JAKARTA, KOMPAS — Tim Disaster Victim Identification (Identifikasi Korban Bencana) Polri kembali berhasil mengidentifikasi enam korban musibah pesawat Lion Air PK-LQP, Jumat (9/11/2018) malam, di Jakarta. Temuan itu menambah jumlah keseluruhan jenazah yang teridentifikasi, yaitu 77 orang.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigadir Jenderal (Pol) Musyafak, dalam konferensi pers di RS Polri Kramatjati, melaporkan, ada lima jenazah yang teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA serta satu jenazah teridentifikasi melalui sidik jari dan rekam medis.
Lima jenazah yang dikenali melalui pemeriksaan DNA ialah Muas Efendi (57), Murdiman (46), Ambo Malibone HM (36), Darwin Hariyanto (51), dan Fendi Christanto (46). Sementara jenazah bernama Kyara Aurine Daniendra G (1 tahun 3 bulan) teridentifikasi melalui rekam medis dan sidik jari.
Menurut Musyafak, temuan jenazah yang diterima RS Polri dalam kondisi tidak ada informasi primer ataupun sekunder. Oleh sebab itu, langkah pemeriksaan DNA ditempuh.
”Tantangan lain yang dihadapi adalah kondisi jenazah yang terdegradasi sehingga pengambilan sampel DNA harus ekstra hati-hati,” ujar Musyafak.
Kepala Laboratorium DNA DVI Polri Komisaris Besar Putut Tjahjo Widodo, Rabu (7/11/2018), mengatakan, dalam satu kantong jenazah terdapat beberapa bagian tubuh. Bagian tersebut belum tentu menunjukkan jumlah individu yang sama.
”Dalam satu kantong jenazah, beberapa bagian tubuh bisa dimiliki oleh satu individu. Hal itu dapat diketahui setelah proses identifikasi melalui pemeriksaan DNA,” ucap Putut.
Kepala Subbidang Olah Tempat Kejadian Perkara Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Bareskrim Polri Komisaris Suyanta mengatakan, data postmortem Kyara dicocokkan dengan data antemortem. Persamaan ditemukan pada keduanya, yaitu sidik jari kaki kanan bayi saat dilahirkan dan bagian tubuh yang ditemukan.
Setelah konferensi pers, penyerahan peti jenazah dan surat kematian dilakukan secara langsung dari pihak rumah sakit kepada pihak maskapai penerbangan Lion Air. Selanjutnya, pihak Lion Air akan menyerahkan kepada keluarga yang bersangkutan.
Kepala Bidang DVI Polri Komisaris Besar Lisda Cancer menyampaikan, proses identifikasi akan terus dilakukan meskipun operasi pencarian korban berakhir. Jumlah sampel jenazah yang diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA sebanyak 626 sampel. Jumlah itu belum termasuk delapan kantong jenazah yang terdata hari ini. (MELATI MEWANGI)