Saat aneka model angkutan darat datang, Blue Bird sempat terguncang, tetapi mampu bertahan dan bertransformasi, berfokus pada pelanggan.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·1 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
Adrianto Andre Djokosoetono
Chief Executive Officer PT Blue Bird Tbk Andrianto Andre Djokosoetono selalu diingatkan stafnya untuk mengenakan baju bernuansa biru saat masuk kantor. Ini sesuai warna perusahaan yang ia pimpin.
”Mesti ada biru-birunya meski hanya sedikit,” kata Andre saat berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta, Selasa (19/9/2023), bersama sejumlah staf.
Tak hanya soal baju, Andre pun terus mengupayakan warna biru di sekitarnya. Termasuk menciptakan langit biru dengan melakukan transformasi layanan menggunakan bahan bakar listrik sejak 2017. Ia berkomitmen menurunkan emisi hingga 50 persen pada 2030. ”Kami juga membangun solar panel di atap kantor berdaya 215 kWh,” katanya.
Penyedia layanan transportasi darat yang dirintis oleh Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono pada tahun 1965 itu pun terus menjalankan transformasi digital. Saat aneka model angkutan darat datang, Blue Bird sempat terguncang, tetapi mampu bertahan dan bertransformasi, berfokus pada pelanggan.
Salah satunya dengan memberi kemudahan pelanggan mengakses layanan mereka berdasarkan pada multiproduct, multichannel, dan multipayment dengan tetap mempertahankan kualitas. Perusahaan pun dijalankan dengan visi sustainability, berprinsip blue skies, blue life, dan blue corp.
Karyawan juga diminta menggunakan tumbler saat minum sehingga bisa dipakai ulang. Perusahaan pun mendaur ulang bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Prinsipnya, mobilitas tetap jalan, polusi terkurangi.