BPN Prabowo-Sandi Desak KPU Segera Selesaikan Penghitungan Suara
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan meminta Komisi Pemilihan Umum segera menyelesaikan penghitungan suara Pemilihan Presiden 2019. Diharapkan proses yang cepat dari KPU akan dapat memberikan kepastian bagi masyarakat, terlebih lagi dengan fakta belum ada pasangan calon yang mengakui kekalahan.
Zulkifli mengatakan, data yang dipegang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi adalah formulir C1 dari 300.000 tempat pemungutan suara (TPS) dan menyatakan unggul 62 persen. Sementara, hasil sejumlah hitung cepat (quick count), Jokowi-Ma’ruf Amin yang menang.
”Sistem yang kita anut adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kita tunggu hasil KPU, baik real count dan rekapitulasi manual. Saya mengimbau KPU untuk mempercepat agar kepastian bisa didapat sesegera mungkin,” kata Zulkifli saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2019) siang.
Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas dan sejumlah lembaga survei lainnya, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan perolehan 54-55 persen. Sementara, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno memperoleh 45-46 persen.
Meskipun demikian, Prabowo pada Rabu malam telah mendeklarasikan kemenangan. Prabowo merujuk pada data yang dihimpun internal BPN Prabowo-Sandi. Sebaliknya, Jokowi beserta Ma’ruf meminta masyarakat Indonesia untuk menunggu selesainya rekapitulasi suara oleh KPU.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), proses rekapitulasi suara secara manual KPU paling lama membutuhkan waktu hingga 35 hari atau 22 Mei 2019. Proses ini butuh waktu lama karena rekapitulasi manual dilakukan secara berjenjang, dari tingkat TPS, kecamatan, KPU kabupaten/kota, hingga pusat.
Zulkifli juga meminta KPU bisa segera menampilkan dan menyelesaikan hitungan riil (real count) KPU. Sistem hitungan riil yang dimaksud adalah tabulasi nasional secara digital dengan berdasarkan salinan penghitungan tingkat TPS. KPU menghimpunnya dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara.
Berdasarkan Sistem Informasi Penghitungan Suara KPU hingga Kamis (18/4/2019) pukul 14.00 WIB, data yang masuk baru dari 3.108 TPS atau 0,35 persen dari total 813.350 TPS. Tabulasi sementara menunjukkan Jokowi-Amin unggul dengan perolehan 59,39 persen dibandingkan 40,61 persen untuk Prabowo-Sandi.
”Saya meminta KPU bisa menampilkan penghitungan dari C1. Sehingga hasil bisa transparan, jujur, fair, dan bisa dipercaya,” kata Zulkifli, yang juga Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo-Sandi.
Zulkifli juga meminta kepada siapa pun presiden terpilih nanti, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, untuk menyatukan kembali masyarakat Indonesia yang terbelah selama tujuh bulan terakhir masa kampanye Pemilu 2019.
”Nanti pemimpin kita yang terpilih itu jadi pemimpin bangsa. Berapa pun selisihnya, ia akan jadi pemimpin rakyat Indonesia. Kita harus mampu kembali menjahit kembali Merah Putih. Ini harus kita satukan kembali,” kata Zulkifli.
Kita harus mampu kembali menjahit kembali Merah Putih. Ini harus kita satukan kembali.
Secara terpisah, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak juga meminta KPU mengakselerasi penghitungan suara dan memublikasikannya melalui situs resmi KPU. Percepatan ini dibutuhkan agar masyarakat segera mendapat kepastian dan tenang.
”Supaya cepat update dan masyarakat tetap tenang,” kata Dahnil di teras kediaman pribadi Prabowo, Kertanegara, Jakarta.