Peluang Bisnis Minuman Es Teh Kekinian Masih Menjanjikan
Minuman teh mulai naik kelas melalui ”branding” yang dihadirkan oleh sejumlah ”brand-brand” es teh.
Teh adalah salah satu minuman yang telah menemani peradaban manusia selama ribuan tahun. Tak hanya menjadi sekadar minuman, teh juga menyimpan narasi dan sejarah yang panjang sejak masa Hindia Belanda.
Es teh yang biasanya dianggap minuman receh, kini mulai naik kelas melalui branding yang dihadirkan oleh sejumlah brand-brand es teh. Para pelaku usaha pun berlomba-lomba menghadirkan inovasi. Namun, apakah bisnis minuman es teh masih akan menjanjikan atau hanya tren sesaat?
Minuman teh sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Aroma yang sedap, rasanya yang sepat dan pahit disukai banyak orang. Minuman ini bagaikan teman setia saat makan hingga bersantai sore bersama keluarga.
Kebiasaan minum teh di Indonesia sebenarnya sudah dikenal lama. Tak hanya menjadi sekadar minuman, teh juga menyimpan narasi dan sejarah yang panjang sejak masa Hindia Belanda. Teh pertama kali dikenal pada 1684 ketika Andreas Cleyer yang berkebangsaan Belanda membawa tanaman ini ke Indonesia. Uniknya, saat itu tanaman teh lebih dikenal sebagai tanaman hias.
Pada abad ke-17, Pemerintah Hindia Belanda mendatangkan teh dari China untuk ditanam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Sejak saat itu masyarakat Indonesia mulai terbiasa minum teh untuk dinikmati sendiri hingga perjamuan resmi.
Seiring berjalannya waktu dan zaman, kebiasaan minum teh tetap menjadi budaya turun-temurun dan tradisi khas penduduk negeri ini. Minuman yang tak memandang usia, budaya atau batasan kelas sosial ini begitu mudah didapat dan dinikmati.
Selain dipercaya baik untuk kesehatan, kesadaran masyarakat akan pentingnya teh bagi kesehatan turut mendongkrak pamor minuman berbahan dasar pucuk daun terbaik. Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), teh merupakan minuman paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air putih.
Baca juga: Gerai Es Teh dan Es Kopi Gula Aren Gerus Pasar Minuman Dalam Kemasan
Tak heran jika dalam beberapa tahun belakangan ini, bisnis teh terus berkembang. Salah satunya bisnis yang menawarkan minuman teh kekinian berupa minuman es teh. Bahkan, kini bisnis es teh ini terus menjamur di Indonesia, mulai dari membuka bisnis es teh di ruko, gerai pasar modern, hingga melapak di pinggiran jalan.
Minuman es teh kekinian yang populer di kalangan anak muda itu memiliki banyak variasi rasa dan topping yang menarik minat konsumen. Produk yang ditawarkan juga dibanderol dengan harga terjangkau, yakni mulai dari harga Rp 3.000-an. Dengan nominal harga ini banyak kalangan dapat menikmati kesegarannya.
Menurut survei NAS Consulting & Research terhadap 723 responden usia 15-40 tahun, yang mayoritasnya adalah perempuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden sengaja menganggarkan dana untuk membeli minuman segar setiap hari. Pilihan mereka jatuh pada teh kekinian, yang berhasil mengalahkan kopi sebagai minuman pilihan. Kedua minuman tersebut mendominasi pilihan responden, meninggalkan es krim, coklat, dan boba (bola tapioka).
Tak hanya di Indonesia, di tingkat global pasar es teh juga terus berkembang. Fact.MR, sebuah perusahaan intelijen pasar, mencatat, pasar minuman teh tumbuh pada tingkat 5,4 persen. Peningkatan ini sebagian besar disumbang oleh tingginya permintaan komoditas minuman teh dalam kemasan atau botol. Perubahan preferensi konsumen terhadap minuman cepat saji dan siap saji telah meningkatkan penjualan es teh di seluruh wilayah.
Selama beberapa tahun mendatang, permintaan yang besar untuk es teh diperkirakan akan meningkat dengan hadirnya berbagai rasa yang trendi dan menarik. Selain itu, es teh tanpa gula dan rendah gula yang bermanfaat bagi kesehatan diperkirakan akan menjadi tren utama dan diprediksi akan menguasai pasar selama beberapa tahun mendatang.
Industri ini juga memperlihatkan pertumbuhan permintaan yang tinggi untuk teh herbal dan teh hijau. Secara keseluruhan, pasar minuman teh secara global diproyeksikan naik pada tingkat pertumbuhannya (Compound Annual Growth Rate/CAGR) yang sehat, lebih dari 7 persen hingga tahun 2030.
Bisnis teh
Sebagai salah satu produsen teh dunia, konsumsi teh dalam negeri Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan bahwa permintaan teh untuk konsumsi rumah tangga dan sektor hotel, restoran, dan kafe/katering (horeka) di dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar 52 persen. Sementara di Indonesia, pertumbuhan permintaan teh untuk rumah tangga diperkirakan mencapai 2,62 persen per tahun hingga 2025.
Statista mencatat, nilai pasar teh, baik untuk konsumsi di rumah maupun di luar rumah, terus meningkat. Pada 2018, nilai pasarnya sebesar 3,3 miliar dollar AS dan meningkat menjadi 5,2 miliar dollar AS pada 2023.
Nilai pasar teh tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada kurun waktu 2024 hingga 2029. Nilai pasar teh Indonesia pada 2024 diperkirakan senilai 5,8 miliar dollar AS dan pada 2029 bakal mencapai 8 miliar dollar AS.
