Arif Havas Oegroseno Mencari Bandeng di Berlin
Berbicara makanan khas Semarang lainnya, Havas ingat betul beberapa nama seperti soto semarang, wingko, hingga babat gongso. Namun, yang paling top baginya ialah sate buntel, meski ia sendiri kini tak berani memakannya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F12%2Ff328bec6-5388-4529-a25b-3f5a498158cf_jpg.jpg)
Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno di paviliun Indonesia pada Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin 2023, di Messe, Berlin, Jerman, Rabu (8/3/2023).
Kerinduan akan makanan khas kampung halaman lumrah terjadi saat seseorang berkarier di luar kota, bahkan luar negeri yang jaraknya bisa puluhan ribu kilometer dari daerah asal. Itu salah satunya dirasakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno (60) yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
Kendati di Berlin ada rumah makan yang menawarkan makanan khas Indonesia, sulit untuk menemukan yang menyajikan spesifik makanan khas Semarang. Lumpia semarang misalnya. Havas, panggilan akrab Arif, biasa membuat sendiri saat kepingin memakannya. Untuk lumpia, bahan-bahan untuk membuatnya relatif banyak tersedia.