Mudik dan Langkah Besar Menuju Tatanan Normal
Kebijakan mudik Lebaran 2022 memberi ruang besar bagi mobilitas masyarakat di segala aspek kehidupan. Ini menjadi langkah strategis bagi Indonesia menuju transisi ke kehidupan normal.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F08%2Fb1d79df1-7454-43ff-940c-c007acc53780_jpg.jpg)
Sepeda motor para pemudik yang akan kembali ke Jakarta dan sekitarnya berjubel saat melewati jalur pantura di kawasan Klari, Karawang, Jawa Barat (8/5/2022). Kebijakan pemerintah menetapkan libur Lebaran tahun ini disambut antusias warga untuk melakukan perjalanan mudik.
Pada perayaan Idul Fitri 1443 H tahun ini, pemerintah menetapkan libur nasional dan cuti bersama. Penetapan libur nasional ini memiliki sederet muatan makna perayaan kemenangan pada hari Lebaran dari aspek spiritualitas, ekonomi, dan pandemi. Dari aspek spiritualitas, kebijakan pemerintah yang menetapkan libur Idul Fitri membuat sejumlah kegiatan atau tradisi yang selama ini identik dengan Ramadhan, seperti shalat Tarawih berjemaah di masjid dan shalat Idul Fitri, dapat dilakukan.
Aspek kedua adalah kembalinya mobilitas masyarakat melalui perjalanan mudik setelah dua tahun terkendala akibat pandemi Covid-19. Masyarakat juga dapat melakukan silaturahmi, rekreasi, dan ziarah kubur saat merayakan Idul Fitri tahun ini.
Mulai terkendalinya pandemi Covid-19 membuat pemerintah melonggarkan aturan pembatasan sosial tetapi tetap dengan syarat menerapkan protokol kesehatan. Kebijakan pelonggaran ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah indikator pengendalian wabah, mulai dari laju penularan virus, angka positivity rate, tingkat perawatan rumah sakit, angka fatality rate, level PPKM, hingga capaian vaksinasi Covid-19.
Jauh sebelum memutuskan libur Lebaran, beberapa kebijakan pelonggaran secara bertahap sudah dilakukan pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19. Pada Agustus 2021 pemerintah membuka kembali operasional pusat perbelanjaan atau mal secara terbatas yang dilanjutkan dengan memperbolehkan kembali operasional bioskop pada September 2021.
Di tingkat event olahraga, pemerintah juga menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional XX di Papua pada Oktober 2021. Setelah PON Papua disusul kejuaraan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) di Mandalika pada November 2021, serta tes pramusim MotoGP Mandalika pada Februari 2022.

PON Papua dapat dikatakan menjadi titik tolak menuju transisi ke tatanan normal baru. Penyelenggaraan kegiatan skala besar pada masa pandemi ini diikuti 6.300 atlet dan 3.000 ofisial dari 34 provinsi. Di luar itu dilibatkan pula 9.000 orang pendukung acara di ajang PON Papua. Pemerintah juga memperbolehkan penonton hadir dengan kuota maksimal 25 persen dari kapasitas bangku.
Keberhasilan menyelenggarakan PON Papua menjadi bekal pemerintah melakukan transisi lanjutan penanganan pandemi. Seiring terkendalinya pandemi setelah puncak wabah dari merebaknya varian Omicron, pemerintah kemudian melakukan uji coba pembukaan kegiatan sektor pariwisata.
Tepat dua tahun pandemi melanda Indonesia, pada 2 Maret 2022, Kepala Satgas Penanganan Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2022 yang menandai dibukanya kembali sektor pariwisata internasional melalui mekanisme travel bubble di kawasan segitiga Batam, Bintan, dan Singapura. Langkah selanjutnya adalah membebaskan karantina bagi wisatawan asing di Bali, Bintan, dan Batam mulai 7 Maret 2022.
Capaian vaksinasi Covid-19 turut mendukung upaya mengembalikan tatanan kehidupan normal masyarakat. Pada 17 Maret 2022 capaian vaksinasi dosis kedua sudah menyasar 152.729.588 orang atau mencapai 73 persen. Jumlah tersebut sudah berada di atas syarat kekebalan komunitas (herd imunity) yang disyaratkan WHO.
