Sebanyak 32,7 persen responden jajak pendapat ”Kompas” berharap soliditas TNI terus kuat dan terjaga. Sementara 32,6 persen responden berharap TNI kian humanis dan dekat dengan rakyat.
Oleh
EREN MARSYUKRILLA, Litbang Kompas
·5 menit baca
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono bersama para pejabat struktural dan fungsional TNI melakukan koordinasi dan pemeriksaan sebagai persiapan jelang rangkaian kegiatan HUT Ke-77 TNI pada 5 Oktober mendatang di Istana Merdeka, Jumat (30/9/2022)
Publik berharap Tentara Nasional Indonesia akan tetap solid dan merakyat di masa kini dan masa mendatang. Tahun politik menjelang Pemilu 2024 akan menjadi ujian bagi TNI untuk menjaga netralitas dan profesionalitasnya sebagai institusi penjaga kedaulatan negara.
Dekatnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan rakyat sebenarnya bukan hal baru karena sejatinya TNI lahir dan bertumbuh dari rakyat. Peringatan 77 tahun hari lahir TNI pada 5 Oktober ini menjadi momentum menguatkan kembali peran tentara di tengah rakyat. Slogan ”TNI adalah Kita” yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa begitu lugas untuk dimaknai sebagai penggambaran bahwa TNI merupakan milik semua anak bangsa dan memiliki relasi sangat kuat dengan rakyat.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, tugas pokok TNI mencakup menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan persatuan, dan melindungi bangsa Indonesia. Dalam perincian tugas tersebut, ditekankan dua hal besar yang terdiri dari operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, seperti pengamanan masyarakat, penanggulangan bencana alam, dan pemberian bantuan sosial.
Sejak reformasi bergulir, TNI sebagai ujung tombak pertahanan negara sangat dijaga untuk tak lagi terlibat dalam urusan non-kemiliteran, terlebih terkait politik kekuasaan. Namun, bukan berarti hal itu justru membuat pertalian TNI dan rakyat menjadi hilang.
Sampai hari ini, lewat berbagai kerja sosial, mulai dari penanggulangan bencana, pemberian bantuan kemanusiaan, sampai penanganan pandemi, TNI membuktikan secara konsisten terus hadir membantu mengatasi kesulitan masyarakat. Hal ini sekaligus sebagai perwujudan dari amanat untuk melindungi segenap dan tumpah darah bangsa.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pesawat tempur TNI AU melakukan demo udara dengan formasi arrow head dalam upacara peringatan HUT Ke-76 TNI di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (5/10/2021).
Tak ayal, apresiasi publik mengalir atas peran TNI. Hal ini terekam dari hasil jajak pendapat Kompas, pertengahan September 2022. Salah satu yang menonjol adalah peran TNI dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti membantu penegakan protokol kesehatan dan pemberian vaksin Covid-19 yang sangat dirasakan oleh separuh lebih responden dalam jajak pendapat ini.
Dalam hal percepatan vaksinasi nasional, misalnya, TNI bukan hanya turut melakukan pengamanan vaksin. TNI juga terlibat dalam distribusi dan pemberian vaksin kepada masyarakat. Ada tiga strategi yang diterapkan TNI untuk percepatan vaksinasi, yakni bekerja sama dengan rumah sakit dan fasilitas kesehatan, dengan cara pintu ke pintu ke rumah warga, dan lewat program Serbuan Vaksin yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Polri. Hal lain yang juga mendapatkan apresiasi cukup besar, seperti diungkap 17,6 persen responden, adalah terkait peran TNI dalam membantu menanggulangi bencana alam.
Mayoritas responden (92,7 persen) menyatakan kepuasan padaperan TNI menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan NKRI.
Peran TNI dalam sejumlah program sosial ini dinilai telah memberi manfaat yang dirasakan langsung masyarakat. Tak heran jika hal ini berdampak positif pada apa yang dipersepsikan masyarakat pada tugas TNI yang lebih fundamental. Mayoritas responden (92,7 persen) menyatakan kepuasan pada peran TNI menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan NKRI.
