingga 40 persen dari penjualan nasional.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penjualan otomotif yang selama ini berpusat di Jawa mulai bergeser ke luar Jawa. Kontribusi penjualan dari daerah luar Jawa yang sebelumnya di bawah 20 persen meningkat hingga 40 persen dari penjualan nasional.
”Sekitar 15 tahun lalu, penjualan otomotif hanya berpusat di Jawa, kini sudah ditopang oleh kota-kota berkembang di luar Jawa,” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, di Medan, Selasa (22/10/2019).
Kukuh mengatakan, untuk meningkatkan penjualan di daerah itu, diselenggarakan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Medan 2019. Sebelumnya GIIAS 2019 sudah dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, dan Makassar. GIIAS Medan 2019 akan digelar di Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Medan, 23-27 Oktober.
”Pameran ini akan menampilkan delapan merek kendaraan ternama, yaitu DFSK, Honda, Lexus, Mitsubishi Motors, Renault, Toyota, Wuling, dan VW,” kata Kukuh.
Kukuh mengatakan, pihaknya memilih Medan karena merupakan kota dengan penjualan kendaraan bermotor terbesar di luar Jawa dan Bali, yakni sekitar 29.000 unit per tahun. Volume penjualan otomotif di Sumut itu berada di peringkat ketujuh setelah Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, dan Bali.
Meskipun kontribusi penjualan kendaraan bermotor di daerah terus berkembang, kata Kukuh, pabrik otomotif dalam beberapa tahun ke depan masih akan tetap berpusat di Jakarta dan Jawa Barat. Hal itu karena infrastruktur di daerah belum bisa menopang industri otomotif secara maksimal.
Pabrik otomotif dalam beberapa tahun ke depan masih akan tetap berpusat di Jakarta dan Jawa Barat. (Kukuh Kumara)
Selain itu, produksi komponen mobil yang lebih dari 7.000 komponen juga masih berpusat di Jakarta dan Jawa Barat. ”Bisa dibayangkan jika suplai komponen mengalami gangguan, kegiatan produksi di pabrik bisa berhenti,” katanya.
Menurun
Kukuh mengatakan, tantangan industri otomotif ke depan salah satunya adalah perlambatan penjualan kendaraan bermotor. Penjualan mobil pada periode Januari-Agustus 2019 sebesar 660.286 unit atau menurun 13,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018 yang sebanyak 763.44 unit. Penurunan penjulan mobil itu juga terjadi di daerah-daerah.
Koordinator Komunikasi Astra Financial Yulian Warman mengatakan, penurunan volume penjualan otomotif di daerah terutama disebabkan oleh melemahnya perekonomian masyarakat akibat turunnya harga komoditas di daerah, khususnya sawit. ”Industri otomotif sangat dipengaruhi mesin penggerak ekonomi di daerah,” kata Yulian.
Yulian berharap, mesin penggerak perekonomian daerah bisa terus berkembang. Hal itu akan mendorong industri otomotif untuk berkembang kembali.
Direktur Proyek GIIAS The Series 2019 Sri Vista Limbong mengatakan, GIIAS Medan 2019 diharapkan bisa menggairahkan industri penjualan otomotif di Sumatera. ”Dalam acara ini, kami fokus untuk melakukan promosi dan edukasi tentang otomotif kepada masyarakat. Kami tidak mematok target jumlah pengunjung maupun transaksi,” kata Sri.
Sri mengatakan, GIIAS Medan 2019 akan dibuka untuk umum pada Rabu (23/10/2019). Masyarakat umum bisa berkunjung ke pameran tersebut dengan membeli tiket secara daring melalui blibli.com dengan harga Rp 10.000 per orang. Sejumlah program yang akan mereka hadirkan, yakni uji kendara, temu komunitas, dan kontes otomotif. ”Kami juga menghadirkan program baru, yakni diskusi seputar bisnis otomotif,” ujarnya.
Sri mengatakan, GIIAS Medan juga akan membuat kelas edukasi pada Kamis dan Jumat (24-25/10/2019) yang dihadiri sekitar 500 siswa dari Kota Medan. Mereka juga membuat program Ladies Out yang membebaskan tiket masuk kepada perempuan pada Kamis pukul 11.00-16.00.