Catatan Lebaran 2023, Keberhasilan Pemerintah Menekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Layanan mudik gratis efektif menekan tingkat kecelakaan lalu lintas. Ada baiknya layanan mudik gratis beserta kendaraan pemudik ini ditingkatkan lagi kapasitasnya pada Lebaran mendatang.
Tingkat kecelakaan lalu lintas pada masa Lebaran terus menurun. Pengaturan lalu lintas kendaraan saat arus mudik dan arus balik serta penyediaan fasilitas mudik gratis mampu mengurangi kasus kecelakaan lalu lintas. Manajemen mudik ini perlu terus dioptimalkan guna meningkatkan keselamatan pada masa Lebaran berikutnya.
Pada masa Lebaran 2023 ini, jumlah kecelakaan lalu lintas menurun cukup signifikan hingga berkurang sekitar 25 persen dibandingkan Lebaran 2022. Merujuk data dari PT Jasa Raharja, jumlah kejadian kecelakaan pada Lebaran 2023 berkurang 921 kasus. Berkurangnya intensitas kejadian kecelakaan lalu lintas berkorelasi dengan penurunan jumlah korban kecelakaan.
Tahun ini, jumlah korban kecelakaan secara keseluruhan mencapai 5.337 jiwa atau terpaut 1.645 orang dibandingkan setahun silam. Penurunan jumlah korban ini turut berimbas dengan kian minimnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas. Pada 2023, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan pada masa Lebaran berkurang 38 persen, yakni menjadi 612 jiwa dari tahun 2022 lalu yang mencapai 993 jiwa. Menurunnya tingkat kematian ini juga disertai dengan berkurangnya jumlah korban luka-luka. Korban luka menyusut sekitar 9 persen, dari tahun lalu 4.704 jiwa menjadi 4.268 pada Lebaran 2023.
Seluruh kejadian kecelakaan pada masa Lebaran itu sebagian besar melibatkan moda transportasi milik pribadi. Pada tahun ini, sekitar 90 persen kecelakaan masa Lebaran berasal dari insiden kendaraan pribadi. Proporsi insiden lain melibatkan angkutan umum, angkutan barang, serta kereta api. Dominannya kendaraan pribadi yang terlibat kecelakaan lalu lintas tersebut mendorong pemerintah untuk terus membenahi manajemen lalu lintas demi keselamatan pemudik. Tentu saja, hal ini sudah menjadi kajian yang terus diperdalam dari tahun ke tahun karena polanya serupa, yakni didominasi kendaraan pribadi.
Baca juga : Lebaran Turut Mendorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Pada tahun ini, jumlah kecelakaan kendaraan pribadi didominasi sepeda motor yang mencapai 76,8 persen dan 13,6 persen lainnya melibatkan kendaraan pribadi roda empat. Proporsi kecelakaan yang dominan melibatkan sepeda motor itu juga terjadi pada masa-masa Lebaran sebelumnya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kecelakaan pada moda transportasi tersebut, pemerintah melakukan sejumlah langkah mitigasi terkait manajemen lalu lintas di jalan raya. Tujuannya, untuk menekan angka kejadian kecelakaan lalu lintas yang mayoritas disebabkan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil pribadi.
Manajemen lalu lintas
Pada Lebaran 2023 ini, diperkirakan 123 juta orang melakukan mudik pulang kampung secara nasional. Sekitar 74 persen terfokus untuk tujuan mudik di Pulau Jawa. Secara berurutan, mudik terbesar di Jawa tertuju pada wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, dan DI Yogyakarta. Menurut e-book berjudul Mudik Aman Berkesan 2023, sebagian besar pemudik tersebut menggunakan kendaraan pribadi. Jumlah pemudik yang mengendarai mobil pribadi sebanyak 27,32 juta orang, sepeda motor 25,13 juta orang, mobil sewa 9,53 juta orang, dan selebihnya menggunakan moda transportasi umum lainnya.
Masifnya jumlah kendaraan itu membuat tingkat kerawanan kecelakaan dan kepadatan lalu lintas meningkat pesat, terutama di daerah-daerah yang dilintasi banyak pemudik di Pulau Jawa. Hasil kajian Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa sebagian besar pemudik dengan mobil akan melintasi Jalan Tol Trans-Jawa. Selain tol terpanjang di Indonesia itu, pemudik dengan mobil juga melintasi Tol Cipularang, jalur lintas tengah, jalan arteri kota-kota di Jawa, jalur pantai utara (pantura), dan jalur pantai selatan (pansela).
Untuk pelaku perjalanan yang menggunakan sepeda motor, sebagian besar menggunakan jalur pantura dan sekitarnya. Jalur pantura Jawa akan dilintasi para pemudik dalam skala besar hingga 4,4 juta pemudik. Jalur alternatif lain di sekitar pantura juga dilewati pemudik hingga 8 juta orang. Selain itu, hampir semua jalur di Pulau Jawa akan dilintasi sepeda motor dengan intensitas tinggi, seperti jalur lintas tengah, jalur puncak, Ciawi, hingga jalur pansela.
Frekuensi kendaraan yang sangat tinggi itu kemudian diantisipasi oleh pemerintah beserta jajaran terkait untuk dilakukan sejumlah langkah mitigasi. Ada sejumlah kebijakan yang telah dilakukan pemerintah demi kelancaran arus lalu lintas. Beberapa di antaranya ialah membatasi pergerakan sejumlah kendaraan angkutan barang serta rekayasa lalu lintas pada jalan tol dan jalan bukan tol pada masa-masa Lebaran.
