Strategi Utama PSG dan Efek Lionel Messi
Lionel Messi hanyalah salah satu di antara banyaknya strategi PSG untuk mendulang keuntungan di musim ini. Apa strategi utama PSG yang sebenarnya?

Pemain Atletico Madrid, Luis Suarez (kanan) memberi selamat kepada penyerang Paris Saint-Germain, Lionel Messi saat menerima trofi Ballon d'Or 2021. Messi meraih trofi ini saat masih bersama klub Barcelona sebanyak enam kali (2009, 2010, 2011, 2012, 2015, 2019) dan sekali bersama PSG (2021).
Datangnya banyak pemain bintang ke Paris Saint-Germain tidak membuat klub asal Perancis ini berbicara banyak di kancah persaingan sepak bola Eropa. Namun, prestasi bukan satu-satunya tujuan para pemangku kepentingan klub. Tujuan yang lebih besar ialah keuntungan bisnis.
Sejak Lionel Messi resmi bergabung bersama dengan Paris Saint-Germain pada 10 Agustus 2021 lalu, angin segar berembus ke jajaran petinggi klub asal Perancis tersebut. Meskipun akhirnya Messi dan rekan-rekannya gagal bersaing merebut trofi Liga Champions musim ini, pendapatan klub yang besar menjadi kompensasinya. Berkat Messi, pendapatan PSG musim ini naik 13 persen dibandingkan musim sebelumnya.
Mengutip media Perancis L’Equipe, Chief Partnerships Officer PSG Marc Armstrong menyatakan bahwa pendapatan dari kerja sama dengan pihak sponsor musim 2021-2022 akan menyentuh rekor baru. Pada musim 2018-2019, tercatat rekor kerja sama menyentuh angka 310,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 457,5 triliun. Lanjutnya, kedatangan Messi telah menjadi akselerator untuk negosiasi kerja sama baru dan perpanjangan masa kontrak perusahaan seperti Nike.
Messi berperan besar atas datangnya delapan sponsor baru ke PSG, misalnya Dior, AutoHero, Crypto.com, Gorillas, HotForex, dan American Express. Dari segi penjualan ritel, 60 persen total jersei PSG yang berhasil dijual disumbang oleh jersei Messi dengan nomor punggung 30.

Di awal kedatangannya, sumbangan Messi terlihat dari penjualan jersei dirinya yang menghasilkan angka yang fantastis dalam waktu singkat. Dalam 7 menit, lebih dari 150.000 jersei bertuliskan nama Messi habis. Nilainya diperkirakan 23,7 juta euro atau sekitar Rp 400 miliar.
Hasil penjualan jersei tersebut tidak semuanya masuk ke kantong klub Paris Saint-Germain atau Nike saja. PSG memiliki kesepakatan dengan Nike untuk membayar 80 juta euro setiap tahun. Pilihan itu diambil ketimbang PSG harus memberikan ke Nike sebesar 10-15 persen dari hasil penjualan jersei yang biasanya menjadi opsi suatu klub sepak bola.
Jika melihat laporan Deloitte Football Money League 2022, sebanyak 61 persen pendapatan PSG berasal dari penjualan ritel aksesori klub dengan jumlah 337,4 juta euro. Lainnya, sebanyak 36 persen atau 201,8 juta euro didapat dari hak siar pertandingan dan 3 persen sisanya (17 juta euro) didapat dari penjualan tiket pertandingan. Dengan postur pendapatan itu, PSG meraih total 556,2 juta euro selama musim 2020-2021 dan berada di peringkat keenam klub sepak bola dengan pendapatan tertinggi.
Sebagai individu, Messi juga mengembangkan sayap bisnis kerja samanya sejak di PSG. Baru-baru ini, ”La Pulga” telah menandatangani kesepakatan besar dengan menjadi duta resmi pariwisata Arab Saudi. Hal ini dikonfirmasi Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed al-Khateeb dengan cuitan di Twitter beserta dua foto Messi yang baru tiba di Jeddah pada 9 Mei 2022.

