Rauf Raphanus dan Putri Ayu Pratami, Kreativitas ”Papercraft” untuk Edukasi
Rauf Raphanus dan Putri Ayu Pratami mendirikan Ichinogami Papercraft Expert untuk bisnis usaha sekaligus memberdayakan komunitas.
Oleh
MARIA SUSY BERINDRA
·5 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
Rauf Raphanus (kanan) dan Putri Ayu Pratami, Founder Ichinogami
Pasangan suami istri Rauf Raphanus dan Putri Ayu Pratami mengembangkan papercraft atau model kertas sebagai bentuk kreativitas sekaligus memberikan edukasi kepada semua kalangan. Awalnya berbentuk komunitas hingga akhirnya bertransformasi menjadi unit bisnis.
Suasana di Studio Ichinogami di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, tidak begitu ramai pada Selasa (29/8/2023). Para pegawai bekerja sambil sesekali mengobrol. Ada dua orang yang sedang merakit papercraft (model kertas) dalam berbagai bentuk tiga dimensi, seperti mobil-mobilan, ondel-ondel, kucing, anjing, dan pohon cemara. Di hampir semua sudut ruangan, model kertas 3D beragam warna dan bentuk dipajang dengan apik. Tumpukan model kertas yang belum jadi juga ada di ruangan.
Di lantai dua, mereka menyediakan studio mini untuk rekaman video yang akan diunggah ke media sosial. Dua model kertas setinggi satu meter berbentuk ondel-ondel diletakkan di sisi kanan dan kiri. Dekorasi studio mini itu semuanya dari kertas.
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
Berbagai model kertas atau papercraft yang telah dibentuk di rumah produksi Ichinogami di Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (29/8/2023). Ichinogami telah memproduksi lebih dari seribu bentuk model kertas.
Pada bagian depan Studio Ichinogami, terdapat ruang rapat yang dihiasi beragam model kertas. Salah satunya papercraft berbentuk Iron Man setinggi 1,8 meter. Di ruangan itulah Rauf dan Putri menceritakan dari awal mula terbentuk Ichinogami Papercraft Expert hingga perkembangannya kini.
Menurut Rauf, berbeda dengan origami yang merupakan seni lipat kertas atau kirigami yang berbentuk kertas pop up, ichinogami memiliki tiga aspek, yaitu potong, lipat, dan tempel. ”Ichinogami, istilah yang kami ciptakan, artinya seni membentuk kertas. Kalau di Jepang disebut origami 3D,” kata Rauf.
Banyak manfaat yang bisa didapatkan bagi orang yang mengerjakan keterampilan membentuk kertas ini. Putri mengatakan, saat orang merakit model kertas, akan muncul empat hormon yang bisa memberikan suasana hati lebih baik, yaitu dopamin, serotonin, oxytocin, dan endorfin. Selain itu, kegiatan tersebut bisa melatih motorik halus.
Untuk anak-anak, kata Putri, model kertas bisa menjadi sarana untuk edukasi story telling. Salah satu model kertas yang sudah dibikin Ichinogami adalah Si Kumbi, seekor kumbang yang menjadi maskot Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karakter Si Kumbi atau Si Jujur melambangkan anak yang jujur, bersama karakter lainnya, seperti Si Peduli, Si Adil, dan Si Berani, merupakan tokoh animasi yang dipakai KPK untuk menyosialisasikan antikorupsi kepada anak-anak.
”Saat itu, kami diminta untuk membuat papercraft oleh KPK. Mereka minta dibikinkan maskot baru. Kami sarankan, pakai saja maskot yang lama, lalu kami bikinkan papercraft untuk sembilan karakter seri Si Kumbi,” ujar Rauf.
Selain KPK, Ichinogami sudah membuat banyak model kertas untuk perusahaan dan lembaga. Secara berkala, mereka juga sering membuat pelatihan gratis merakit model kertas di berbagai daerah.
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
Rauf Raphanus (kanan) dan Putri Ayu Pratami, Founder Ichinogami
Pemberdayaan
Sejak kecil, Rauf suka mengutak-atik kertas menjadi banyak bentuk. Perjalanan menekuni papercraft dimulai ketika dia menjadi salah satu pendiri Paper Replika Indonesia (Peri Kertas). Tahun 2009, Rauf bersama dengan pendiri lainnya, Julius Perdana dan Arif Suseno, mengajak siapa saja yang senang membuat papercraft untuk bergabung dengan Peri Kertas.
Tahun 2010, komunitas mendapat tawaran kerja sama dengan Hewlett Packard. Dari situlah Rauf ingin mengembangkan wirausaha kreatif model kertas. ”Di komunitas, anggota yang bergabung memang memiliki hobi papercraft. Nah, kami ingin memberikan empowerment kepada teman-teman, dari hobi atau seni bisa menjadi sesuatu yang membanggakan, hasil karya seni kita dihargai lebih tinggi,” ujar Rauf.
Setelah itu, Rauf mengajak Putri untuk mengembangkan bisnis model kertas. ”Kalau dulu aku sendirian, di Ichinogami ini aku terbantu sama Putri. Aku bisa ngomong sama komputer, bisa bikin desain dan konsep, tetapi yang bisa ngomong sama orang ya beliau,” tambah Rauf sambil menunjuk istrinya.
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)
Karyawan melakukan rancang bangun model kertas atau papercraft di rumah produksi Ichinogami di Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (29/8/2023). Model kertas berbagai model ini dijual mulai dari harga Rp 50.000 hingga Rp 300.000 per kemasan.
Saat mendapat klien dari perusahaan besar, Rauf dan Putri sepakat untuk mendirikan PT Ika Cipta Harmoni. Hingga kini, perusahaan berkembang dan sudah memiliki puluhan karyawan. Sebagian besar karyawan merupakan anggota Peri Kertas. Untuk pemberdayaan, mereka memiliki dua program, yaitu designer partnership dan professional crafter. Para peserta program diberi pelatihan dan kesempatan untuk berkreasi di Ichinogami.
Ichinogami juga pernah mendapat bantuan dana dari Facebook untuk membuat program yang berdampak positif bagi masyarakat. Rauf terpilih menjadi Facebook Community Leadership Circles sejak tahun 2018. Dengan menggunakan dana bantuan itu, mereka membuat seri model kertas Nusantara Papercraft Kit (NPK) untuk mengenal ragam budaya Indonesia dengan kreasi seni tiga dimensi.
Dalam satu paket NPK terdiri dari dua karakter yang memakai baju adat, rumah adat, dan bangunan ikonik daerah. Ada 10 provinsi yang dijadikan NPK, yaitu Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Papua, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan DI Yogyakarta.
”Semua itu hasil kolaborasi dengan teman-teman di komunitas di berbagai daerah, jadi bukan hanya hasil kerja satu orang. Kami juga pernah membuat maket Tenggarong Smart City juga melibatkan teman-teman komunitas di sana,” kata Rauf.
Di sisi lain, Ichinogami juga menggunakan kertas dari perusahaan tersertifikasi yang memiliki hutan produksi sendiri. ”Dengan usaha yang menggunakan kertas, bukan berarti kami mengurangi kesadaran pada pelestarian alam. Kami sayang banget dengan lingkungan. Kami pernah bekerja sama dengan Astra, dengan membuat produk dari recycle paper,” kata Rauf.
Rauf Raphanus
Lahir: Jakarta, 27 Oktober 1984
Pendidikan: Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor
Karier, antara lain:
Pendiri Paper Replika Indonesia (Peri Kertas) (2009-sekarang)