Tim nasional basket Amerika Serikat meraih hasil terburuk sejak pentas kejuaraan basket dunia FIBA digelar pada 1964. Tim bertabur bintang NBA itu hanya finis di peringkat ke-7 Piala Dunia FIBA 2019 di China.
Oleh
Korano Nicoash LMS
·3 menit baca
REUTERS/KIM KYUNG-HOON
Pemain Polandia, Adam Wacynski (tengah), berupaya melewati hadangan dua pemain AS untuk mencetak angka pada laga kualifikasi peringkat ke-7 dan ke-8 Piala Dunia FIBA 2019 di Wukesong Arena, Beijing, Sabtu (14/9/2019) malam waktu setempat.
BEIJING, SABTU — Tim nasional basket Amerika Serikat meraih hasil terburuk sejak pentas kejuaraan basket dunia FIBA digelar pada 1964. Tim bertabur bintang NBA itu hanya finis di peringkat ke-7 Piala Dunia FIBA 2019 yang digelar di China.
AS memastikan menempati peringkat itu setelah mengalahkan Polandia 82-72 pada laga di Wukesong Arena, Beijing, Sabtu (14/9/2019) malam waktu setempat. Negara pencetak pebasket-pebasket kelas dunia melalui kompetisi NBA itu pernah gagal dua kali merajai Piala Dunia FIBA.
Kegagalan pertama terjadi pada Piala Dunia FIBA 1978 di Filipina. Saat itu, AS menempati peringkat ke-5. Kegagalan kedua terjadi pada Piala Dunia FIBA 2006 di Jepang. Waktu itu, AS hanya finis di peringkat ke-3.
Pelatih AS Gregg Popovich mengatakan, saat ini bola basket sudah berkembang di sejumlah negara. Oleh karena itu, hanya tim terbaiklah yang melaju ke final dan menang. Tidak ada tulisan dalam prasasti mana pun yang menyebutkan AS harus meraih gelar juara.
”Saya senang para pemain AS berkorban dan bekerja keras dalam kejuaraan dunia tahun ini. Mereka telah memercayai saya sebagai pelatih. Saya berharap bisa mengantar mereka ke final kendati hal itu tidak terjadi,” tuturnya, seperti dikutip dari fiba.basketball.com.
REUTERS/KIM KYUNG-HOON
Pelatih tim nasional basket AS, Gregg Popovich.
Pada laga melawan Polandia, Popovich tidak menurunkan Marcus Smart, Jaylen Brown, dan pengatur permainan tim AS, Kemba Walker. Donovan Mitchell mengambil peran Walker dan mampu membuat double-double setelah mencetak 16 poin dan 10 asis.
”Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas kesempatan berlaga di kejuaraan dunia basket ini. Saya meminta maaf karena AS tidak mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan banyak orang,” kata Mitchell, juara kontes slam dunk NBA 2018.
Rekan Mitchell, Joe Harris dan Khris Middleton, masing-masing menyumbangkan 14 poin dan 13 poin. Adapun Derrick White dan Harrison Barnes masing-masing juga menambahkan 12 poin dan 10 poin.
Kendati kalah, Polandia mampu mengimbangi permainan AS. Pemain andalan Polandia, Mateusz Ponitka, masih menjadi gudang poin bagi timnya. Ponitka mencetak 18 poin, 7 rebound, dan 2 steal. Sementara Adam Wacynski dan AJ Slaughter masing-masing menambahkan 17 poin dan 15 poin.
Pelatih Polandia asal AS, Mike Taylor, mengatakan, timnya telah bermain sangat baik. Pada kejuaraan basket dunia tahun ini, Polandia mampu melaju dan masuk peringkat delapan besar.
REUTERS/ALY SONG
Pelatih tim nasional basket Polandia, Mike Taylor.
Capaian Polandia yang kerap membuat kejutan pada Piala Dunia FIBA 2019 ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk warga China. Pada laga melawan AS, warga China yang menonton laga itu mendukung Polandia.
”Kami menghargai keramahtamahan masyarakat China. Kami memiliki pengalaman luar biasa mengunjungi enam kota di sini,” ujar Taylor.
Taylor menyebutkan, kendati Polandia kalah, dirinya telah meletakkan dasar perkembangan bola basket di Polandia dengan baik. Berada di peringkat ke-8 Piala Dunia FIBA 2019 merupakan prestasi luar biasa dalam 52 tahun terakhir dalam sejarah bola basket Polandia.
Terakhir mereka masuk delapan besar pada Piala Dunia FIBA 1967 di Uruguay. Ponitka dan rekan-rekan diharapkan akan menjadi pionir revolusi bola basket Polandia masa depan.
AFP/NOEL CELIS
Pemain AS, Donovan Mitchell (kiri), berupaya menghindari hadangan pemain Polandia, Mateusz Ponitka, pada laga perebutan peringkat ke-7 dan ke-8 Piala Dunia FIBA 2019 di Wukesong Arena, Beijing, Sabtu (14/9/2019) malam waktu setempat.