Olga Lydia Senang Bisa Bertemu dan Berlutut di Hadapan Paus Fransiskus
Olga Lydia tak pernah bermimpi bisa bertemu dan diberkati Paus Fransiskus. Tetapi, itu terjadi. Seperti apa ceritanya?
Oleh
WISNU DEWABRATA
·2 menit baca
Artis Olga Lydia sebelumnya tak pernah bermimpi dirinya bisa bertemu, berbincang, dan bahkan sampai diberkati secara langsung oleh Paus Fransiskus di Gereja Katedral, Jakarta. Tetapi, itulah yang terjadi.
Secara berkelakar, Olga mengatakan, dirinya tidak akan pernah mencuci rambutnya lagi setelah disentuh dan diberkati Paus Fransiskus. ”Apa perlu dilaminatingaja kali, ya, rambutku ini? Ha-ha-ha,” ujarnya, Kamis (5/9/2024), di sela momen misa akbar yang dia ikuti secara daring dari Gereja Katedral.
Misa akbar bersama Paus Fransiskus digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta dan bisa diikuti secara daring di berbagai gereja. Misa itu menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Sri Paus ke Indonesia yang berlangsung pada 3-6 September 2024.
Olga sangat senang bisa bertemu langsung dengan Paus. Dia tidak hanya bersalaman, tetapi juga membacakan surat berbahasa Spanyol yang sudah dia persiapkan sebelumnya. Inti surat itu memohon agar Paus memberkati dirinya. Paus meluluskan permintaan itu.
Aduh, saya senang banget. Beliau sangat humble dan memancarkan kelembutan serta kebaikan. Pada saat saya berlutut di depan beliau, saya merasa seperti sungkem pada ayah sendiri.
”Aduh, saya senang banget. Beliau sangat humble dan memancarkan kelembutan serta kebaikan. Pada saat saya berlutut di depan beliau, saya merasa seperti sungkem pada ayah sendiri. Saya terharu banget,” ujar Olga dengan nada suara bergetar menahan haru saat bercerita kembali melalui telepon.
Olga beruntung mendapat kesempatan langka bertemu Paus Fransiskus pada Rabu (4/8/2024) di salah satu ruangan di lantai 3 kompleks Gereja Katedral Jakarta dalam sebuah acara wawancara dan pengambilan gambar Paus untuk film dokumenter. Sebelumnya Olga diajak sutradara senior Nia Dinata ikut terlibat dalam proyek yang menjadi bagian dari gerakan global pemuda untuk pendidikan, Scholas(scholasoccurrentes.org). Tim asal Indonesia dipimpin Nia.
Tahun depan, tambah Olga, proyek itu akan dilanjutkan dan ditangani oleh dua sutradara dan sinematografer kelas dunia, Martin Scorsese serta Emmanuel Lubezky. Film tersebut akan bercerita tentang desa-desa di lima benua di mana Desa Genggelang, Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan mewakili Asia.
”Jadi, dokumentasinya dalam bentuk (Paus Fransiskus) menjawab pertanyaan dari perwakilan Desa Genggelang. Sebetulnya (wawancara) bisa dilakukan di mana saja lokasi shooting-nya. Hanya karena (Paus Fransiskus) kebetulan sedang berada di Jakarta, jadi, ya, sekalian,” ujar Olga.
Proses pengambilan gambar dan tanya jawab hanya berlangsung singkat, sekitar 15 menit. Awalnya, Olga tidak yakin bisa mendapat kesempatan bertemu Paus. Makanya, untuk berjaga-jaga dia menitip kalung rosario ke rekannya sesama artis, Happy Salma, yang juga dijadwalkan ikut kegiatan pertemuan di lantai 4 setelah kegiatan Olga.
”Kemarin sekitar pukul 18.00, setelah dari lantai 3 lalu ada acara lagi di lantai 4, (Paus) juga bertemu dengan banyak orang. Setelah berhasil bertemu dan diberkati langsung, sebetulnya saya sudah tidak lagi terlalu berharap dapat kalung rosario itu lagi. Akan tetapi, Happy Salma orangnya baik sekali. Dia tetap membawakan kalung rosario yang telah diberkati Paus untuk saya. Aku senang banget. Puji Tuhan,” ujar Olga.
Walau hanya berlangsung sebentar, pengalaman bertemu dengan Paus secara langsung sangat berharga dan tak akan pernah bisa dilupakan Olga seumur hidupnya.