Piala Dunia Qatar seakan tercipta sebagai panggung untuk Messi. Publik dituntun menyaksikan Messi mempertontonkan "sihir"-nya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·5 menit baca
AP/MARTIN MEISSNER
Lionel Messi, pemain sepak bola Argentina, mencium trofi Piala Dunia setelah memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Dunia antara Argentina dan Perancis di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022). Argentina menang 4-2 dalam adu penalti setelah pertandingan berakhir imbang 3 -3.
Setelah selalu diterpa kegagalan dalam meraih trofi Piala Dunia yang menjadi keping terakhir rangkaian prestasinya, Lionel Messi akhirnya meraih kesuksesan di Qatar. Gol demi golnya jadi penentu arah gelar Argentina
Messi melengkapi sederet pencapaiannya sebagai pesepak bola tersukses sepanjang sejarah. Striker berjuluk “La pulga” atau Si Kutu itu harus menunggu hingga usia 35 tahun untuk mencicipi manisnya gelar Piala Dunia, gelar yang berkali-kali menjauh dari dekapannya.
Piala Dunia Qatar seakan tercipta sebagai panggung untuk Messi. Publik dituntun menyaksikan Messi mempertontonkan "sihir"-nya. Ia mengangkat Argentina dari tubir jurang saat takluk 1-2 dari Arab Saudi di laga pertama, untuk kemudian melewati semua rintangan hingga mengangkat trofi di akhir turnamen.
Stadion Lusail Iconic, tempat yang menjadi saksi Argentina menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya, juga menyimpan kenangan pahit bagi Messi. Di sanalah Argentina yang berstatus unggulan justru kalah secara mengejutkan dari Arab Saudi. Di laga itu, Messi sempat membawa Argentina unggul 1-0 lewat titik putih.
AFP/LUIS ROBAYO
Kapten Argentina Lionel Messi membawa trofi Piala Dunia saat tiba di Bandara Internasional Ezeiza, Buenos Aires, Argentina, Selasa (20/12/2022). Dia datang bersama seluruh anggota tim membawa kemenangan dari Qatar.
Performa sebuah tim akan sangat diuji setelah menelan kekalahan mengejutkan. Bukan sebuah hal yang mudah untuk bangkit setelah mengalami kekalahan di luar prediksi. Messi menanggung beban itu sebagai kapten tim. Melawan Meksiko di laga kedua, Argentina wajib meraih tiga poin demi menjaga harapan lolos dari fase grup.
Meski telah melewati usia emas seorang pesepak bola, Messi masih sanggup menunjukkan dominasinya. Ia menyumbangkan satu gol dan satu asis yang membawa Argentina mengalahkan Meksiko 2-0. Di Qatar, Messi hanya absen mencetak gol saat melawan Polandia di laga pamungkas Grup C. Selebihnya, Messi konsisten menyumbang gol hingga partai final.
Hal itu membuat Messi mencatatkan nama sebagai pemain pertama dalam sejarah Piala Dunia yang mencetak gol di babak fase grup, babak 16 besar, perempat final, semi final, dan final dalam satu edisi turnamen. Di akhir turnamen, secara total Messi mengemas tujuh gol dan tiga asis.
Selain itu, menurut catatan Opta yang diterima Kompas, Messi juga telah terlibat dalam 21 gol di Piala Dunia untuk Argentina, yaitu dengan 13 gol dan delapan asis. Jumlah itu merupakan rekor terbanyak yang sukses dicatat seorang pemain manapun di putaran final Piala Dunia sejak 1966.
Semua itu tidak akan terjadi andai Messi bisa dengan mudah melaju ke final dan menjadi juara. Di partai final melawan Perancis, Messi membuka keunggulan Argentina lewat gol melalui eksekusi penalti. Angel Di Maria memperbesar keunggulan Argentina.
Bila skor 2-0 tetap bertahan hingga waktu normal usai, Messi tidak akan berkesempatan mencetak sejarah sebagai pemain pertama di dunia yang paling banyak terlibat dalam mencetak gol dan asis. Takdir kemudian membimbing Messi untuk mencetak lebih banyak gol lagi.
Dengan bakatnya yang luar biasa, penyerang Perancis, Kylian Mbappe, menunjukkan sentuhan magisnya untuk mencetak dua gol sekaligus menyamakan kedudukan. Laga pun harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Walau melelahkan, babak perpanjangan waktu itu menjadi semacam berkah terselubung bagi Messi. Berkat itu, dia berkesempatan mencetak gol di menit ke-108 dan membuat Argentina kembali unggul 3-2.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Argentina Lionel Messi berpelukan dengan Lautaro Martinez usai memenangi parta final Piala Dunia 2022 melawan Perancis di Stadion Lusail, Qatar, Senin (19/12/2022) dini hari WIB. Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Perancis lewat adu tendangan penalti 7-5 (3-3).
