CEO GE John L Flannery: Teknologi untuk Masa Depan Umat Manusia
Peralihan dari penggunaan energi fosil menuju energi terbarukan sedang terjadi dan terus akan berlanjut di masa depan. Perusahaan di sektor energi pun dituntut beradaptasi untuk menyediakan teknologi energi terbarukan. Pada saat yang bersamaan, disrupsi digital yang terjadi membuat peralihan ini menjadi lebih cepat.
General Electric atau GE adalah sebuah perusahaan multinasional di bidang teknologi asal Amerika Serikat yang didirikan pada 1892. Perusahaan itu bergerak di berbagai bidang, seperti pembangkit listrik, penerbangan, energi terbarukan, digital, manufaktur aditif, kesehatan, transportasi, serta minyak dan gas.
Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) General Electric John L Flannery melakukan lawatan pertama ke Asia setelah menjabat di posisi tertinggi perusahaan tersebut. Indonesia menjadi salah satu tujuan kunjungannya.
Dalam kesempatan tersebut, wartawan Kompas, Elsa Emiria Leba dan Satrio Pangarso Wisanggeni, melakukan wawancara eksklusif dengan John L Flannery di Jakarta, Rabu (19/9/2018). Wawancara tersebut membahas kondisi energi, pembangkit listrik, digitalisasi industri, dan GE. Berikut petikan wawancara tersebut.
Bagaimana dengan masa depan energi fosil?
Gambaran dasar kami adalah dalam 30-40 tahun ini, penggunaan pembangkit listrik dengan tenaga batubara akan menurun, begitu pula dengan tenaga nuklir. Penggunaan energi terbarukan akan meningkat dan menggantikan sumber energi tradisional. Meskipun penggunaan gas akan tetap sama, dengan sedikit pertumbuhan. Permintaan listrik global akan tetap naik, sekitar satu atau dua persen per tahun.
Bagaimana pelaku industri pembangkit listrik melihat Indonesia sebagai pasar?
Secara umum, Eropa merupakan pasar yang lebih maju dibandingkan dengan emerging countries (negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi). Namun, peluang di sini lebih besar untuk menghubungkan masyarakat dan akses terhadap listrik.
Sekarang pembangkit listrik tenaga batubara masih banyak, tetapi mulai beralih menuju energi terbarukan. Pemerintah Indonesia menetapkan target yang agresif untuk energi terbarukan, 23 persen untuk beberapa tahun ke depan. Sedikit terlambat untuk konversi ke energi terbarukan, tetapi bergerak dengan cepat. Saya kira pasar tenaga listrik di mana pun akan semaju di negara lain dalam beberapa tahun.
Apa potensi bisnis yang bisa dieksplorasi lebih jauh di Indonesia?
Pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong melalui kebijakan pembangunan infrastruktur selama beberapa tahun terakhir. Pulau-pulau dihubungkan dengan sistem telekomunikasi, penerbangan, dan jalan. Semua bisnis kami memiliki potensi besar untuk dikembangkan di sini. Saat ini, setiap 60 detik pesawat di Indonesia lepas landas dengan mesin GE.
Dengan ditambah teknologi digital, seperti aplikasi, akan membuat pembangkit listrik semakin dapat diandalkan, membuat pesawat lebih mumpuni, dan bahan bakar efisien. Saya rasa teknologi digital juga menambah nilai dari produk yang kami miliki.
Hal lain yang kami sadari ketika banyak menghabiskan waktu di sini adalah membangun kapabilitas. Misalnya, memperbanyak pelatihan di bidang kesehatan dan membantu partner kami untuk membangun rumah sakit yang lebih baik. Ini agar GE dapat menambah kapabilitas untuk tenaga kerja dan perekonomian.
Apakah akan ada transfer pengetahuan di Indonesia mengingat pemerintah meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri pembangkit listrik?
Secara umum, kami telah melokalisasi aspek-aspek tertentu terkait bisnis pembangkit listrik kami di seluruh dunia. Kami telah melakukan transfer pengetahuan di wilayah ini. Kami terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mendapatkan hasil ekonomi yang terbaik bagi perusahaan dan pemerintah lokal. Hal itu termasuk meningkatkan keterampilan dan menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja.
GE memiliki banyak unit bisnis. Apa yang menjadi fokus utama bisnis GE secara global?
Kami memiliki dua perubahan besar dalam portofolio perusahaan. Pertama, kami akan berkonsentrasi pada unit bisnis inti perusahaan, yakni penerbangan, pembangkit listrik, dan energi terbarukan. Ketiganya memiliki model bisnis yang mirip, menggunakan teknologi yang hampir sama, dan memiliki kesempatan yang besar untuk menggunakan teknologi digital. Ini adalah pengelompokan aset secara kohesif yang sangat umum.
Kedua, GE memiliki tiga unit bisnis yang juga luar biasa, yaitu bisnis kesehatan, minyak dan gas, serta transportasi yang juga ada di Indonesia. Unit-unit bisnis itu akan dilepas dan didistribusikan langsung kepada pemegang saham. Kami akan memisahkan (spin-off) unit bisnis kesehatan, seperti perusahaan Baker Hughes di sektor minyak yang telah menjadi perusahaan publik.
