PON, Capaian Rekor, dan Harapan Prestasi Dunia Atlet Nasional
Belum resmi dibuka, rekor-rekor baru bermunculan pada PON Aceh-Sumut 2024. Harapan prestasi dunia atlet-atlet nasional.
Pembukaan Pekan Olahraga Nasional atau PON Aceh-Sumut 2024 dijadwalkan pada Senin (9/9/2024) di Banda Aceh. Pembukaan PON Aceh-Sumut 2024 ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional.
Meski belum resmi dibuka, sejumlah cabang olahraga telah melaksanakan pertandingan. Cabang-cabang itu ialah senam artistik, futsal, angkat besi, sepak bola, dan polo air. Telah dilaksanakannya pertandingan di sejumlah cabang membuat perburuan medali mulai kompetitif, termasuk munculnya rekor-rekor baru.
Pada pertandingan angkat besi kelas 61 kg putra, Rabu (4/9/2024), lifter Papua, Ricko Saputra, berhasil menjadi pemenang. Tak hanya meraih medali emas, Ricko juga berhasil memecahkan rekor PON dengan total angkatan 292 kg. Rekor PON sebelumnya total angkatan kelas 61 kg ialah 284 kg.
Rekor nasional juga berhasil dipecahkan lifter Rizki Juniansyah pada kelas 89 kg putra. Dalam pertandingan Sabtu (7/9/2004), Rizki meraih medali emas dengan total angkatan 360 kg terdiri dari angkatan snatch 160 kg dan clean and jerk 200 kg. Rekor sebelumnya, angkatan snatch 160 kg dan clean and jerk 190 kg.
Munculnya prestasi dan rekor pada PON Aceh-Sumut 2024 ini sesuai dengan tujuan dilaksanakannya PON. Merujuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, pekan olahraga tingkat nasional bertujuan untuk mengembangkan olahraga prestasi yang diarahkan untuk persiapan olahragawan pada kejuaraan tingkat internasional.
Jejak capaian rekor ini juga terlihat pada PON sebelumnya. Pada PON Papua 2021 yang berlangsung pada 22 September-14 Oktober 2021, sebanyak 65 rekor tercipta. Terdiri dari rekor PON, rekor nasional, hingga rekor Asia. Capaian itu tak lepas dari semangat juang atlet yang terus berlatih di tengah pandemi. Rekor-rekor itu lahir dari tiga cabang, yakni angkat berat dan angkat besi, atletik, serta renang (Kompas, 15/10/2021).
Beberapa di antaranya sprinter putri Tyas Murtiningsih, atlet loncat galah Teuku Tegar Abadi, perenang Adinda Larasati Dewi Kirana, atlet lompat jangkit Maria Natalia Londa, dan pelari Sri Mayasari.
Pelari Sri Mayasari berhasil memecahkan rekor nasional lari 400 meter putri cabang atletik yang telah bertahan selama 37 tahun. Pada PON Papua 2021, Sri Mayasari mencatatkan waktu 53,22 detik, memperbarui rekor nasional yang dibuat Emma Tahapary dengan catatan waktu 54,20 detik yang dibuat tahun 1984.
Rekor baru juga diraih sprinter putri Tyas Murtiningsih pada PON Papua 2021. Tyas mencatatkan waktu 11,67 detik pada nomor 100 meter putri. Prestasi Tyas tersebut memecahkan rekor sprinter Irine Truitje Joseph 11,73 detik yang sudah bertahan 21 tahun.
Dari cabang angkat berat, lifter 52 kilogram putri, Susi Susanti, berhasil memecahkan rekor Asia pada angkatan deadlift dengan angkatan 197,5 kg. Rekor sebelumnya dipegang lifter Taiwan, Chao Yin Jo, dengan angkatan 192,5 kg.
Rekor PON sejak 1973
Tak hanya pada penyelenggaraan PON Papua 2021 dan PON Aceh-Sumut 2024, sepanjang sejarah penyelenggaraan PON, rekor-rekor baru selalu hadir mewarnai prestasi atlet-atlet nasional. PON Jakarta 1973, misalnya, menorehkan 46 rekor baru PON dan 47 rekor nasional. Demikian pula saat PON XI Jakarta 1985 yang mencatatkan 169 rekor PON, 76 rekor nasional, 5 rekor SEA Games, dan 1 rekor Asia.
Empat tahun berselang, pada PON 1989 tak kurang dari 157 rekor baru PON terpecahkan oleh atlet yang berlaga di ajang tersebut. Selain itu, 69 rekornas juga pecah, 1 rekor SEA Games, 1 rekor Asian Games, dan 2 rekor dunia pun terlampaui.
Pencatatan rekor-rekor baru juga terjadi pada ajang PON XIII 1993. Merujuk Kompaspedia, terdapat 114 pemecahan rekor PON, 93 rekornas, 5 rekor SEA Games, dan 3 rekor Asia. Kemudian, pada ajang PON XIV 1996 di Jakarta, terjadi 283 pemecahan rekor baik rekor PON, rekor nasional, rekor SEA Games, rekor Asia, maupun rekor dunia yunior di cabang angkat berat.
Selanjutnya, pada PON XV 2000 yang dihelat di Jawa Timur terjadi pemecahan 2 rekor dunia yang dicapai pada angkat berat, 10 rekor nasional pada angkat besi, 6 di balap sepeda, 4 pada atletik, dan 1 pada ski air. Rekor PON yang pecah, 9 pada angkat berat, 21 pada atletik, 3 pada balap sepeda, 8 pada panahan, dan 1 pada renang.
