JAKARTA, KOMPAS Pasangan suami istri perlu merencanakan kehamilan agar bayi tumbuh sehat. Selain menerapkan pola hidup sehat, suami istri perlu menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi jika ada gangguan kesuburan.
Untuk mengatasi gangguan kesuburan, ada sejumlah metode, termasuk metode bayi tabung. Pesan itu disampaikan para pembicara pada Forum Diskusi Kesehatan kerja sama Harian Kompas dan Rumah Sakit Siloam bertema "Merencanakan Kehamilan Agar Janin Tumbuh Sehat", di Jakarta, Sabtu (24/3/2018). Diskusi tersebut disiarkan langsung oleh Radio Sonora.
Menurut Staf Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkousumo, Andon Hestiantoro, beberapa hal perlu diperhatikan seseorang jika ingin hamil. Selain organ kandungan sehat, termasuk siklus menstruasi teratur, berat badan sebaiknya tak terlalu kurus atau gemuk.
Siklus menstruasi normal 21-35 hari penting bagi mereka yang ingin hamil. Jika siklus haid tak teratur, harus dicari penyebabnya dan diatasi. Contohnya, kista bisa memicu nyeri haid. "Jadi perlu pemeriksaan,” ujarnya.
Andon menjelaskan, perempuan disarankan hamil sebelum usia 35 tahun karena jumlah dan mutu telurnya masih bagus. Sementara pria memproduksi sperma sampai lanjut usia tapi mutunya belum tentu bagus jika pola hidupnya tak sehat.
Menurut ahli andrologi dan seksologi Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Mira Krishtania, pasangan ingin punya anak harus menjalani pemeriksaan. Mutu sperma memengaruhi kemampuan membuahi telur. Itu mencakup jumlah, bentuk, dan gerakan sperma. “Sperma bisa sejak awal diperiksa,” ujarnya.
Pada pria, gangguan kemampuan membuahi telur bisa berupa varises di testis atau varikokel, benturan di testis, gangguan seksual, dan kelainan bentuk penis.
Asupan gizi
Ketua Program Studi Magister Ilmu Gizi FKUI Inge Permadi, menambahkan, pola makan jadi kunci merencanakan kehamilan. Terlalu kurus atau gemuk berdampak buruk pada kehamilan. Seseorang yang ingin hamil perlu menjaga berat badannya ideal, indeks massa tubuh (IMT) 18,5-22,9. Jadi IMT kurang dari 18,5 terlalu kurus dan jika di atas 22,9 terlalu gemuk.
“Kalau mau berat badan normal, pola makan diatur agar jumlah, jenis, dan jadwalnya bagus. Asupan makanan harus sesuai kebutuhan agar tak ada kelebihan makanan disimpan sebagai lemak. Sel lemak bertumpuk bisa mengganggu kehamilan," ujarnya.
Asupan makanan harus sesuai kebutuhan agar tak ada kelebihan makanan disimpan sebagai lemak. Sel lemak bertumpuk bisa mengganggu kehamilan
Kecukupan vitamin D penting dalam merencanakan kehamilan. Menurut Inge, untuk mendapat vitamin D, kulit harus terpapar langsung sinar matahari beberapa menit sampai kulit kemerahan. Andon menambahkan, kekurangan vitamin D memicu menstruasi tak teratur.