Penyanyi Iwan Fals bakal berkonser tunggal pada 25 Februari 2023 mendatang di gedung pertunjukkn. Tak sembarang orang bisa nonton karena kursi terbatas dan harga tiket mahal. Pada penonton itu, Iwan menitipkan harapan.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·4 menit baca
Penyanyi kawakan Iwan Fals (61) bersiap menggelar konser tunggalnya yang bertajuk ”Petisi Cinta: Manusia Setengah Dewa” pada 25 Februari 2023 mendatang. Jangan bayangkan konser ini didatangi puluhan ribu penggemarnya dari berbagai kalangan. Konser nanti dibikin eksklusif, hanya untuk penggemar sejati atau yang benar-benar mampu saja.
Konser yang digarap Lukis Creative itu diadakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan. Itu adalah gedung khusus pertunjukan berpendingin udara, berkursi empuk, dengan kapasitas terbatas. Harga normal tiketnya mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 6,5 juta. Pembeli tiket berkontribusi pada penanaman pohon.
Iwan terkejut juga dengan harga tiketnya. ”Saya agak enggak PD (percaya diri) ini. Biasanya, kan, kalau (bikin konser) di rumah (Leuwinanggung, Bogor) tiketnya paling Rp 150.000. Tapi itu, kan, di lapangan yang kalau hujan, ya, hujan-hujanan,” kata Iwan pada konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023).
Meski terbilang mahal, promotor dan Iwan yakin konser itu didatangi penonton, terutama golongan yang mampu. Bagi Iwan, ini memberi keuntungan tersendiri. ”Semoga penontonnya, yang berada di posisi sebagai pembuat kebijakan, tergerak untuk menjalankan pesan konser ini,” kata Iwan.
Pertunjukan yang direncanakan berdurasi sekitar 2 jam itu mengusung pesan cinta universal; kepada sesama manusia, kepada Tuhan, dan kepada alam. ”Manusia Setengah Dewa” adalah salah satu lagu Iwan yang berisi imbauan kepada penguasa untuk lebih memerhatikan kebutuhan dasar rakyatnya, seperti pendidikan dan kebutuhan pokok yang terjangkau.
Ketika dijumpai saat konferensi pers, Iwan menyebut akan membawakan sekitar 20 lagu. Lagu protes ”Bento” dan ”Bongkar” dipastikan tidak ada dalam daftar. Dua lagu itu, meski sangat populer, kata Iwan, sudah terlalu sering dibawakan. ”Lagian kenapa bangga, sih, jadi Bento. Menyanyikan lagu harapan saya rasa lebih masuk akal sekarang,” katanya.
Lagu ”Bento” adalah salah satu lagu ciptaan Iwan Fals yang dicuplik dari album band Swami, yang anggotanya di antaranya Sawung Jabo dan mendiang Innisisri. Dalam lagu itu, sosok Bento digambarkan sebagai tokoh muda perlente yang punya banyak privelese. Keputusan untuk tidak memainkan lagu itu dalam konser bisa jadi cara Iwan untuk menyetop glorifikasi keangkuhan kepada para ”Bento baru”.
Sementara itu, lagu ”Manusia Setengah Dewa” yang jadi napas pertunjukan diambil dari album Iwan berjudul sama keluaran tahun 2004 ketika presiden dipilih langsung oleh rakyat lewat pemilu. Lirik lagunya berisi pesan kepada calon presiden baru. ”Wahai presiden kami yang baru/Kamu harus dengar suara ini/Suara yang keluar dari dalam goa/Goa yang penuh lumut kebosanan//”.
Topik lagu itu menemui relevansinya di awal 2023 ketika sejumlah tokoh mulai menjual janji-janji politik menjelang Pemilu 2024. Pesan dalam lagu seperti ”turunkan harga”, ”beri pekerjaan”, dan ”tegakkan hukum” adalah sekelumit harapan Iwan yang bakal digaungkan di konser.
”(Masa) Ini tahun-tahun politik ketika orang berlomba-lomba jadi juara. Siapa tahu (lagu) menginspirasi orang-orang yang mau bertanding itu,” kata Iwan. Dia juga menambahkan, sosok presiden selayaknya adalah manusia setengah dewa. ”Problem bangsa ini enggak gampang. Ada masalah keadilan, pendidikan, sampai masalah sampah. Tapi, saya enggak mau (bicara) terlalu lebar. Saya hanya penyanyi biasa.”
Konser ini dikonsepkan teaterikal, megah, dan eksklusif. Sajian dekorasi dan permainan visual diijanjikan memanjakan mata sekaligus mengarah pada tema konser. ”Semua unsur itu akan memberikan pengalaman emosional dan personal kepada setiap penonton,” janji Dinar Adhyanti, CEO Lukis Creative, perusahaan industri kreatif yang didirikan tahun 2021 ini.
Dalam pertunjukan, Iwan akan berkolaborasi dengan seniman lain, seperti Butet Kartaradjasa, penyanyi Dewi Gita dan Dikta Wicaksono, serta band asal Bandung, Syarikat Idola Remaja (SIR). Band SIR ini pernah ”berguru” di rumah Iwan Fals di masa pandemi dan menghasilkan lagu kolaborasi berjudul ”Bagimu”.
Dikta, mantan vokalis band Yovie & Nuno itu, mengaku mulas tak keruan ketika diminta tampil di konser Iwan Fals. Sepanggung bareng Iwan Fals adalah salah satu impian dalam kariernya. Dia sudah akrab dengan lagu-lagu Iwan sejak masih kecil. ”Dulu, setiap pagi mamaku ngajak joget pakai lagunya Om Iwan, lagu ’Badut’ dan ’Pesawat Tempur’,” kata Dikta.
Dewi Gita merasakan hal serupa seperti yang dialami Dikta meski dia pernah satu kali tampil bareng Iwan. ”Siapa, sih, yang enggak kagum dengan Om Iwan, baik karya-karyanya maupun kepribadiannya. Auranya besar banget,” kata Dewi yang bakal membawakan tiga lagu di konser nanti.
Di luar puja-puji itu, Iwan bersama bandnya mempersiapkan diri dengan berlatih di studio. Dua puluhan lagu-lagunya sudah masuk daftar, disortir dari sekitar 400 judul lagu karya Iwan Fals sepanjang kariernya. Pantas ditunggu seperti apa aksi panggung Iwan Fals di hadapan penggemarnya yang mapan.