Gencarnya pemberian vaksin juga diikuti melambatnya laju penularan virus. Sejak mencapai titik tertinggi penularan pada 16 Februari 2022 akibat merebaknya varian Omicron dengan 64.718 kasus baru, infeksi Covid-19 terus melandai sejak Maret 2022.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F07%2Fdc8f2800-856e-46b5-b877-dc199897541a_jpg.jpg)
Pengunjung memenuhi area pantai di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara (3/5/2022), Kawasan wisata Ancol merupakan salah satu tempat wisata yang dipadati pengunjung saat libur Idul Fitri tidak hanya dari Jakarta tetapi juga dari luar kota.
Mobilitas warga
Modal vaksinasi dan terkendalinya penularan virus membuat pemerintah lebih percaya diri menggelar event besar kejuaraan dunia MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022. Ajang balap motor ini disambut antusias para penonton yang berasal dari berbagai wilayah di Tanah Air. Pada hari ketiga balapan yang menjadi momen terakhir MotoGP jumlah penonton mencapai 62.000 orang.
Setelah melalui beberapa tahapan uji coba pelonggaran pembatasan sosial, pemerintah kemudian membuat langkah besar mendorong normal baru. Langkah strategis tersebut terjadi ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan libur nasional dan cuti bersama Idul Fitri 2022. Kebijakan besar tersebut disambut antusias warga untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Secara kumulatif, sejak H-7 sampai H+1 Lebaran atau 4 Mei 2022, Kementerian Perhubungan melaporkan ada 7.237.336 penumpang mudik yang menggunakan moda angkutan darat, udara, laut, sungai, dan kereta api. Di luar itu PT Jasa Marga juga mencatat terdapat 1.757.837 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.
Antusias warga untuk beraktivitas pada masa libur Lebaran ini memberi harapan tumbuhnya ekonomi di daerah. Lokasi-lokasi wisata di kota-kota tujuan pemudik, seperti Cirebon, Magelang, Yogyakarta, dan Malang, diserbu pengunjung yang memanfaatkan waktu libur Lebaran untuk berwisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkirakan ada lebih dari 48 juta pemudik mengunjungi tempat-tempat wisata selama Lebaran 2022.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F06%2F10844143-70a4-4486-83f0-0a5ae4660dc6_jpg.jpg)
Wisatawan memadati kawasan Jalan Malioboro, Yogyakarta (5/5/2022). Walau masih dalam kondisi pandemi, masa libur Lebaran dimanfaatkan warga untuk melakukan rekreasi.
Fenomena serupa juga terjadi di Jakarta. Walaupun ditinggal sebagian warganya untuk mudik, destinasi wisata, seperti Ancol, Kebun Binatang Ragunan, dan Taman Mini Indonesia Indah, juga padat pengunjung. Demikian pula pusat perbelanjaan dan mal di Ibu Kota yang juga tetap dipenuhi pengunjung.
Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat saat Lebaran, Bank Indonesia mengeluarkan Rp 202,7 triliun uang baru yang diedarkan. Jumlah uang beredar itu lebih banyak dibandingkan pada momentum Idul Fitri 2019, yaitu Rp 192 triliun.
Peningkatan konsumsi masyarakat dalam momentum Ramadhan dan Idul Fitri 2022 diharapkan dapat mendorong tumbuhnya perekonomian nasional. Indeks Manufaktur Indonesia pada triwulan II-2022 diharapkan tumbuh 56,06 persen. Demikian pula dengan perkembangan ekonomi triwulan II-2022 yang diperkirakan dapat tumbuh 4-5 persen (year- on-year). Melihat fenomena jumlah pemudik, uang beredar, dan prediksi pertumbuhan pada momentum Idul Fitri, ekonomi Lebaran dapat rebound setelah dua tahun sebelumnya ikut terdampak pandemi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F08%2Fa7236b21-0a01-4f1f-b65a-493dc1f50719_jpg.jpg)
Foto udara saat umat Islam melaksanakan ibadah shalat Ied di kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (2/5/2022). Ibadah shalat Idul Fitri 1443 Hijriah dilaksanakan di tempat tersebut setelah dua tahun sebelumnya ditiadakan karena pandemi Covid-19.