Pembatasan angkutan barang hanya berlaku pada kendaraan angkut berat dengan kapasitas lebih dari 14 ton, kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih, serta kendaraan berat dengan gandengan. Pembatasan ini bertujuan agar tidak menimbulkan ketersendatan arus lalu lintas karena pelannya pergerakan kendaraan berat tersebut.
Baca juga : Tingginya Pergerakan Mudik Lebaran 2023 dan Mitigasi Kerawanan Kecelakaan
Untuk rekayasa arus lalu lintas, pemerintah beserta instansi terkait memberlakukan kebijakan lawan arus (contraflow)dan sistem satu arah (one way)pada jalan tol dan jalan bukan tol. Pada jalur tol, pemerintah juga melakukan kebijakan ganjil genap serta optimalisasi mobile reader di gardu gerbang tol. Untuk jalan non-tol, pemerintah melakukan sejumlah manajemen pengalihan arus, pembatasan lokasi putar arah, serta mengatur pasar tumpah dan hambatan samping yang ditimbulkan oleh angkutan umum yang ngetem.
Dengan rekayasa tersebut terbukti arus lalu lintas kendaraan menuju daerah mudik relatif lancar dan tidak menimbulkan kepadatan kendaraan yang tinggi. Arus mudik ataupun balik melewati Tol Trans-Jawa juga relatif sangat lancar sehingga mampu menjadi kanal besar pada masa-masa Lebaran. Jalur arteri di pantura, pansela, dan jalur-jalur arteri lain juga relatif lancar tanpa arus sepeda motor yang sangat banyak seperti masa-masa Lebaran dahulu kala. Singkatnya, arus lalu lintas masa Lebaran tahun ini relatif semakin lancar daripada tahun-tahun sebelumnya. Dampak positifnya, intensitas kejadian kecelakaan di jalan raya kian menurun pada masa Lebaran kali ini.
Mudik gratis
Salah satu kunci keberhasilan untuk menekan frekuensi kecelakaan lalu lintas khususnya untuk jenis sepeda motor adalah adanya program mudik gratis dari pemerintah. Walaupun saat ini jumlah kecelakaan yang melibatkan sepeda motor tetap tertinggi, jumlahnya kian menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan adanya mudik gratis, masyarakat dapat lebih aman pulang ke kampung halaman tanpa harus mengendarai kendaraan pribadi khususnya sepeda motor. Untuk kian mengoptimalkan layanan mudik gratis bagi penumpang transportasi umum, pemerintah juga memberikan layanan mudik gratis bagi pemilik sepeda motor berikut kendaraannya. Khusus mudik gratis dari Kemenhub pada Lebaran kali ini menggunakan jalur darat dan jalur laut dengan tujuan Jawa dan Sumatera. Mudik gratis ini juga mengakomodasi sepeda motor para pemudik agar dapat digunakan di kampung halaman. Pemerintah menyediakan 30 truk yang mampu menampung 900 sepeda motor.
Baca juga : Laris Manis Mudik Gratis
Selain itu, pemerintah juga menyediakan mudik motor gratis (motis) dengan mengunakan kereta api. Ada tiga lintasan yang disediakan untuk motis itu, yakni lintas utara dari Cilegon menuju Semarang Tawang; lintas tengah dari Jakarta Gudang menuju Purwosari Solo; dan lintas selatan dari Kiaracondong, Bandung, menuju Purwosari Solo. Program motis ini mampu menampung 522 sepeda motor per hari atau sekitar 10.400 sepeda motor dalam kurun 20 hari.
Untuk kian mengoptimalkan program mudik mudik gratis beserta kendaraannya tersebut, pemerintah juga memanfaatkan jalur laut dari Tanjung Priok, Jakarta, menuju Tanjung Mas, Semarang. Masing-masing menyelenggarakan dua kali pemberangkatan arus mudik dari Tanjung Priok dan dua kali pemberangkatan arus balik dari Tanjung Mas. Program ini mampu mengangkut 10.000 penumpang beserta 5.000 sepeda motor saat arus mudik dan arus balik. Bahkan, TNI turut menyediakan satu kapal militer untuk membantu kelancaran masa Lebaran 2023 yang terbuka bagi masyarakat luas dan gratis.
Dengan adanya layanan yang kian optimal dari pemerintah tersebut, jumlah kecelakaan di jalur darat hingga H+4 Lebaran tahun ini kian mengecil dibandingkan periode yang sama Lebaran tahun lalu. Oleh karena itu, skenario yang sudah dijalankan saat ini, khususnya terkait transportasi jalan raya masa Lebaran, perlu ditingkatkan lagi pelayanannya. Intensitas kecelakaan, terutama yang banyak melibatkan kendaraan roda dua pada masa Lebaran, perlu terus dievaluasi.
Melihat efektifnya layanan mudik gratis untuk menekan tingkat kecelakaan lalu lintas, tidak ada salahnya apabila layanan mudik gratis beserta kendaraan pemudik pada tahun depan terus ditingkatkan kapasitasnya. Selain itu, sosialisasinya perlu diperluas agar semakin banyak warga masyarakat yang tertarik untuk ikut program mudik bersama dengan aman dan nyaman. (LITBANG KOMPAS)