KSAU Pimpin Peringatan Hari Bhakti TNI AU di Yogyakarta

Kompas/Haris Firdaus

Prajurit TNI Angkatan Udara mengikuti upacara peringatan Hari Bhakti TNI AU Ke-70, Sabtu (29/7), di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

SLEMAN, KOMPAS — Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin upacara peringatan Hari Bhakti TNI AU Ke-70, Sabtu (29/7) pagi, di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam amanatnya, Hadi antara lain meminta  prajurit TNI AU terus berinovasi agar bisa beradaptasi dengan perubahan zaman.

”Sikap inovatif perlu kita lakukan agar dapat lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan teknologi yang terus berkembang secara dinamis,” ungkap Hadi saat menyampaikan amanat dalam upacara peringatan Hari Bhakti TNI AU Ke-70.

Kompas

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan amanat dalam upacara peringatan Hari Bhakti TNI AU Ke-70, Sabtu (29/7), di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain dihadiri KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, upacara tersebut juga dihadiri para pejabat tinggi TNI AU serta sejumlah pejabat dari instansi lain, misalnya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X dan Kepala Kepolisian Daerah DIY Brigadir Jenderal (Pol) Ahmad Dofiri.

Hadi memaparkan, prajurit TNI AU saat ini menghadapi medan perjuangan dan pengabdian yang berbeda dengan para pendahulunya.

Tantangan tugas yang dihadapi para prajurit TNI AU sekarang juga makin berat dan kompleks. Di sisi lain, TNI AU juga masih menghadapi keterbatasan di berbagai bidang.

Kompas

Pesawat milik TNI Angkatan Udara melintas sesaat sebelum upacara peringatan Hari Bhakti TNI AU Ke-70, Sabtu (29/7), di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

”Harus kita sadari bahwa medan perjuangan dan pengabdian telah berubah, tidak seperti para pendahulu kita. Demikian juga dengan tantangan tugas yang harus dihadapi akan semakin berat dan kompleks. Sementara itu, keterbatasan berbagai bidang masih akan kita hadapi,” ungkap Hadi.

Oleh karena itu, Hadi menyatakan, prajurit TNI AU harus bersikap inovatif dan tidak boleh puas dengan kondisi yang ada. ”Jika kita diam dan puas dengan kondisi yang ada, akan stagnan. Akibatnya, akan ketinggalan zaman atau bahkan tergilas oleh perubahan zaman,” ujarnya.