Angin Kencang dan Pohon Tumbang Renggut Nyawa Hodijah
Sebatang pohon biola cantik (ficus lyrata) berdiameter sekitar 50 sentimeter tumbang dan menimpa mobil berpenumpang di Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019) siang. Satu orang meninggal dan satu orang lainnya terluka akibat tertimpa pohon tersebut.
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebatang pohon biola cantik (ficus lyrata) berdiameter sekitar 50 sentimeter tumbang dan menimpa mobil berpenumpang di Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019) siang. Satu orang meninggal dan satu orang lainnya terluka akibat tertimpa pohon tersebut.
Lokasi pohon biola cantik itu berada di depan gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Pancasila. Di bawah pohon tersebut memang diperuntukkan area parkir mobil bagi pengunjung.
Sejak pagi, Hera Laksana (52) dan istrinya, Siti Hodijah (46), memarkir mobil Isuzu Panther putih bernopol A 1000 ZY di bawah pohon biola cantik. Keduanya, menunggui anaknya yang sedang ujian bahasa Inggris. Anak mereka tercatat sebagai mahasiswa baru jurusan farmasi universitas itu.
Mugeni (55), tukang kebun Universitas Pancasila, sekaligus saksi mata kejadian mengatakan, ranting dan batang pohon patah sekitar pukul 10.30. Saat itu, kondisi di lokasi terjadi angin kencang yang berputar-putar. Pohon biola cantik yang menaungi mobil putih yang sedang terparkir itu pun tumbang. Ranting dan batang pohon menimpa mobil yang diparkir di bawah pohon tersebut. Namun, akar pohon masih utuh dan tidak tercerabut.
”Anginnya kencang sekali tadi dan berputar-putar seperti puting beliung. Kejadiannya cepat sekali tahu-tahu sudah patah dan mengenai mobil,” ujar Mugeni yang saat itu sedang bersih-bersih di sekitar lokasi.
”Anginnya kencang sekali tadi dan berputar-putar seperti puting beliung. Kejadiannya cepat sekali tahu-tahu sudah patah dan mengenai mobil,” ujar Mugeni yang saat itu sedang bersih-bersih di sekitar lokasi.
Akibat tertimpa pohon, mobil yang dikendarai Siti Hodijah dan Hera Laksana rusak parah. Nyawa Siti Hodijah tidak bisa diselamatkan. Sementara Hera Laksana mengalami luka di bagian kepala dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Zahirah, Jagakarsa.
Berulang
Kepala Biro Humas Universitas Pancasila Putri Langka menuturkan, kondisi pohon biola cantik yang tumbang dalam kondisi sehat. Seusianya diperkirakan sekitar lima tahun.
Secara berkala, tukang kebun kampus juga melakukan pengecekan untuk melihat kesehatan dan kekuatan pohon. Namun, karena siang itu angin kencang, diperkirakan pohon goyah. Batang dan ranting patah dan menimpa mobil orangtua mahasiswa baru. Seusai kejadian, bagian pohon yang masih tersisa ditutup rapat dengan terpal spanduk.
”Kami memiliki 43 petugas yang bertanggung jawab memelihara dan merawat pohon di area sekitar 10 hektar ini. Sebelum patah, pohon dalam kondisi sehat dan usianya masih tergolong muda,” ujar Putri.
Putri menambahkan, saat kejadian pihak kampus segera berkoordinasi dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan serta Dinas Kehutanan DKI Jakarta. Pohon yang menimpa mobil segera dievakuasi untuk menyelamatkan para korban.
Namun, karena terluka parah, nyawa Siti Hodijah tidak bisa diselamatkan. Hanya Hera Laksana yang langsung dilarikan ke rumah sakit mengalami luka di bagian kepala.
”Ini benar-benar musibah karena ada angin kencang di sekitar kampus. Kami pun sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan para korban,” kata Putri.
”Ini benar-benar musibah karena ada angin kencang di sekitar kampus. Kami pun sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan para korban,” kata Putri.
Pihak kampus UP menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya para korban. Sebagai bentuk belasungkawa, mahasiswa yang bersangkutan akan mendapatkan beasiswa selama satu tahun penuh. Selain itu, uang santunan kematian ibu dan biaya pengobatan ayah korban juga akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak kampus.
Sebagai langkah antisipasi, pihak kampus juga akan mengecek secara berkala kondisi pohon yang ada. Mereka juga berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan DKI Jakarta untuk pemangkasan pohon. Menurut Putri, kejadian pohon tumbang di UP baru sekali terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Sementara itu, wilayah Jakarta Selatan dan Depok memang sudah beberapa kali mengalami pohon tumbang dan menewaskan korbannya. Pada April 2019, seorang pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan juga menjadi korban akibat tertimpa pohon saat bertamasya di tempat tersebut. Adapun pada Mei 2017, pohon tumbang di jalan layang Universitas Indonesia juga menewaskan satu orang korban.