Untuk unit bisnis transportasi, kami akan menggabungkannya dengan perusahaan lain dan kemudian didistribusikan kembali kepada para pemegang saham. Ini adalah perubahan besar dari portofolio perusahan. Namun, GE masih merupakan perusahaan besar di bidang penerbangan, pembangkit listrik, dan energi terbarukan.
Terkait digitalisasi pembangkit listrik, bagaimana proses eksplorasi yang telah GE lakukan?
Digitalisasi bisnis pembangkit listrik dimulai awalnya untuk membuat pembangkit listrik lebih efektif, efisien, dan andal. Kami memiliki banyak sensor di berbagai aspek pada mesin turbin gas, pengendali suhu, dan getar. Kami terus-menerus mengukur mesin secara menyeluruh. Kami terus membangun basis data dan referensi.
Salah satu tantangan dengan energi terbarukan adalah ketidakpastian, terkadang matahari tidak bersinar dan angin tidak bertiup. Itu dapat memberikan banyak tekanan terhadap sistem distribusi. Jadi, kami melakukan dua hal.
Yang pertama adalah membuat ruang penyimpanan (storage), kami menciptakan sebuah waduk energi (energy reservoir). Ruang penyimpanan membuat konsumen bisa menyimpan energi yang telah diperoleh sehingga tidak langsung disalurkan. Ada juga teknologi sistem baterai yang sangat menjanjikan.
Perangkat lunak dari grid dapat menyalurkan energi di wilayah tertentu pada waktu tertentu sehingga menjaga kualitas pembangkit listrik. Selain itu, konsumen juga dapat memanajemen distribusi energi dan beralih menuju energi terbarukan.
Banyak orang berpikir bahwa secara tradisional GE adalah perusahaan industri yang besar. Kami mendesain dan membangun mesin dengan ukuran yang luar biasa, seperti turbin gas dan mesin pesawat. Kami terus berinovasi, seperti teknologi angin offshore yang sedang dikembangkan saat ini.
Hal lain yang kami habiskan banyak dana, waktu, dan riset adalah manufaktur aditif atau 3D printing. Teknologi ini secara radikal telah mengubah cara untuk menciptakan sesuatu. Dulu, orang hanya mengambil logam dan membuat bentuk sesuai yang diinginkan. Kini, logam dan laser yang digunakan untuk menciptakan barang. Konsep yang benar-benar berbeda.
Ini adalah yang kami anggap menarik, kemampuan untuk mentransformasi manufaktur. Bicara mengenai digital, saya lama di unit bisnis kesehatan. Hal yang saya ingin katakan adalah setiap kecerdasan buatan, pengenalan pola, algoritma, dan prediksi terjadi di dunia kesehatan. Kecerdasan buatan akan menjadi pengubah permainan (game changer) seluruh sektor bisnis. Kami sangat antusias terhadap masa depan, selalu.
Bagaimana GE menemukan dan mendidik talenta muda?
GE memiliki sejarah panjang terkait teknologi dan teknik. GE adalah tempat untuk belajar bisnis di berbagai belahan dunia. GE adalah tempat untuk membahas masalah, mempraktikkan teknologi, dan mengembangkannya.
Banyak kandidat dengan profil terbaik masuk ke perusahaan kami. Kami memiliki sistem pengembangan pekerja yang solid mulai dari entry level. Pekerja akan melihat apa yang benar-benar ada di dunia, kehidupan manusia, kesehatan, dan standar kehidupan yang menjadi kombinasi yang baik untuk mengembangkan keahlian mereka.
Jadi, tema besar bagi generasi milenial saat ini adalah ”Saya tidak hanya menginginkan sebuah pekerjaan. Saya benar-benar ingin memberikan dampak positif yang berkelanjutan kepada dunia.”
Bagaimana visi GE dalam 100 tahun mendatang?
Esensi dasar dari perusahaan ini adalah kembali kepada pendiri perusahaan, Thomas Alfa Edison. Ia memiliki banyak kutipan terkenal, tetapi yang paling esensial adalah ”Mencari tahu apa yang dunia butuhkan dan menciptakannya”.
Itu adalah awal dari perusahaan dan menjadi kekuatan penggerak kami. Seratus tahun yang lalu, Edison tidak berpikir akan menciptakan mesin MRI (magnetic resonance imaging) dan mesin pesawat. Kami berusaha memecahkan masalah dengan teknologi, perangkat lunak, dan digital yang ada sekarang.
Sulit untuk memperkirakan apa yang akan kami lakukan dalam 100 tahun ke depan. Namun, kami akan tetap melakukan yang menjadi dasar kami, yaitu memecahkan masalah, menggunakan teknologi, dan menciptakan dunia yang lebih baik untuk manusia. Ini adalah semangat GE dan kami bangga akan hal itu.