Keping terakhir
Trofi Piala Dunia adalah keping terakhir pencapaian yang belum dimiliki Messi. Tanpa itu, predikat sebagai GOAT atau pesepak bola terbaik sepanjang masa belum mendapat legitimasi utuh. Perdebatan kehebatan dirinya dengan bintang Portugal, Cristiano Ronaldo, tidak kunjung mereda karena Messi belum punya capaian terakhir itu.
Sebagaimana mimpi terbesar, Messi pun mendapat ujian berat dalam meraihnya. Lesakan gol Messi di babak perpanjangan waktu tidak cukup membawa Argentina juara. Mbappe kembali menjauhkan Messi dari mimpinya. Gol penalti Mbappe di pengujung babak perpanjangan waktu memaksa laga berlanjut ke adu penalti.
Lewat drama tiada akhir, Argentina akhirnya mampu memenangkan adu penalti. Trofi Piala Dunia menjadi milik Messi dan Argentina. Mereka meraih gelar dengan perjuangan luar biasa setelah merasakan kegembiraan dan kecemasan yang berkelindan sepanjang partai final.
Jelas saya ingin mengakhiri karier saya dengan ini (trofi Piala Dunia). Saya tidak bisa meminta lebih.
“Karier saya akan segera berakhir karena ini adalah tahun-tahun terakhir saya. Apa lagi yang bisa terjadi setelah ini? Jelas saya ingin mengakhiri karier saya dengan ini (trofi Piala Dunia). Saya tidak bisa meminta lebih,” ujar Messi.
Messi juga mencapai mimpi terbesarnya dalam panggung megah yang menghadirkan Mbappe. Mereka berdua merupakan pesepak bola berbakat beda generasi. Pertempuran keduanya mampu menghadirkan laga sepak bola yang mencengangkan sekaligus menghibur. Saga Messi meraih impiannya akan dikenang sebagai salah satu final terbaik dalam sejarah Piala Dunia.
Meski memiliki anugerah bakat yang luar biasa, Messi tetaplah seorang manusia. Sebagaimana orang kebanyakan, tidak ada jalan yang mudah baginya untuk meraih mimpi. Sederet pencapaian telah dia raih, seperti juara Liga Spanyol, Liga Champions Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan Ballon d’Or. Untuk mendapatkan trofi Piala Dunia, ia harus melewati kekecewaan dan air mata.
Messi pernah dihadapkan pada kenyataan pahit saat berkali-kali gagal mempersembahkan trofi untuk Argentina. Ia pernah begitu dekat dengan trofi di final Piala Dunia 2014 serta kalah secara beruntun dari Chile di final Piala Copa America tahun 2015 dan 2016.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Argentina merayakan keberhasilan menjuarai Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Perancis lewat adu penalti di Stadion Lusail, Qatar, Senin (19/12/2022) dini hari WIB.
Piala Dunia Rusia 2018 dipercaya menjadi kesempatan bagi Messi untuk meraih trofi. Mantan pemain timnas Argentina, Paulo Zabaleta, menilai Messi akan kesulitan mengejar trofi bila gagal di Rusia. Walau sudah mengerahkan segalanya, Messi pada akhirnya tetap gagal mempersembahkan trofi untuk negaranya.
Kegagalan beruntun itu sempat membuat Messi putus asa dan berniat pensiun secara dini dari timnas Argentina setelah perhelatan Piala Dunia 2018. Namun, berkat dukungan dari publik Argentina dan kepercayaan dari pelatih Lionel Scaloni, Messi mengurungkan niatnya itu.
Keputusan Messi untuk menunda pensiun terbukti tepat. Hasilnya, ia mampu mempersembahkan trofi Copa America 2021. Trofi itu rupanya hanya “pemanasan” sebelum berhasil memenangkan Piala Dunia. Setelah bergelut dengan lara, takdir memberikannya kenyataan yang lebih manis di pengujung kariernya. (AFP)
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Argentina Lionel Messi mencium trofi Piala Dunia yang dimenangi Argentina pada partai final Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Qatar, Senin (19/12/2022) dini hari WIB. Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Perancis lewat adu tendangan penalti 7-5 (3-3).