Musisi Iwan Fals akan mengentak 25 kota dengan musiknya yang sarat pesan.
Oleh
RIANA A IBRAHIM, ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
Musisi Virgiawan Listanto (62), yang populer dengan nama Iwan Fals, akan kembali berkeliling ke 25 kota lewat acara Gaung Merah SeGALAnya yang dimulai pada 8 Juni nanti. Kesempatan ini tak hanya memberi ruang bagi Iwan untuk bermusik dan menyapa penggemarnya, tapi juga menjadi momen terus bereksplorasi dan menyampaikan pesan.
Acara Gaung Merah SeGALAnya 2024 ini akan dibuka di Sukabumi, pada 8 Juni 2024. Kemudian, panggung ini akan berlanjut hingga Februari 2025 di Cirebon, Tasikmalaya, Kotabumi, Palembang, Dumai, Padang, Pontianak, Manado, Palu, Makassar, Lhokseumawe, Padang Sidimpuan, Pematang Siantar, Denpasar, Jember, Kediri, Surabaya, Magelang, Solo, Tegal, Purwokerto, Bogor, Serang, dan Jakarta.
”Di tiap daerah pasti ada bedanya (yang ditampilkan). Karena tiap tempat itu saja sudah beda-beda dari bahasa, makanan, dan banyak hal. Itu menariknya. Terima kasih sama Gaung Merah ini. Saya bisa menyanyi, silaturahim, dan ada pesan-pesan yang disampaikan juga,” ujar Iwan saat berjumpa pada peluncuran Gaung Merah di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Berbagai hal memang terbiasa dituangkan Iwan melalui lagu. Karena itu, ia senang dapat kembali berbagi dengan banyak penggemar di aneka penjuru kota. ”Ada masalah kehidupan yang bercerita tentang politik, kemanusiaan, hidup, dan sehari-hari kita. Misal enggak lupa menanam pohon, mengimbau untuk tetap menjaga kebersihan, terus okelah yang politik gitu. Jadi, saya ingin menampilkan keseharian,” ujar Iwan.
Selain itu, ia juga aktif bereksplorasi dengan musik tradisi. Dari Jawa, Sunda, hingga gondang Batak menarik minatnya. Baginya, tiap tradisi di tiap daerah punya filosofi masing-masing yang menarik untuk digali. Ia pun rajin berselancar di internet untuk mengumpulkan informasi tiap daerah yang akan dikunjunginya.
”Kadang-kadang, kalau memang setiap waktunya pas, mood-nya datang, tiba-tiba pengin bawa lagu Jawa gitu, misalnya. Dan dapat ruang itu. Kebetulan ada anggota kami di band yang juga senang tradisi,” ujar Iwan.
Ia pun menuturkan sempat terbayang untuk tampil dengan iringan gondang Batak yang rancak. Namun, ketika bermain di Medan, anggota bandnya yang menggemari tradisi ini tengah menemani istri melahirkan sehingga tak ikut bergabung. ”Padahal, udah kebayang waktu itu. Seru rame gitu, kan,” katanya.