Rekor demi rekor ditorehkan Greta Gerwig dalam sejarah perfilman dunia. Ia adalah pembuat film idaman di Hollywood.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
Greta Gerwig (40) pernah berkecil hati karena ditolak kampus-kampus beken untuk meraih gelar master. Namun, sutradara, penulis, sekaligus aktris ini tak berhenti melakukan hal yang dia sukai: membuat film. Setelah berkiprah selama bertahun-tahun, orang-orang mulai menyebutnya sebagai master pencerita di Hollywood.
Tahun 2023 adalah tahun ”milik” Gerwig. Lewat film Barbie, ia menjadi perempuan sutradara pertama yang meraih box office sebesar 1 miliar dollar AS. Film ini juga mendapat delapan nominasi Oscar 2024 walaupun akhirnya harus puas hanya membawa pulang satu piala. Setidaknya, Barbie menjadi fenomena luar biasa yang diperbincangkan dunia.
Barbie adalah film ketiga Gerwig sebagai sutradara tunggal setelah Little Women (2019) dan Lady Bird (2017). Jika Barbie mengisahkan versi manusia dari boneka plastik produksi Mattel, Little Women merupakan adaptasi dari novel Louisa May Alcott. Sementara Lady Bird membahas perspektif remaja perempuan yang merupakan karya personal Gerwig.
Gerwig adalah satu-satunya sutradara dengan tiga film pertama yang mendapatkan nominasi film terbaik di Academy Awards. Kunci dari semua itu, menurut Gerwig, adalah keputusan untuk mengambil proyek ambisius. Saat ini dia tengah menggarap adaptasi buku karya C S Lewis, The Chronicles of Narnia, yang legendaris.
”Saya tahu hal yang benar bagi saya adalah terus membuat film. Apa pun yang terjadi, baik atau buruk, Anda harus terus maju,” kata Gerwig, dikutip dari Time di Jakarta, Kamis (11/4/2024).
Gerwig adalah pembuat film idaman di Hollywood. Ia mampu menyelaraskan seni dan aspek komersial. Film-filmnya terasa manusiawi, emosional, dan menyenangkan. Karyanya mengena di hati penonton yang berujung pada refleksi, diskusi, dan perdebatan.
Saya tahu hal yang benar bagi saya adalah terus membuat film.
Saat yang bersamaan, film-film Gerwig untung besar di box office. Lady Bird meraup 79 juta dollar AS dari anggaran 10 juta dollar AS, Little Women menghasilkan 231 juta dollar AS dari anggaran 40 juta dollar AS. Sementara Barbie sukses dengan pendapatan 1,4 miliar dollar AS.
Dengan karier yang begitu cemerlang, Gerwig tak luput dari kegagalan. Setelah lulus dari jurusan bahasa Inggris dengan fokus teater di Barnard College, New York, pada 2006, ia melamar program pascasarjana untuk menjadi dramawan di Yale University, Juilliard School, dan New York University. Semua kampus menolak.
Penolakan itu membuat Gerwig belajar film jalur praktik. Ia mulai berakting di film-film indie bergenre mumblecore, di antaranya LOL (2006) dan Hannah Takes the Stairs (2007) yang disutradarai Gerwig bersama Joe Swanberg. Pada 2010, Gerwig mulai diperhitungkan setelah tampil di Greenberg (2010) garapan Noah Baumbach yang kelak menjadi kolaborator dan suaminya.
Kebiasaan belajar itu menjadi kelebihan Gerwig sampai sekarang. Dia rutin berkonsultasi dengan senior. Saat akan menggarap Barbie, ia menelepon Peter Weir, sutradara yang membuat The Truman Show (1998). Gerwig mencari nasihat untuk menciptakan dunia artifisial dengan rasa emosional yang otentik.
Ia juga pernah berdiskusi dengan Steven Spielberg soal Lincoln (2012) sebelum mengerjakan Little Women. ”Ada banyak orang pintar yang dapat membimbing Anda dan menjadikan film Anda sebaik mungkin, meski pada akhirnya, Andalah yang menentukan pilihan,” tutur Gerwig.