Spanduk berisi ucapan "Selamat Datang Leo Messi" dipasang suporter klub Paris Saint-Germain di markas PSG di Paris, Perancis (11/8/2021). Fans PSG antusias menyambut Messi yang pindah dari klub FC Barcelona, Spanyol.
Kendati sejumlah penggemar Messi mengkritik kerja sama itu, Pemerintah Arab Saudi belakangan menggunakan figur-figur olahraga ternama untuk menaikkan citra mereka. Tahun lalu, David Beckham juga sepakat bekerja sama untuk menjadi promotor pariwisata sekaligus kampanye Piala Dunia 2022.
Rupanya, kerja sama Messi dan Arab Saudi tersebut mendulang banyak kecaman penggemar Messi dan sepak bola. Menurut mereka, Messi telah secara langsung berhubungan dengan rezim yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, perang yang menghancurkan di Yaman, dan tindakan kekerasan sipil lainnya. Amnesty International menggunakan istilah sportwashing untuk menggambarkan penggunaan olahraga oleh pemerintah untuk memperbaiki citra mereka di mata dunia.
Pihak PSG terutama pemilik klub, Nasser al-Khelaïfi, juga tidak senang dengan kontrak dua tahun Messi sebagai duta pariwisata Arab Saudi. Sebab, hubungan diplomatik Qatar dan Arab Saudi belakangan ini sedang memanas. Padahal, sebelumnya Messi telah sepakat bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi Qatar Ooredoo, Qatar Airways, dan Qatar National Bank yang menjadi sponsor terpisah lainnya di luar PSG.
Meski rivalitas dua negara tersebut masih berlanjut, Messi tetap berhak menandatangani sponsor dari negara mana pun. Asalkan dalam setiap promo yang diusungnya, Messi tidak melibatkan jersei, logo, atau konten bermuatan PSG di promosi pariwisata Arab Saudi dan juga sebaliknya. Sebelumnya, Messi pun sudah lama berada di posisi dua rivalitas sejak bekerja sama dengan Adidas, tetapi bermain di klub Barcelona dan PSG yang keduanya disponsori oleh Nike.

Seorang suporter PSG melihat jersei Lionel Messi di outlet resmi PSG di Paris, Perancis (11/8/2021). Kepindahan Messi ke PSG membuat jersei dan souvenir Messi banyak dibeli suporter PSG.
StrategiPSG
Di atas lapangan, strategi PSG dapat dikatakan hanya mengandalkan kemampuan individu pemain dalam memainkan bola. Tidak ada kebaruan taktik yang ditawarkan Pelatih Mauricio Pochettino sepanjang musim ini. Begitu juga dengan strategi PSG di luar lapangan, kekuatan nilai individu menjadi modal utama PSG mendulang keuntungan besar.
Strategi utama PSG di lini bisnis ialah mengandalkan kolaborasi dan ekspansi klub hingga ke luar dunia sepak bola. Garis besar strategi ini terasa klise bagi sebuah perusahaan, tetapi akan berbeda jika ini dijalankan oleh klub sepak bola yang mendominasi Perancis beberapa tahun ke belakang. Itulah sebabnya, persoalan kerja sama Messi dengan Arab Saudi bukanlah perkara bagi lini bisnis PSG.
Direktur Marketing PSG Fabien Allegre menyatakan, ”Mandat dari setiap proyek yang kita lakukan adalah menyebarkan merek ke mana pun untuk menjangkau konsumen berbeda dengan tiap kolaborasi produk.” Ucapan itu masih berkaitan dengan tujuan utama PSG sejak 2011, yakni menjadi klub sepak bola nomor satu di dunia sekaligus membangun citra dan gaya hidup di level global. PSG berambisi bukan hanya dikenal sebagai klub sepak bola, melainkan juga menyatu dengan kota dan kebudayaan Paris.
Keseriusan PSG akan misi tersebut tidak main-main. Upaya PSG untuk memengaruhi gaya hidup penggemarnya dilakukan dengan ikut serta Paris Fashion Week sejak tahun 2018. Di perhelatan busana tahunan itu, PSG juga bekerja sama dengan para desainer tersohor, seperti Manish Arora asal India yang menjadi desainer PSG di Paris Fashion Week 2019.
Pada 2020, PSG telah berhasil bekerja sama dengan 120 perusahaan yang sebagian besar beroperasi di Eropa dan total nilainya 287 juta dollar AS. Ekspansi PSG di Amerika Selatan secara langsung terbantu oleh kehadiran Messi pada 2021. Selanjutnya, PSG menargetkan untuk melakukan ekspansi ke pasar Amerika Serikat dan Asia.

