JAKARTA, KOMPAS – Agar gaung Asian Games 2018 semakin bergema ke seluruh Indonesia, promosi harus dilakukan dengan cara mengedukasi masyarakat. Edukasi itu berupa penjelasan bahwa pesta olahraga Asia itu adalah ajang besar yang hanya kalah dari Olimpiade. Masyarakat harus diberi tahu, menyelenggarakan Asian Games akan membuat Indonesia secara keseluruhan semakin dikenal di Asia, bahkan dunia.
Isu mengenai promosi Asian Games itu turut mengemuka dalam Rapat Komite Koordinasi (Coordination Committe Meeting) Asian Games 2018 yang ke-9 di Jakarta, Rabu (9/5/2018). Adapun rapat komite koordinasi itu merupakan rapat terakhir sebelum perhelatan Asian Games pada 18 Agustus-2 September.
Hadir dalam rapat pamungkas tersebut, antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Ketua Komite Koordinasi Dewan Olimpiade Asia (OCA) Tsunekazu Takeda, Wakil Presiden OCA Wei Jizhong, dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) Erick Thohir. Acara yang berlangsung di Hotel Indonesia Kempinski itu dimulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00.
Wei seusai rapat mengatakan, agar Asian Games bisa menjadi demam di Indonesia, panitia penyelenggara maupun pemerintah patut menumbuhkan kebanggaan di masyarakat mengenai arti penting ajang itu. Masyarakat perlu memahami, Asian Games ialah ajang olahraga multicabang terbesar kedua setelah Olimpiade.
Kesempatan menyelenggarakan Asian Games merupakan peluang yang sangat menguntungkan negara penyelenggara. Sebagai penyelenggara, tuan rumah akan dikenal seluruh Asia, bahkan dunia. ”Yang akan dikenal bukan hanya daerah tuan rumah, tapi negara yang menyelenggarakan,” ujarnya.
Wei mengatakan, promosi seperti itu akan timbul kebanggan pada diri masyarakat. Hal itu akan mendorong mereka dengan kesadaran sendiri mencari tahu dan mempromosikan perhelatan yang akan diselenggarakan di negaranya.
Untuk saat ini hal itu belum terjadi. Tak heran, masih banyak warga belum kenal dengan Asian Games. Bahkan, OCA tak menutup mata, ada sebagian masyarakat yang belum bisa membedakan Asian Games dengan ajang lainnya, seperti pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games. Ada pula warga salah mengucapkan atau menulis Asian Games menjadi ASEAN Games.
”Kita harus terus menjelaskan ke masyarakat, yang akan diselenggarakan adalah Asian Games. Dan, kita harus memberitahu masyarakat, Asian Games adalah ajang besar skala dunia. Menyelenggarakan ajang itu akan membuat Indonesia semakin dikenal di Asia, bahkan dunia, bukan skala regional seperti menyelenggarakan SEA Games,” kata Wei.
Terkait upaya promosi saat ini, Wei menuturkan, Inasgoc maupun pemerintah telah berupaya keras untuk mempromosikan Asian Games. OCA berharap, upaya itu turut dibantu oleh semua pihak, termasuk media. ”Media harus terus mengedukasi masyarakat mengenai arti penting menyelenggarakan Asian Games, jangan memberikan laporan negatif yang akan merusak citra pesta olahraga tersebut,” tuturnya.
Banyak manfaat
Erick mengutarakan, bila sukses menyelenggarakan Asian Games, Indonesia akan mendapatkan banyak manfaat jangka pendek maupun panjang. Paling tidak, Indonesia akan semakin dikenal di mata dunia. Segenap potensi Indonesia, terutama di sektor budaya dan pariwisata akan diketahui dunia lewat siaran langsung yang dilakukan hampir semua media di Asia, sebagian Eropa, Amerika, Australia, maupun Afrika.
Dalam jangka panjang, Indonesia kian dipercaya menyelenggarakan ajang besar dunia lainnya, seperti Olimpiade, bahkan Piala Dunia. ”Tak banyak negara yang dipercaya menyelenggarakan ajang besar. Negara yang dipercaya hanya negara yang punya rekam jejak mampu menggelar ajang-ajang internasional yang lebih kecil,” ujarnya.
Erick menyampaikan, Inasgoc telah berulang kali menyampaikan kebanggaan menyelenggarakan Asian Games itu ke masyarakat. Pihaknya pun berharap peran aktif masyarakat untuk sama-sama memiliki hajatan tersebut.
Terlepas dari itu, Erick menambahkan, pihaknya terus berupaya mempromosikan Asian Games ke seluruh Indonesia. Mereka akan masif melakukan promosi sebelum dan sesudah Piala Dunia 2018. Promosi dilakukan melalui media televisi, cetak, radio, bioskop, dan sejumlah kegiatan off-air, terutama di daerah-daerah tuan rumah.
Saat ini, Inasgoc sangat terbantu oleh para sponsor yang turut aktif melakukan promosi. Mereka berpromosi lewat iklan maupun kegiatan langsung di masyarakat, seperti yang dilakukan Pocari Sweat dengan iklan dan kegiatan larinya.
Di sisi lain, mereka juga terbantu lewat dukungan pemerintah. Setelah mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo agar Asian Games menjadi demam di masyarakat, lembaga negara, seperti kementerian dan TNI/Polri sangat gencar membantu promosi Asian Games.
”Bahkan, bantuan kementerian dan TNI/Polri sangat penting mengingat mereka punya jangkauan luas hingga pelosok-pelosok daerah. Kalau kami, Inasgoc, tidak akan mampu menjangkau itu. Anggaran kami terbatas sehingga promosi lebih banyak fokus di daerah tuan rumah yakni Jakarta, Palembang, dan sebagian Jawa Barat,” tegasnya.