Musik, Makanan, dan Ide Kreatif di Mbloc Space
Semilir angin sore membelai pipi saat duduk di balkon kedai “Tjikini”, Mbloc Space, Rabu (9/10/2019) lalu. Beberapa menit sekali, kereta MRT Ratangga melintas di atas jalur layang. Trotoar lebar membentang di halaman kompleks pertokoan di Jalan Panglima Polim itu. Sebuah landscape baru di tengah jantung Jakarta Selatan.
Sejak moda raya terpadu (MRT) beroperasi, denyut kawasan Blok M menjadi semakin kencang. Muncul restoran, hingga swalayan baru di tempat itu. Kemudian, yang paling baru adalah kehadiran tempat pertunjukan dan budaya kreatif Mbloc Space. Tempat itu berdiri di atas lahan pabrik dan rumah dinas Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Lokasinya berada di seberang kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Sejak diresmikan pada 26 September lalu, Mbloc Space yang bertema jadul (vintage) langsung mencuri perhatian warga ibu kota. Sebab, tempat ini menyediakan berbagai jenis hiburan. Mulai dari restoran, kedai kopi, kedai jamu, toko piringan hitam, komik, distro klub motor, dan toko suvenir. Namun, magnet utama dari gedung ini adalah tempat pertunjukan musiknya. Berbagai musisi terutama yang mengusung budaya dan seni pop akan rutin dihadirkan di sini.
Salah satu pendiri Mbloc Space, Jacob Gatot, mengatakan, ada 16 rumah dinas karyawan Perum Peruri dan satu bekas pabrik percetakan materai serta perangko. Luasnya sekitar 6.500 meter persegi. Tempat itu sudah ada sejak tahun 1950-an. Kebetulan, gedung tidak masuk bangunan cagar budaya (BCB) yang dilarang dipugar. Jadi arsitek memiliki kebebasan untuk merenovasi tempat tersebut. Akhirnya disulaplah 16 rumah dinas menjadi restoran bertema vintage.
Bagian fasad atau muka bangunan tetap dipertahankan. Adapun, di bagian belakang, atau bagian pabrik dibuat menjadi dua tempat yaitu restoran dan ruang pertunjukan. Total ada 17 restoran dan toko, serta satu ruang pertunjukan di area tersebut.
“Karena lahannya terbatas, jadi di tempat ini tidak ada parkiran. Ini malah menjadi bagian dari kampanye kami supaya warga mau menggunakan transportasi umum. Di sini kan dekat dengan stasiun MRT Blok M, Asean, serta halte transjakarta,” terang Jacob.
“Karena lahannya terbatas, jadi di tempat ini tidak ada parkiran. Ini malah menjadi bagian dari kampanye kami supaya warga mau menggunakan transportasi umum. Di sini kan dekat dengan stasiun MRT Blok M, Asean, serta halte transjakarta,” terang Jacob.
Musik dan pertunjukan
Sayang, pada hari kedatangan kami sore itu, sedang tidak ada jadwal konser atau pertunjukan di ruang live house. Saat itu, live house sedang digunakan untuk pengambilan gambar sebuah film layar lebar.
Program Director Mbloc Space Wendi Putranto menjelaskan, setiap hari, kecuali hari Selasa, akan rutin dijadwalkan pertunjukan musik. Musisi yang tampil di ruang pertunjukan itu harus membawakan karyanya sendiri. Tujuan utamanya adalah memberikan ruang alternatif bagi musisi untuk menampilkan karyanya.
“Artinya yang tampil itu bukan band top 40 yang membawakan lagu orang lain. Mereka harus membawakan karyanya sendiri,” ujar Wendi.
Informasi mengenai jadwal pertunjukan dan harga tiket dapat diakses melalui akun Instagram @Mblocspace. Tiket pertunjukan akan dibanderol antara Rp 50.000-Rp 150.000. Biasanya, konser musik diselenggarakan pada pukul 20.00-23.00. Dalam durasi waktu tiga jam itu, bisa ditampilkan 3-4 band atau musisi yaitu band pembuka dan bintang tamu utama. Ruang pertunjukan itu sendiri berkapasitas 400 untuk penonton berdiri, atau 250 penonton duduk.
“Kami inginnya tempat ini menjadi barometer pertunjukan musik. Di sini, fokusnya untuk mengapresiasi musiknya, bandnya, fokus nonton pertunjukannya,” terang Wendi.