Netralitas
Di tengah apresiasi publik terhadap peran TNI yang kerap membantu rakyat di saat pandemi, tantangan lain adalah bagaimana institusi ini mampu menjaga netralitasnya, terutama di tengah persiapan menjelang Pemilu 2024. Apresiasi dan citra baik yang disematkan publik pada TNI harus terjaga sebagai bagian dari komitmen merawat amanat reformasi demi kemajuan dan perbaikan TNI di waktu mendatang.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)
Petugas memeriksa tekanan darah purnawirawan TNI AL yang mengikuti vaksinasi Covid-19 di Graha Jala Bhakti, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (18/3/2021).
Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, TNI kembali ”digoda” mengikuti pusaran politik yang tentu jauh dari semangat reformasi. Misalnya saja soal pengangkatan penjabat kepala daerah dari kalangan TNI yang sempat jadi polemik. Hal ini sedikit banyak turut memengaruhi persepsi publik terhadap komitmen institusi pertahanan negara ini menjalankan reformasi TNI.
Publik masih menaruh keyakinan tinggi TNI dapat menjaga netralitasnya, terutama di saat pemilu. Keyakinan itu diungkap oleh delapan dari 10 responden. Hal ini secara jelas menunjukkan betapa publik masih menaruh harapan besar pada TNI.
Setidaknya hal ini tertangkap dari terbelahnya sikap responden terkait komitmen reformasi TNI. Ada 45,6 persen responden yang menilai agenda reformasi TNI berjalan sesuai harapan. Sebaliknya, dalam proporsi yang hampir sama (42,5 persen), responden menilai hal itu masih belum berjalan optimal.
Meskipun demikian, publik masih menaruh keyakinan tinggi TNI dapat menjaga netralitasnya, terutama di saat pemilu. Keyakinan itu diungkap oleh delapan dari 10 responden. Hal ini secara jelas menunjukkan betapa publik masih menaruh harapan besar pada TNI.
Harapan
Keyakinan ini juga sejalan dengan harapan publik pada TNI. Secara garis besar lembaga ini memang tetap menjadi kebanggaan dan terus mendapatkan tempat di benak publik. Data survei nasional Litbang Kompas mencatat, citra positif TNI cukup stabil dan terbilang sangat memuaskan. Sejak 2015, citra positif TNI di mata publik terus tinggi, tak pernah kurang dari 84 persen. Bahkan, pada tahun 2021 sempat mencapai titik tertinggi, hingga di atas 90 persen.
Citra baik yang disematkan itu merupakan akumulasi dari berbagai aspek yang dipersepsikan positif oleh publik kepada TNI. Seluruh upaya yang dikerahkan untuk terus membangun TNI agar menjadi lebih kuat dan tangguh, serta dicintai masyarakat, sudah semestinya terus dioptimalkan.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Presiden Joko widodo melaksanakan inspeksi pasukan saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT TNI Ke-73 di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Kini, di tengah derasnya apresiasi, besar harapan publik pada TNI untuk dapat bertumbuh makin lebih baik. Jajak pendapat menangkap sejumlah harapan publik yang cukup kompleks dengan beragam aspek di dalamnya. Sekitar sepertiga responden mengungkapkan, TNI harus kian humanis dan dekat dengan masyarakat. Dalam besaran proporsi yang sama, responden menyoroti aspek soliditas TNI yang diharapkan makin kuat dan terjaga.
Hal lain yang juga cukup banyak diharapkan oleh publik berkaitan dengan eksistensi militer negara Indonesia di mata dunia. Sebanyak 13,7 persen responden berharap TNI dapat bertengger dalam deretan militer terbaik dunia. Termasuk harapan agar TNI memiliki alat utama sistem persenjataan yang canggih dan memadai.
Perayaan HUT Ke-77 TNI tahun ini tidak bisa lepas sebagai bagian dari refleksi bagi bangsa ini dalam mengenang dan memahami perjalanan panjang dan penting bagi bangsa ini. TNI yang tetap solid dan dekat dengan rakyat adalah dambaan publik. Dirgahayu TNI.