Tiga entitas
Di dunia film, Gerwig adalah kombinasi dari sutradara, penulis, dan aktris. Sebagai aktris, ia membawa komedi naturalisme baru ke depan layar, terlihat dari Frances Ha (2012) dan Mistress America (2015). Sebagai sutradara dan penulis, Gerwig punya kemampuan khusus membuat sebuah film menjadi miliknya utuh.
Ketiga entitas tersebut penting karena menopang kemampuan Gerwig sebagai seorang sineas. Meski sekarang populer sebagai sutradara yang suka menulis, ia berkomitmen untuk terus berakting. Bagi dia, mengutip Vanity Fair, akting dan menulis adalah pelatihan untuk sutradara.
Karya-karya Gerwig memiliki ciri khas dalam bertutur. Dia menyentuh penonton dari pengalaman kemanusiaan, seperti bagaimana mencintai ataupun kehilangan seseorang. Selain itu, ada juga ”DNA” pemberontakan dalam karyanya, termasuk Barbie yang blak-blakan mempertanyakan ekspektasi masyarakat patriarkis atas perempuan.
Alhasil, karya-karya Gerwig banyak menggema di kalangan perempuan. Ia sering membahas sisi emosional, ambisi, dan tantangan aktualisasi diri yang dihadapi kaum hawa. Gara-gara Lady Bird, sebagai contoh, banyak cerita di dunia maya tentang para perempuan yang menelepon ibu mereka untuk meminta maaf atas kenakalan masa remaja.
”Dengan proyek apa pun, saya terlibat penuh. Saya pikir saya tertarik pada kekacauan yang riang dari hidup dan manusia. Dan, saya tertarik pada perempuan, perempuan yang berbicara satu sama lain dari generasi ke generasi,” kata penggemar Enya ini.
Pada akhir Februari 2024, Gerwig dinobatkan sebagai satu dari 12 Women of the Year 2024 oleh majalah Time. Ia bersanding bersama tokoh-tokoh berprestasi di banyak bidang, antara lain ekonom Claudia Goldin, petenis Coco Gauff, aktivis Nadia Murad, dan ahli genetika Marlena Fejzo.
Time menganggap mereka sebagai orang yang membuat terobosan baru dan berjuang demi masa depan yang lebih adil. Dua belas perempuan ini mendedikasikan diri untuk menopang orang lain saat mereka bangkit.
Gerwig ingin karya-karyanya bisa melampaui batasan jender. ”Anda tidak berpikir harus menyukainya karena ini dikerjakan oleh perempuan, untuk perempuan. (Tapi) Anda menyukainya karena itu bagus,” ujarnya.
Anda tidak berpikir harus menyukainya karena ini dikerjakan oleh perempuan, untuk perempuan. (Tapi) Anda menyukainya karena itu bagus.
Meski sudah jago di film ber-budget besar, Gerwig tetap terbuka pada opsi menggarap film skala kecil. Sebab, beberapa film membutuhkan ”kanvas” besar untuk bercerita, ada juga yang tidak. Sejumlah sutradara telah membuktikannya, seperti Chloé Zhao, Steven Soderbergh, termasuk sahabatnya, Christopher Nolan.
”Menjadi pembuat film adalah hal yang luar biasa karena film itu sulit dan Anda tidak akan pernah benar-benar mencapai puncaknya. Sulit, dan itu bagian dari daya tariknya. Saya sangat ingin membuat film hingga usia 60-an dan 70-an tahun, dan mungkin saya akan membuat beberapa film yang sangat aneh di usia 80-an tahun,” tutur Gerwig kepada The Atlantic.
Yang pasti, pesan Gerwig dalam film-film selalu bersifat universal. ”Kekuatan selalu ada di dalam diri Anda,” ujar Gerwig. (AP)
Greta Celeste Gerwig
Lahir: Sacramento, California, Amerika Serikat, 4 Agustus 1983
Penghargaan, antara lain:
Skenario Asli Terbaik untuk Barbie bersama Noah Baumbach, Critics’ Choice Movie Awards 2024
Global Icon & Creator Tribute untuk Barbie, Gotham Independent Film Awards 2023
Best Woman Storyteller untuk Little Women, Women Film Critics Circle Awards 2019
Skenario Terbaik untuk Lady Bird, Independent Spirit Awards 2018