Pada Jumat (11/10/2019) malam misalnya, musisi Gugun Blues Shelter akan tampil bersama Electric Cadillac dan Adrian Adioetomo. Sedangkan pada awal pekan lalu, Senin (7/10/2019), tampil musisi-musisi perempuan Frau, Tanayu, dan CJ featuring Bima WP. Tiket pertunjukan rata-rata dijual melalui situs daring. Ada tiket yang dijual on the spot tetapi jumlahnya terbatas.
Menurut Wendi, selama ini para musisi kerap kekurangan tempat yang representative untuk menggelar pertunjukan di Jakarta. Sementara, setiap hari muncul talenta baru yang membutuhkan tempat pertunjukan. Live house di Mbloc Space diharapkan menjadi tempat pertunjukan bagi artis, maupun pendatang baru di industri musik. Tempat itu juga diharapkan menjadi ruang pamer karya mereka sebelum terjun ke industri musik.
“Di sini, tempat pertunjukannya sudah didesain venue musik yang layak secara akustik bagus, alat-alat band, dan kualitas sound systemnya bagus. Harapannya nanti saat tampil, potensi terbaiknya mereka bisa keluar,” kata Wendi.
Baca juga : Berlayar Menapaki Masa Lalu di Onrust
Ruang kreatif
Selain ruang pertunjukan yang akan menghadirkan musisi setiap pekan, di Mbloc Space juga banyak terdapat toko-toko kreatif. Misalnya toko komik “Connectoon” yang menyediakan berbagai komik karya anak Indonesia. Pemilik toko ini adalah kreator tokoh kartun si Juki. Selain komik karya anak bangsa, mereka juga menjual suvenir dan kaus bertema kartun.
“Di tempat ini, kami diwajibkan untuk membuat kegiatan kreatif di luar penjualan. Kami rencananya akan membuat workshop menggambar komik dan teknik menggambar kartun,” ujar karyawan Connectoon.
Jacob menambahkan, seluruh tenant yang ada di Mbloc Space memang diwajibkan membuat kegiatan kreatif. Sebab, lokasi tersebut memang dibuat untuk sebagai ruang kreatif bagi anak-anak terutama milennial. Ide-ide baru diharapkan muncul di tempat itu dari anak-anak muda. Sehingga tidak hanya untuk melepas penat, tempat itu juga diharapkan dapat memantik ide kreatif dari para millennial.
“Kami berharap tempat ini bisa menjadi tempat pertunjukan musik untuk milennial, tempat bertemunya insan kreatif (makers), dan gerakan perubahan seperti menggunakan transportasi umum (movement),” ujar Jacob.
Mbloc Space juga terbuka untuk berbagai komunitas untuk menyelenggarakan kegiatannya. Misalnya dari komunitas arsitek yang akan menyelenggarakan talk show di area ruang terbuka (ampitheater). Ruang terbuka itu berada di sela-sela pertokoan dan live house. Untuk menyelenggarakan acara di tempat itu tidak dipungut biaya. Namun, pengelola tempat yaitu PT Ruang Riang Millenial akan menyaring komunitas yang masuk.
Dari sisi kuliner, Mbloc Space juga menyediakan berbagai menu restoran yang beragam. Mulai dari makanan angkringan Solo, menu masakan Manado, masakan nusantara, kedai kopi, kedai jamu, gelato, hingga steak ada. Anda tinggal menyesuaikan dengan kantong dan selera.
Untuk mencapai kawasan ini, sebaiknya Anda memakai transportasi publik. Sebab, Mbloc Space tidak menyediakan area parkir kendaraan bermotor. Hanya sedikit ruang di depan restoran-restoran disediakan untuk parkir sepeda. Adapun bagi pengendara kendaraan bermotor, bisa memarkir di area Blok M Square.
Baca juga : Kekayaan Hayati yang Memikat Sang Penjelajah
Tak heran, sejak dulu kawasan Blok M sudah dikenal sebagai tempat nongkrong anak muda Jakarta. Karena fasilitas di tempat tersebut memang terbilang lengkap. Bahkan, Hari Moekti pada tahun 1980-an sudah menggambarkan kemeriahan Blok M di sekitar Jalan Melawai dalam lirik lagunya.
Di lintas Melawai, remaja-remaja dalam dunianya/
Asyik ngeceng pakai mobil mewah, senyum genit yang dibuatnya/
Di lintas Melawai muda-mudi selalu pasang aksi/
Asyik dengan lagak dan gayanya, acuh tak peduli siapa/
Mereka asyik bercanda ria, saling senyum dan tegur dan sapa/
Glamormu para remaja tanpa dibebani problema…