Presiden Jokowi: Ibu Kota Pindah ke IKN kalau Sudah Siap
Presiden Jokowi menanti ekosistem di Ibu Kota Nusantara terbentuk. Tanpa itu, pemindahan ibu kota negara belum dilakukan
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo menyebut keputusan presiden terkait pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara masih menanti kesiapan ekosistem di Ibu Kota Nusantara. Keputusan presiden terkait dengan pemindahan ibu kota pun bisa ditandatangani Prabowo Subianto setelah dilantik sebagai presiden nanti.
”Kita melihat itu kesiapan betul-betul, ya. Di sana harus betul-betul siap, betul. Kalau cuma hanya tanda tangan-tanda tangan, gampang. Satu detik ya tanda tangan. Tapi kesiapan IKN itu sendiri (lebih penting), kalau yang namanya sudah ditandatangani, (harus betul-betul) pindah,” tutur Presiden Joko Widodo kepada wartawan, ketika ditanyakan mengenai kapan akan menerbitkan keputusan presiden (keppres) pemindahan ibu kota negara, seusai meresmikan pembukaan acara 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Hingga kini, setelah pembangunan IKN tahap pertama hampir rampung pada akhir 2024, Presiden Joko Widodo tak kunjung menandatangani keppres terkait pemindahan ibu kota negara. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN, pemindahan ibu kota negara dilaksanakan lewat penerbitan keppres. Selama keppres itu belum diterbitkan, Jakarta akan tetap menyandang status ibu kota negara.
Padahal, Presiden Jokowi sudah dua kali menyelenggarakan sidang kabinet di Istana Garuda, IKN. Perayaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus tahun ini pun digelar di IKN.
Kesiapan IKN menjadi pertimbangan dalam penerbitan keppres pemindahan ibu kota negara. Menurut Presiden, semua unsur pendukung ibu kota negara harus siap sebelum keppres ditandatangani.
”Bukan hanya gedungnya yang siap. Furniturnya harus siap, listriknya harus siap, SDM (sumber daya manusia)-nya harus siap, sistemnya harus siap. Ini bukan pindahan rumah saja. Ruwetnya kayak gitu, ini pindahan ibu kota. Jadi, semuanya harus dihitung,” tambahnya.
Bila unsur pendukung kota sudah siap dan ekosistem di kota itu sudah terbangun, pemindahan bisa dilakukan.
Bila unsur pendukung kota sudah siap dan ekosistem di kota itu sudah terbangun, pemindahan bisa dilakukan. Sebab, pendukung kehidupan baik itu ketersediaan logistik, sekolah untuk anak-anak, dan rumah sakit harus tersedia. Karena itu, pemindahan ibu kota negara tak sekadar memindahkan orang yang cukup membawa seperangkat pakaian.
Presiden menambahkan, keppres pemindahan ibu kota negara bisa ditandatangani dirinya maupun presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun, semua tetap bergantung pada kesiapan kota baru tersebut.
Tahap I hampir tuntas
Sejauh ini, pengerjaan di IKN masih berlanjut. Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga menyebut pembangunan infrastruktur tahap I memang hampir selesai. Istana Garuda dan Istana Negara, misalnya, tinggal pembersihan dan perapian sembari pengisian barang-barang.
Adapun gedung-gedung kementerian koordinasi juga hampir rampung. Danis memperkirakan gedung Kemenko 1, 3, dan 4 akan selesai Oktober. Adapun gedung Kemenko 2 baru rampung akhir 2024 atau awal 2025.
Selain itu, di batch 1 pembangunan IKN ini, akan diselesaikan pula 36 rumah tapak jabatan menteri pada akhir 2024. Sebanyak 47 menara rumah susun (rusun) untuk aparatur sipil negara (ASN) juga akan bisa dirampungkan pada akhir 2024.
Bandara VVIP juga akan memiliki landas pacu sepanjang 3.000 meter pada akhir tahun 2024. Sampai September ini, landas pacu yang sudah selesai 2.200 meter. Pembangunan bandara ini ditargetkan tuntas pada 31 Desember 2024.
Adapun di pembangunan tahap kedua, sudah mulai dikerjakan paviliun presiden, masjid istana, tempat istirahat presiden di samping Istana Negara, serta gedung pendukung istana lainnya.
Masih ada pula pembangunan kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kantor Otorita IKN, tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), instalasi pengolahan air limbah (IPAL), jalan tol 5A, 6A, 6B, dan 6C, serta masjid negara yang berlokasi di seberang Taman Kusuma Bangsa.
Adapun pembangunan Istana Wakil Presiden masuk dalam tahap pembangunan ketiga.
Jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dan IKN diperkirakan selesai pada 2025.
Adapun pembangunan Istana Wakil Presiden masuk dalam tahap pembangunan ketiga. Wapres Ma’ruf Amin baru meresmikan awal pembangunan Istana Wapres ini pada 12 Agustus lalu.
Untuk pembangunan infrastruktur yang dikerjakan pihak swasta, baru Hotel Nusantara Swissotel yang diresmikan Presiden Jokowi pada Jumat (13/9/2024).
Adapun pembangunan Nusantara Mall Duty Free di IKN yang dikelola ASRI, anak perusahaan Agung Sedayu Group, baru diresmikan Presiden seusai meresmikan Hotel Nusantara.
Dengan tuntasnya berbagai infrastruktur dan fasilitas pendukung, menurut Presiden, hal itu akan memicu keramaian di IKN. Kota baru akan semakin hidup. ”Dan, kita ingin segera mendorong sebanyak-banyaknya ASN kita untuk pindah ke Ibu Kota Nusantara, sebanyak-banyaknya karena memang keramaian yang dibutuhkan oleh IKN,” ucap Presiden seusai meresmikan Hotel Nusantara Swissotel.
Presiden juga mengajak investor untuk ikut membangun IKN. Pemerintah menyiapkan peluang sebanyak-banyaknya kepada investasi swasta. Otorita IKN pun sudah menyediakan 493 bidang tanah untuk investor dengan luas beragam, mulai dari 2 hektar sampai 4 hektar.