Untuk pasar teh di dalam negeri, pendapatan yang dihasilkan di supermarket dan toko serba ada senilai 2,5 miliar dollar AS pada tahun ini. Sementara pendapatan yang dihasilkan dari restoran dan bar senilai 3,2 miliar dollar AS pada 2024.
Statista juga mencatat, pendapatan di rumah maupun di luar rumah diperkirakan akan terus meningkat hingga 2029. Pendapatan yang dihasilkan di supermarket dan toko serba ada diperkirakan pada tahun 2029 nanti akan meningkat hingga 3,4 miliar dollar AS, sedangkan pendapatan yang dihasilkan dari restoran dan bar diperkirakan akan meningkat senilai 4,6 miliar dollar AS.
Baca juga: Negeri Tropis yang Kaya Kreasi Es
Seiring peningkatan nilai pasar teh tersebut, bisnis teh juga semakin berkembang. Bahkan, dalam beberapa tahun belakangan ini, banyak pelaku bisnis membuka peluang waralaba di bisnis es teh. Sebut saja, misalnya, Mixue Ice Cream & Tea, Es Teh Indonesia, Haus!, Menantea, Yoba Tea, dan Chatime.
Tak hanya waralaba besar, ada banyak gerai es teh manis dengan berbagai macam merek dagang, seperti Es Teh Poci, Es Teh Solo, Es Teh Saudagar, Es Teh Nusantara, dan Es Teh Desa, bertebaran di jalan-jalan. Peluang bisnis waralaba ini terhitung murah, mulai dari Rp 1 jutaan.
Fenomena bisnis es teh yang sedang menjamur itu tak lepas dari hasil inovasi, variasi rasa, dan kreativitas. Kehadiran gerai-gerai es teh yang tersebar luas, dukungan waralaba, dan perhatian terhadap kemasan produk semuanya berperan penting dalam berkembangnya bisnis ini.
Es teh tak lagi disajikan dengan cara konvensional, tetapi dikreasikan ke dalam berbagai varian rasa. Pelanggan bisa menikmati sensasi berbeda setiap kali mereka memesan es teh. Variasi seperti es teh mangga, es teh taro, atau es teh jeruk nipis telah menjadi favorit banyak orang sehingga menarik minat masyarakat dengan berbagai inovasi rasa dan pilihan yang semakin beragam.
Tak hanya soal rasa, bisnis es teh juga memperhatikan kemasan dan tampilan produk. Kemasan yang menarik dan unik membuat produk ini sangat instagramable sehingga tidak sedikit pelanggan yang membagikannya di media sosial. Hal ini secara tidak langsung juga menjadi alat pemasaran yang efektif, karena produk yang menarik akan mendapatkan lebih banyak eksposur di platform media sosial.
Bisnis es teh juga relatif lebih mudah dijalankan karena proses pembuatannya dinilai tidak sekompleks kopi yang membutuhkan barista khusus untuk menstandarisasikan rasa kopi tersebut. Dari sisi pemasaran, para pebisnis juga dimudahkan dengan hadirnya media sosial sehingga mereka bisa mempromosikan dan memasarkan brand-nya hanya melalui media sosial tanpa harus mengeluarkan modal yang besar.
Fenomena bisnis es teh juga didorong oleh cepatnya pertumbuhan gerai-gerai es teh di seluruh kota besar di Indonesia. Mulai dari gerai kecil hingga gerai besar, bisnis ini menawarkan akses mudah kepada pelanggan. Banyak pelaku bisnis es teh juga menawarkan layanan pesan antar sehingga pelanggan dapat menikmati minuman favorit mereka tanpa harus pergi ke gerai fisik.
Hal itu tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga membantu menyebarluaskan bisnis ini ke berbagai daerah di Indonesia. Dengan risiko usaha yang relatif kecil dan modal yang cukup terjangkau menjadi usaha ini banyak diminati. Ditambah sekarang es teh manis tengah naik level baik dari segi rasa maupun penampilan.
Bertahan dengan inovasi
Namun, di balik potensi bisnis selalu tersimpan masalah dalam memulai maupun mempertahankan bisnis es teh kekinian. Tantangan itu bisa berupa modal usaha, target penjualan, brand yang kurang menarik, akses vendor, hingga mencari investor.
Banyaknya pemain baru yang masuk ke dalam bisnis ini juga membuat para pelaku bisnis es teh harus terus berinovasi dan mempertahankan kualitas produk mereka untuk tetap bersaing.
Baca juga: Boba yang Tak Lagi Kenyal di Pasar Saham
Selain itu, isu-isu terkait kesehatan tampaknya perlu menjadi perhatian. Konsumen semakin sadar akan kandungan gula dalam minuman manis seperti halnya es teh. Oleh karena itu, bisnis es teh yang sukses harus mempertimbangkan berbagai pilihan es teh rendah gula atau bahkan es teh sehat dengan bahan-bahan alami.
Meskipun menghadapi tantangan, peluang untuk terus berkembang masih terbuka lebar. Bisnis es teh di Indonesia sepertinya akan tetap menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat dalam waktu yang cukup lama.
Dengan memahami selera pelanggan, mengikuti tren kesehatan, dan menjaga kualitas produk, bisnis es teh di Indonesia dapat terus tumbuh dan menarik minat pelanggan sehingga bisa memenuhi kebutuhan konsumen dan tuntutan zaman. (LITBANG KOMPAS)