Empat tahun kemudian di PON XVI 2004 yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan, rekor-rekor kembali berhasil dipecahkan atlet-atlet provinsi. PON XVI mencatatkan setidaknya 89 pemecahan rekor baru (rekor dunia, rekor nasional, dan rekor PON).
Adapun PON Kalimantan Timur 2008 mencatat ada 115 rekor yang dipecahkan atlet-atlet nasional. Selain itu, ada pula 58 rekor nasional plus dua rekor SEA Games serta satu Asian Games. Pemecahan rekor tersebut juga muncul pada PON Riau 2012. Sebanyak 137 rekor PON dengan 11 rekor nasional dan 1 rekor Asia pada cabang selam dipecahkan.
Pada PON XIX Jawa Barat 2016, sebanyak 154 rekor berhasil dipecahkan. Jumlah itu terdiri dari 89 rekor PON, 33 rekor nasional, 26 rekor Asia, 5 rekor dunia, dan 1 rekor SEA Games. Berikutnya, pada PON Papua 2021, sebanyak 65 rekor tercipta.
Atlet PON yang bersinar
Seiring pemecahan rekor-rekor di pesta 4 tahunan itu, sejumlah atlet juga bersinar di ajang PON dengan mendulang banyak medali dan memecahkan rekor PON. Nama-nama atlet, seperti Lita Liem, Mardi Lestari, Nanik Julianti, Elfira Rosa Nasution, Catherine Surya, dan Richard Sam Bera, merupakan sebagian atlet sarat yang bersinar dari ajang PON.
Petenis Lita Liem menjadi juara empat kali di nomor tunggal putri PON 1969 sampai PON 1979. Ada pula pelari Mardi Lestari yang memecahkan rekor Asia sekaligus rekor nasional dan rekor PON pada PON Jakarta 1989. Mardi mencatat rekor 10,20 detik untuk nomor lari 100 meter. Ia menyandang predikat ”manusia tercepat Asia” dan menumbangkan rekor sprinter sebelumnya yang dipegang Sumet Promna dari Thailand dengan 10,36 detik.
Di cabang renang ada Nanik Julianti Suryaatmaja, Elfira Rosa Nasution, Catherine Surya, dan Richard Sam Bera yang masing-masing menyandang predikat ratu dan raja renang Indonesia. Nanik meraih 11 emas di PON IX 1977, dan hingga kini belum ada atlet perempuan yang melampui prestasi itu dalam sekali pergelaran PON.
Elfira yang memperkuat kontingen Jambi mendapat julukan ”Ratu Renang Indonesia” karena menyabet 8 emas, 2 perak, dan 1 perunggu di PON 1989. Ia juga memecahkan 6 rekornas dan 2 rekor PON di cabang renang.
Sementara Catherine Surya dengan perolehan medali 7 emas dan 2 perak mencatatkan dirinya sebagai peraih medali terbanyak dalam PON XIII 1993. Selain medali emas, ia juga memecahkan 5 rekor nasional dan 7 rekor PON yang dibuatnya dalam lima hari berturut-turut. Tidak hanya itu, rekor SEA Games di nomor 200 meter gaya bebas juga dilampauinya.
Adapun Richard Sam Bera meraih 11 emas dan 1 perak di PON 1989 mencatatkan rekor tersendiri sebagai raja renang terbaik sepanjang penyelenggaraan PON dalam 4 dasawarsa. Prestasi lain juga dicatat perenang Richard Sam Bera di PON Jakarta 1996. Pada final renang nomor 100 m gaya bebas, Richard memperbaiki rekor nasional yang dibuatnya di Olimpiade Atlanta dari 51,25 detik menjadi 51,21 detik. Prestasi ini sekaligus melampaui rekor SEA Games.
Baca juga: Berapa Bonus Atlet Peraih Medali PON?
Kini, nama-nama seperti Ricko Saputra dan Rizki Juniansyah berkibar pada PON Aceh-Sumut 2024. Selain merebut medali emas, mereka juga berhasil menorehkan catatan rekor nasional. Sebagaimana tujuan PON untuk mengembangkan olahraga prestasi yang diarahkan untuk persiapan olahragawan pada pergelaran tingkat internasional, atlet-atlet ini juga menjadi harapan hadirnya prestasi dunia bagi Indonesia.
Capaian tersebut sudah mulai diraih atlet-atlet Indonesia. Lifter Ricko Saputra berhasil meraih medali perak dan medali perunggu dari nomor 61 kg putra dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 di Uzbekistan.
Baca juga: Merawat Tradisi Prestasi di Pekan Olahraga Nasional
Demikian pula Rizki Juniansyah yang mendunia dengan meraih medali emas SEA Games Kamboja 2023 dan medali emas Piala Dunia Phuket 2024. Rizki Juniansyah juga berhasil meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
Bibit prestasi atlet dimulai dari pekan olahraga daerah dan nasional. Selamat mengukir prestasi atlet-atlet nasional Indonesia pada PON Aceh-Sumut 2024!
(Litbang Kompas)
Baca juga: PON Papua 2020, Momentum Jaga Pertumbuhan Ekonomi dan Prestasi Olahraga Papua