Boeing 737 MAX 8 Dihentikan, Lion Air Jamin Penerbangan Berjalan Normal
Oleh
hendriyo widi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Maskapai Lion Air memastikan penerbangannya tetap berjalan normal walaupun 10 pesawatnya dihentikan sementara. Lion Air akan menggunakan armada lain dan menjalankan rotasi pesawat.
”Lion Air tetap melayani rute-rute yang selama ini dioperasikan Boeing 737 MAX 8 dengan menggunakan armada lainnya,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, Kamis (21/3/2019).
Lion Air tetap melayani rute-rute yang selama ini dioperasikan Boeing 737 MAX 8 dengan menggunakan armada lainnya.
Saat ini, Lion Air mengoperasikan berbagai tipe pesawat, seperti 70 unit Boeing 737-900ER yang setiap unit dapat menampung 215 penumpang di kelas ekonomi. Ada juga 38 unit Boeing 737-800NG yang dapat menampung 189 penumpang per pesawat di kelas ekonomi.
Selain Boeing, Lion Air juga menggunakan tiga pesawat jenis Airbus A330-300. Pesawat tersebut dapat menampung 440 penumpang di kelas ekonomi.
Menurut Danang, selain memanfaatkan pesawat yang dimiliki, Lion mengoptimalkan pesawat dengan menjalankan rotasi atau pergerakan pesawat yang disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, dan tingkat keterisian penumpang.
”Kami yakin rute-rute domestik yang sebelumnya menggunakan 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 dapat tetap terlayani,” kata Danang.
Pernyataan itu terkait dengan kebijakan Kementerian Perhubungan yang menghentikan sementara pengoperasian 11 pesawat Boeing 737 MAX 8. Penghentian operasional itu berlaku sejak 12 Maret 2019 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian.
Selain Lion Air, satu pesawat milik Garuda Indonesia juga ikut dihentikan sementara. Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Garuda Indonesia itu melayani rute Jakarta, Indonesia-Chek Lap Kok, Hong Kong, dan Jakarta, Indonesia-Changi, Singapura.
Setelah dilarang beroperasi sementra waktu, Garuda Indonesia melakukan penggantian pesawat untuk melayani rute tersebut dengan pesawat jenis Boeing 737-800NG.
Kementerian Perhubungan mengambil kebijakan itu guna merespons dugaan adanya kegagalan sistem pada jenis pesawat tersebut. Hal itu diduga menjadi penyebab kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines.
Pesawat Ethiopian Airlines berjenis Boeing 737 MAX 8 mengalami kecelakaan pada Minggu (10/3/2019). Kecelakaan itu menyebabkan semua penumpang dan awak pesawat sebanyak 157 orang meninggal.
Sebelumnya, pesawat dengan jenis yang sama milik Lion Air juga jatuh pada 29 Oktober 2018. Kecelakaan itu juga menewaskan semua penumpang dan awak pesawat.
Selain di Indonesia, penghentian pesawat buatan Amerika Serikat itu juga terjadi di beberapa negara. Negara yang menghentikan pengoperasian Boeing 737 MAX 8 adalah Inggris, Australia, Singapura, dan Malaysia. Brasil, Karibia, China, India, Ethiopia, Meksiko, dan Korea Selatan, juga melarang pengoperasian pesawat jenis itu. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)