Suporter PSG melihat jersei Lionel Messi di outlet resmi PSG di Paris, Perancis (11/8/2021). Kepindahan Messi ke PSG membuat jersei diburu suporter PSG.
Untuk strategi meraup pasar di Amerika Serikat, kerja sama PSG dengan Nike terlihat sangat jelas. Nike tidak menyematkan logo centang terkenal miliknya di jersei PSG musim ini dan memilih menyematkan logo Air Jordan, berupa siluet Michael Jordan. Bagi Nike, hal ini dilakukan sebagai strategi uji coba menyuntikkan logo Jordan ke dunia sepak bola. Sementara bagi PSG, ini merupakan upaya merebut hati penggemar Air Jordan ke ranah sepak bola.
PSG tidak hanya berhenti di ranah sepak bola dan basket, tetapi juga menjangkau dunia musik dan film. Beberapa tahun ini, PSG terlihat bekerja sama dengan waralaba DC (Justice League), Universal Pictures (The Minions), bahkan band Rolling Stones. Pada 2022, PSG bekerja sama dengan Accor Live Limitless untuk membagikan 35 jersei spesial yang tersembunyi di 150 hotel milik Accor (misalnya, Mercure Hotel, Novotel, dan Ibis) di 30 negara.
Baca juga: Barcelona Tanpa Messi, Untung atau Rugi?
Ekspansi PSG ke berbagai ranah ini selaras dengan kenaikan popularitas klub di media sosial. Di 2011, PSG memiliki sekitar 500.000 pengikut di berbagai platform media sosial. Jumlah tersebut naik secara drastis di 2022 dengan jumlah 142,6 juta pengikut media sosial.
Seiring dengan mulai normalnya dunia bisnis dan sepak bola setelah pandemi Covid-19, PSG masih terus bergerak menjalin kolaborasi. Banyak pakar menilai, disrupsi sepak bola terjadi ketika Messi pindah ke PSG secara gratis. Pasar sepak bola Perancis telah seutuhnya dikuasai PSG saat ini.

Pemain bintang Lionel Messi menyapa suporter PSG saat tiba di hotal di Paris, Perancis (10/8/2021). Messi resmi pindah ke klub PSG setelah mencapai kesepakatan kontrak baru dan pindah dari klub FC Barcelona.
Promosi
Menjelang pergantian musim kompetisi, datang rumor kepindahan Messi ke Inter Miami, klub di Liga Amerika Serikat. Kabar itu dibantah agennya dan musim depan Messi masih akan kembali merumput bersama PSG seturut kontrak Agustus 2021. Di musim ini, Messi telah mencetak 11 gol dan 13 asis dalam 33 pertandingan bersama PSG.
Karier Messi sebagai megabintang sepak bola masih berlanjut berikut dengan capaian bisnisnya. Dalam laporan Forbes yang dirilis 11 Mei 2022, Messi menduduki peringkat pertama sebagai atlet dengan gaji dan pendapatan tertinggi. Total pendapatan Messi 130 juta dollar AS dengan rincian 75 juta dollar AS dari gaji sepak bola dan 55 juta dollar AS dari pendapatan sponsor pribadi.
Lihat juga: Ribuan Penggemar Sambut Messi di Kota Cahaya
Bagaimanapun, Messi dan PSG telah menjalin kerja sama yang klop, baik di dalam maupun di luar lapangan. Capaian sukses PSG juga tidak bisa dilepaskan dari sosok Nasser al-Khelaïfi yang sejauh ini telah mendatangkan dua pemain sepak bola ternama, Messi dan Neymar, yang terbukti mendongkrak promosi klub.
PSG telah memperlihatkan contoh tentang kolaborasi dan ekspansi yang mendobrak batas-batas bisnis normatif pada umumnya. Sebelumnya, tidak ada klub sepak bola yang bekerja sama dengan produk-produk yang tidak ada kaitannya dengan olahraga. PSG juga menghadirkan Messi sebagai influencer bagi perusahaan yang sangat dibutuhkan di era digital. Di dunia yang terus bergerak, inovasi dan kolaborasi menjadi kunci bisnis yang perlu dipegang agar tidak tertinggal. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Tidak Mudah Melepas Messi