Melepas stres bagi penyanyi pop Danilla Riyadi tak perlu ruwet walakin mahal. Cukup kumpul teman dan menonton film OTT.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·2 menit baca
Penyanyi pop seblay Danilla Riyadi punya banyak kiat pelepas tekanan (stress release), yang murah dan juga meriah. Murah lantaran praktis tak perlu keluar banyak cuan, sementara meriah lantaran pastinya kumpul-kumpul bersama teman dan sahabat adalah salah satu pilihannya.
Kiat-kiatnya bersantai melepas penat itu dia bagikan saat berbincang bersama wartawan seusai jumpa pers peluncuran pergelaran musik kolaboratif Lintas Resonan, Rabu (22/5/2024), yang akan digelar di 10 titik di lima kota besar Indonesia.
Jadi, mengutip Danilla, walau cuma kumpul-kumpul sambil nyamilin tahu kriuk dan cengenges-cengenges, kegiatan seperti itu buatnya sudah bisa jadi pelepas tekanan, yang lumayan signifikan. Walau tidak anti, Danilla mengaku juga tak terlalu suka bepergian ke lokasi-lokasi tertentu, seperti healing ke alam macam kawasan pegunungan.
”Ah, enggak ah mahal. Memang pas healingnya di gunung, sih, enak. Tapi sesudahnya malah menambah stres baru gara-gara lihat buku tabungan, waduh, duit gue kepake lumayan banyak, nih. Ha-ha-ha,” tambah Danilla enteng.
Ada satu lagi aktivitas stress release murah meriah, yang disukai Danilla. Aktivitas itu, menurut dia, juga banyak dilakukan masyarakat perkotaan seperti dirinya, menghabiskan waktu menonton film-film yang tayang di platform menonton film daring berbayar (OTT).
Untuk kegiatan satu ini, Danilla sedang suka-sukanya menonton film dokumenter berseri, termasuk terkait kasus-kasus kriminal, seperti pembunuhan. Selain itu, Danilla juga menggemari film-film kartun (animasi) dan horor, terutama jenis horor psikologis.
”Jadi mostly lagi suka nonton dokumenter soalnya dia (film bergenre) itu real. Untuk (genre) film ini, aku baru nontonWhat Jennifer Did,” ujar keponakan mendiang musisi terkenal era 1980an, Dian Pramana Poetra.
Dalam pergelaran Lintas Resonan, Danilla akan berkolaborasi dengan kelompok musik Perunggu. Selain itu, juga masih ada empat kelompok musik lagi yang didapuk untuk saling menggarap kolaborasi antarmereka. Band-band itu, seperti Efek Rumah Kaca, Barasuara, dan Sore.