Harry Kane Pindah, Rekor Alan Shearer Belum Tersentuh
Sebuah keputusan besar akhirnya diambil oleh Harry Kane. Ia hijrah ke Bayern Muenchen. Keputusan ini membuat rekor Alan Shearer masih aman dalam waktu dekat.
Oleh
VINCENTIUS GITIYARKO
·4 menit baca
Kepindahan Harry Kane dari Tottenham Hotspur, akhirnya menjadi nyata. Sabtu, 12 Agustus 2023, penyerang asal Inggris ini resmi berseragam Bayern Muenchen. Setelah lebih dari satu dekade berseragam Spurs, Kane tampak mengalami dilema dalam beberapa musim belakangan.
Di satu sisi, musim demi musim bermain dan mencetak gol di Premier League memperlebar kesempatannya untuk mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak liga ini.
Di sisi lain, dalam musim demi musim, piala bergengsi tak kunjung ia dapatkan bersama Tottenham Hotspur. Trofi domestik juara Liga Inggris tak kunjung berhasil diraih, sementara meski beberapa kali melenggang ke Liga Champions, piala paling bergengsi di Eropa ini tak menempatkan Spurs sebagai unggulan.
Pencapaian terbaiknya bersama Spurs di Liga Champions adalah menjadi runner-up pada tahun 2019. Spurs kalah di partai final melawan Liverpool.
Dilema makin menjadi bagi Kane karena musim depan Spurs tidak akan tampil sama sekali di kancah Eropa. Sementara tahun ini, Kane sudah genap berusia 30 tahun.
Usia yang tak lagi bisa dibilang muda sebagai seorang pemain bola. Demi meraih mimpinya mengangkat trofi, pindah ke klub raksasa Jerman, Bayern Muenchen, menjadi hal yang sangat masuk akal.
Dalam pesan perpisahannya di Twitter kepada penggemar Spurs, Kane menuliskan, ”Ini bukanlah perpisahan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang.” Namun, yang pasti saat ini, dengan kepindahan Kane ke Jerman, rekor pencetak gol terbanyak Liga Inggris yang dipegang oleh Alan Shearer tidak akan terpatahkan dalam waktu dekat.
Sepanjang kariernya di Liga Inggris yang hampir seluruhnya bersama Tottenham Hotspurs, Harry Kane telah mencatatkan gol sebanyak 213 dari 320 pertandingan.
Catatan ini menempatkannya di posisi kedua pencetak gol terbanyak sepanjang masa di bawah Alan Shearer yang membukukan 260 gol dari 441 penampilan.
Di posisi ketiga bertengger mantan bintang Manchester United, Wayne Rooney, dengan catatan 208 gol dari 491 penampilan.
Posisi Rooney diikuti Andrew Cole yang mencetak 187 gol dari 414 penampilan. Sementara pada posisi kelima, tercatat mantan bomber Manchester City, Sergio Aguero, yang mencetak 184 gol dari 275 pertandingan.
Jika bandingkan rasio golnya, Kane sebenarnya memiliki catatan paling bagus di antara lima pemain di atas. Membandingkan jumlah gol dengan jumlah penampilan, maka Kane memiliki rasio gol 0,67 gol per pertandingan.
Rasio gol Kane sama persis dengan Aguero. Sementara rasio gol Shearer adalah 0,59 per pertandingan. Berdasarkan hitungan di atas, berapa banyak pertandingan yang dibutuhkan Kane untuk mengungguli Shearer?
Selisih gol antara Shearer dan Kane saat ini adalah 47 gol. Artinya, Kane perlu minimal 48 gol untuk bisa mematahkan rekor Shearer.
Dengan rasio gol 0,67 per pertandingan, maka Kane perlu 72 pertandingan lagi. Dengan kata lain, berdasarkan hitungan statistik selama ini, pada pertandingannya di Liga Inggris yang ke-392, Kane akan mencapai 261 gol.
Namun, hitung-hitungan statistik di atas terhenti sementara. Pasalnya, Kane sudah mendapat kontrak baru di luar Inggris selama empat tahun. Bayern Muenchen menebus Kane seharga 100 juta euro.
Transfer ini menjadi yang termahal ketiga pada musim panas ini di bawah Declan Rice dan Jude Bellingham. Pertanyaannya, masih adakah kemungkinan Kane mengalahkan rekor Shearer?
Fakta pertama, dari sepuluh pemain dengan catatan gol terbanyak, hanya tersisa Kane yang aktif sebagai pemain. Fakta kedua, meskipun untuk sementara tidak bermain di Liga Inggris, potensi Kane untuk kembali merumput di Premier League masih terbuka.
Apabila penyerang asal Inggris ini menyelesaikan kontraknya di Jerman, maka usianya akan 34 tahun pada 2027. Dengan usia 34 tahun, relatif masih ada kesempatan bagi Kane untuk kembali bermain di Liga Inggris.
Kembali pada hitungan masih perlu 72 pertandingan, maka Kane perlu sekitar dua musim untuk mewujudkan impiannya mengalahkan rekor Shearer. Dengan kata lain, rekor tersebut mungkin dicapai pada usia 36 tahun.
Melihat situasi demikian, pilihan Kane untuk hijrah ke Bayern Muenchen malah membuatnya lebih mungkin untuk menggapai dua agenda penting dalam kariernya, yakni mengangkat trofi bergengsi sekaligus mencetak rekor pribadi.
Bicara soal rekor pribadi dalam soal mencetak gol, Kane sempat tiga kali mendapatkan Golden Boot Premier League, yakni pada musim 2015/2016, 2016/2017, dan 2020/2021.
Kepergian Harry Kane tentunya menjadi kehilangan besar bagi Tottenham Hotspurs. Kane adalah pemain asli akademi yang sejak remaja telah menjadi bagian dari Spurs.
Kane mau tidak mau menjadi satu di antara sedikit pemain yang identik dengan loyalitas bermain untuk sebuah klub, baik di Liga Inggris maupun di luar Inggris dalam dunia sepak bola modern.
Akan tetapi, di sisi lain, penjualan Kane juga mendatangkan uang cukup besar bagi klub London utara ini. Pekan pertama yang akan dilakoni pada Minggu, 13 Agustus 2023, bakal menjadi pertandingan Spurs tanpa Kane.
Stok penyerang Spurs saat ini tak dihuni nama tenar. Hanya ada Richarlison, pemain asal Brasil, yang tampil cukup impresif dalam pertandingan pramusim. Selain itu, ada Manor Solomon yang sekitar sebulan lalu didatangkan dari Fulham.
Dengan hasil penjualan Kane, Spurs mungkin akan melihat kemungkinan pemain depan yang dapat didatangkan. Namun, menarik juga apabila Richarlison malah akan bersinar karena tak lagi menjadi penyerang kelas dua Spurs di belakang Kane.
Sementara itu, di pinggir lapangan, suporter Spurs akan mengalami hal baru, yakni tak lagi melihat penyerang andalannya merumput bersama tim kesayangannya. Namun, begitulah sepak bola. Apa yang terjadi di dalam lapangan, pun di luar lapangan, tak mudah diprediksi. (LITBANG KOMPAS)