Kim Yong Woon Mengenal Indonesia

KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO

Direktur Pusat Kebudayaan Korea di Indonesia Kim Yong Woon di kantor Redaksi Kompas, Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Indonesia bukan tempat yang asing bagi Kim Yong Woon. Sebelum menjabat Direktur Pusat Kebudayaan Korea di Indonesa, ia merupakan diplomat yang mengurusi ketenagakerjaan dan pendidikan di Kedutaan Besar Korea Selatan untuk RI, tahun 2013-2016. Kim juga pernah bertamasya ke Indonesia bersama istri serta anaknya tahun 2008.

Jauh sebelumnya, cerita mengenai Indonesia pertama kali diketahui oleh Kim saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Cerita itu didengar dari ayahnya sendiri. ”Waktu itu, ayah saya bekerja sebagai insinyur kapal,” ujar Kim, Jumat (17/2/2023), di Kantor Redaksi Kompas, Jakarta.

Kapal tempat ayahnya bekerja berlabuh di wilayah Indonesia pada tahun 1970-an. Sepulangnya ke Korea Selatan, sang ayah pun mengungkapkan berbagai hal tentang alam serta keindahan Indonesia. Cerita dari ayahnya memicu keingintahuan Kim mengenai negara yang berada jauh di sebelah selatan Korsel itu.

Cerita mengenai Indonesia pertama kali diketahui oleh Kim saat masih duduk di bangku sekolah dasar.

Kim sekarang berbahasa Indonesia cukup fasih karena sebelum bertugas di Jakarta, diplomat Korsel memang harus mempelajarinya baik-baik. Menurut dia, surat kabar Kompas dijadikan salah satu sarana belajar. Tata bahasa, struktur kalimat, dan pilihan kata dipelajari antara lain lewat koran tersebut.

Dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih, Kim menceritakan bahwa pada 2023 berlangsung peringatan 50 tahun hubungan Korsel-Indonesia. Ia menaruh harapan, media massa di Indonesia mendukung peringatan tersebut. Dengan cara itu, relasi Indonesia dan Korsel akan semakin berkembang dan masyarakat di kedua negara sama-sama merasakan manfaatnya.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Fans K-Pop yang tergabung dalam Kpop4Planet melakukan aksi damai di depan Tokopedia Tower, Jakarta, Oktober 2021. Fans K-Pop menominasikan Tokopedia, yang menunjuk BTS dan Blackpink sebagai brand ambassador, untuk segera berkomitmen menggunakan energi terbarukan 100 persen pada tahun 2030.