Wajah Baru Tebet dan Lenteng Agung Bakal Terlihat Tahun 2022
Pemerintah Kota Jakarta Selatan menargetkan menyelesaikan rencana penataan kawasan Tebet dan Lenteng Agung pada tahun ini. Penataan kedua kawasan tersebut dijadwalkan berlangsung tahun 2020 hingga 2022.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·2 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI
Potret kawasan pinggir rel kereta di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata kawasan Lenteng Agung dan Tebet, terutama di bantaran rel, agar tidak terkesan kumuh.
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Jakarta Selatan menargetkan menyelesaikan rencana penataan kawasan Tebet dan Lenteng Agung pada tahun ini. Penataan kedua kawasan tersebut dijadwalkan berlangsung tahun 2020 hingga 2022.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, Kamis (3/10/2019), mengatakan, penataan kedua kawasan itu bagian dari kegiatan strategis daerah yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah DKI Jakarta.
Saat ini, kata Marullah, pihaknya masih mengumpulkan masukan dari berbagai satuan kerja perangkat daerah untuk menata kawasan yang sudah ada. Setelah perencanaan selesai, hasilnya akan dipaparkan kepada Gubernur DKI Jakarta.
”Perencanaan harus selesai tahun ini. Baru setelah itu programnya jalan pada tahun 2020-2022,” kata Marullah.
Di Tebet, kawasan yang akan ditata seluas 12 hektar-13 hektar, yaitu di sekitar Taman Honda. Taman yang ada akan dipertahankan dan ditambah reservoir penampung air saat musim hujan. Konsep reservoir ini mencontoh luar negeri, yakni embung digunakan untuk menyimpan air di musim hujan dan sebagai ruang terbuka hijau di musim kemarau.
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM
Taman Honda Tebet, Kamis (3/2/2019)
Saat ini, di Tebet terdapat beberapa taman yang menjadi potensi untuk menata kawasan itu jadi kawasan hijau. Tak jauh dari taman juga ada panti sosial dan rumah susun.
Di Lenteng Agung, kawasan yang akan ditata seluas 90 hektar. Menurut rencana, kawasan ini akan dijadikan area berorientasi transit (transit oriented development). Pertumbuhan hunian vertikal baru, mal, serta kawasan permukiman akan ditunjang dengan akses yang mudah menuju pusat transportasi publik seperti stasiun dan terminal.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Kawasan pinggir rel kereta di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019). Pemprov DKI Jakarta akan menata kawasan Lenteng Agung dan Tebet.
Oleh karena itu, saat ini juga sedang dilakukan pembangunan trotoar dan pelebaran jalan. Trotoar mulai dibangun di sekitar Universitas Pancasila, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Jakarta Selatan Muchlisin menambahkan, belum ada gambaran khusus soal penataan di kedua kawasan karena masih tahapan perencanaan.
Perencanaan dilaksanakan Bagian Penataan Kota bersama para konsultan. Beberapa usulan yang masuk adalah pembangunan trotoar, perbaikan jalan, penerangan, hingga pembangunan fasilitas publik seperti pasar ikan hias.
”Penataan ini menyangkut semua aspek, ya. Makanya, semua pihak kami kumpulkan. Belum ketahuan seperti apa bentuknya karena ini masih dalam tahapan perencanaan,” kata Muchlisin.
KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI
Warga masih kerap melawan arus di pelintasan sebidang Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018).
Selain Tebet dan Lenteng Agung, ada beberapa pasar yang juga akan direvitalisasi. Pasar yang akan direvitalisasi itu di antaranya Pasar Minggu, Pasar Pondok Labu, dan Pasar Kebayoran Lama. Pasar Minggu akan ditata hingga ke lokasi binaan pedagang kaki lima.
Di Pasar Pondok Labu diusulkan pembangunan terminal yang akan mengurai kemacetan di daerah tersebut. Sementara di Pasar Kebayoran Lama kondisi yang padat dan semrawut akan diurai supaya lebih lancar.