Transisi
Di luar aspek ekonomi, keputusan pemerintah menetapkan libur nasional, memperbolehkan perjalanan mudik, serta melonggarkan kebijakan mobilitas saat momentum Lebaran juga menjadi modal optimisme bangsa terlepas dari belenggu pandemi Covid-19. Tingginya antusias warga melakukan perjalanan mudik dan beraktivitas secara terbuka di ruang publik saat libur Lebaran menunjukkan kembali tumbuhnya tingkat kepercayaan diri masyarakat.
Salah satu indikasi mulai lunturnya kekhawatiran publik terhadap wabah Covid-19 dapat diamati dari perbincangan seputar mudik di media sosial sepanjang 28 April-4 Mei 2022. Dari 100 kata terpopuler terkait mudik yang dipantau dari aplikasi Talkwalker, tidak ada satu pun yang berkaitan dengan pandemi.
Fenomena serupa juga tecermin dari jajak pendapat Kompas 19-24 April 2022. Enam dari sepuluh responden mengaku tidak khawatir akan terjadi penularan Covid-19 saat melakukan perjalanan mudik. Perilaku warga di media sosial ini dan persepsi publik tersebut memberikan gambaran bahwa Lebaran saat ini menjadi momentum merayakan kemenangan atas pandemi.
Dalam jangka panjang optimisme publik tersebut menjadi modal penting untuk menghadapi transisi dari fase pandemi ke endemi. Namun rasa optimistis itu juga harus terus diimbangi dengan disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Ini karena tahapan transisi tersebut membutuhkan syarat yang tidak mudah dicapai.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F08%2F55d77499-08f9-4a11-a8f8-e7e00f32738b_jpg.jpg)
Suasana toko oleh-oleh di Desa Pebatan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (8/5/2022). Pada masa puncak arus mudik, sejumlah toko oleh-oleh di kawasan tersebut disesaki pengunjung. Dalam sehari, jumlah telur asin yang terjual di toko itu mencapai 12.000 butir, meningkat dari jumlah penjualan normal sekitar 3.000 butir per hari.
Sejumlah indikator menuju fase endemi antara lain laju penularan harus kurang dari 1, angka positivity rate harus kurang dari 5 persen, tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen, angka fatality rate harus kurang dari 3 persen, angka reproduksi virus (reproduction rate) di bawah angka 1 selama enam bulan, serta level PPKM berada pada kriteria 1.
Hingga 6 Mei 2022 sejumlah indikator telah memenuhi syarat tersebut, seperti rata-rata kasus aktif nasional, rata-rata tingkat kematian (CFR), dan tingkat keterisian (BOR) rumah sakit. Namun beberapa indikator masih memerlukan perbaikan, seperti angka positivity rate yang masih mencapai 9,53 persen dan masih ada 41 kabupaten/kota yang berada di PPKM level 3.
Lihat juga: Libur Lebaran, Lembang dan Malioboro Diserbu Warga
Karena itu, disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi arahan Satgas Penanganan Covid-19 masih terus diperlukan untuk mewujudkan kehidupan normal. Terlebih status endemi bukan berarti menghilangkan sama sekali adanya infeksi virus korona.
Partisipasi masyarakat ini dapat diwujudkan dengan tetap menjalani isoman dan melakukan tes Covid-19 setelah melakukan perjalanan mudik dan liburan. Deteksi dini penularan virus dapat menjadi mitigasi awal merebaknya wabah setelah momentum libur panjang seperti yang pernah terjadi. Jangan sampai tahapan- tahapan transisi yang dilakukan pemerintah dan landainya kasus Covid-19 membuat masyarakat terlena akan euforia kemenangan atas pandemi yang masih terjadi sampai detik ini. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Percakapan Mudik di Media Sosial, Lupa Pandemi, tetapi Ingat Politik