Zuhairi Misrawi menjalankan tugas sebagai duta besar di Tunisia dengan mengenalkan potensi Tanah Air di mancanegara, tak lupa ia juga menyebarkan ideologi bangsa, yaitu Pancasila.
Oleh
Tri Agung Kristanto
·2 menit baca
Tidak terasa sudah 10 bulan intelektual muda dan aktivis Zuhairi Misrawi menjabat duta besar di Tunisia. Selain terus mengenalkan potensi Tanah Air di mancanegara, tak lupa ia juga menyebarkan ideologi bangsa, yaitu Pancasila.
Berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Senin (31/10/2022), Zuhairi mengisahkan penerimaan masyarakat internasional pada Pancasila. ”Saat ini adalah eranya kolaborasi. Gotong royong. Dan, itulah semangat yang diusung dalam Pancasila,” ujarnya.
Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menuturkan, ribuan orang mengikuti ceramahnya mengenai Pancasila di sejumlah kawasan, khususnya di Tunisia. Mereka bisa menerima Pancasila, yang digali oleh Proklamator Ir Soekarno, karena relevan dengan kondisi kekinian. Tak bisa lagi satu bangsa atau satu orang menentukan dirinya sendiri, mau hidup sendiri, karena memerlukan kerja sama dan kolaborasi dengan yang lain.
”Dan, nama Bung Karno sangat dikenal dan dihormati di dunia, khususnya di Tunisia. Ini semakin memudahkan saya untuk membicarakan Pancasila di mana pun,” kata Zuhairi lagi. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, adalah salah seorang pemrakarsa Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung.
Menurut Zuhairi, ia juga menyebarkan Pancasila melalui tulisannya dan wawancara di media Tunisia. Diplomasi Pancasila dan Soekarno ini pun semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Tunisia, yang sudah terbangun puluhan tahun.
Zuhairi mengakui belajar banyak mengenai Pancasila dan ajaran Soekarno itu dari mantan Ketua MPR Taufik Kiemas. Ia pun berniat membukukan diplomasi Pancasila dan Soekarno itu sehingga bisa dipelajari oleh banyak orang. Bukan hanya dalam bahasa Indonesia, melainkan juga dalam bahasa Arab dan bahasa lainnya.