Meski Dibuka untuk Umum, Pembangunan IKN Jalan Terus
Area terbatas Ibu Kota Nusantara dibuka untuk kunjungan masyarakat. Tiket diperoleh melalui aplikasi IKNOW.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
Warga yang ingin melihat perkembangan Ibu Kota Nusantara mulai Senin (16/9/2024) ini bisa berkunjung langsung dengan gratis. Namun, pengunjung dibatasi hanya di kawasan Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa. Sementara Kawasan Inti Pemerintah Pusat atau KIPP lainnya, seperti kompleks Istana Negara IKN dan tempat lainnya, tak dapat dikunjungi. Jumlah pengunjung yang dibolehkan ke IKN juga dibatasi hanya 300 orang per hari sepanjang Senin sampai Minggu pukul 09.00-17.00 Wita.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik sekaligus Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw, menjelaskan, kuota pengunjung dibatasi 300 orang karena Otorita IKN memperhitungkan ketertiban pengunjung, keamanan proyek pembangunan, serta kenyamanan pengunjung.
Kendati terbuka untuk umum, pembangunan di IKN masih berlangsung. Menurut Troy, pembukaan IKN untuk kunjungan umum untuk menunjukkan proses pembangunan IKN yang berlangsung saat ini.
Sebelum berkunjung, semua warga harus mengunduh dan mengisi aplikasi IKNOW terlebih dahulu. Pada aplikasi tersebut, pertama, warga harus meregistrasi diri, memasukkan data diri secara lengkap, memverifikasi e-mail atau surat elektronik, menyetujui syarat dan ketentuan, serta memverifikasi identitas dengan foto diri.
Setelah teregister, barulah warga mendaftar melalui menu Visit Nusantara di aplikasi tersebut. Ketika formulir tiket telah berisi dan warga mendapatkan barcode, barulah pengunjung bisa memasuki IKN.
Pengunjung pun tak bisa langsung masuk ke KIPP, tetapi harus ke titik kumpul di Rest Area/Simpang Trunen (samping RS Hermina) dahulu. Dari titik kumpul ini, pengunjung diangkut menggunakan bus listrik ke drop point di sekitar Plaza Seremoni. Seorang petugas penghubung juga akan mendampingi.
Di sekitar Plaza Seremoni ini terdapat beberapa keran air minum. Menurut Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga, air keran di IKN sudah bisa diminum langsung. ”Sertifikasi dari Sucofindo sudah keluar dan kualitasnya sangat baik,” katanya.
Plaza Seremoni
Plaza Seremoni adalah lapangan yang berhadapan dengan Istana Negara dan Istana Merdeka. Lapangan ini juga diselingi danau yang ditata dengan miniamphiteater, forest trail, retail galery, dan visitor center.
Adapun Taman Kusuma Bangsa yang sebelumnya disebut sebagai memorial park ditandai dengan patung Sayap Pelindung Nusantara yang tampak seperti sepasang sayap raksasa. Ini menjadi simbol perlindungan dan persatuan seluruh wilayah Nusantara.
Otorita IKN berharap kunjungan masyarakat umum dapat memberikan pengalaman yang membahagiakan, mempererat semangat kebersamaan, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap pembangunan Nusantara.
Di taman seluas 1.915 meter persegi dan dirancang I Nyoman Nuarta ini terdapat juga api abadi, simbol semangat juang yang tidak pernah padam. Selain itu, masih ada patung Soekarno-Hatta, sosok Proklamator sebagai simbol kepemimpinan dan perjuangan bangsa.
Di Taman Kusuma Bangsa yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sepanjang Januari sampai Agustus 2024 terdapat Monumen Bendera yang menjulang dengan tinggi 79 meter. Monumen ini menjadi tiang bendera tertinggi di Indonesia dan telah dicatat sebagai rekor Muri.
Ditambahkan pula, selama kunjungan, pengunjung wajib mematuhi ketentuan yang berlaku, seperti menggunakan transportasi umum yang disediakan pada titik kumpul, menjaga kebersihan, dilarang merokok, dilarang memasuki area yang bukan sebagai area berkunjung, dan mematuhi seluruh arahan dari petugas di lapangan.
Troy menambahkan, ”Otorita IKN berharap kunjungan masyarakat umum dapat memberikan pengalaman yang membahagiakan, mempererat semangat kebersamaan, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap pembangunan Nusantara sebagai Kota Dunia untuk Semua yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan yang dibangun oleh putra-putri Indonesia.”
Dikebut pembangunannya
Sementara Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa dibuka untuk umum, pengerjaan pembangunan di IKN terus berlanjut. Beberapa proyek batch 1, seperti Istana Negara dan Istana Garuda, rumah tapak menteri, gedung-gedung kementerian koordinator, dan rumah susun aparatur sipil negara (ASN) juga dikebut.
Danis mengatakan, pengerjaan pembangunan setelah perayaan 17 Agustus rampung kembali dilakukan dengan tiga sif alias 24 jam. Apalagi, Istana Negara dan Istana Garuda masih di tahap penyempurnaan (finishing). ”Ada beberapa yang masih dirapikan, misalnya di dindingnya. Selain perapihan, ada juga pekerjaan pembersihan, dan pengisian furnitur, misalnya ada lampu yang belum dipasang. Tapi, kalau lampu, kontraknya bukan di kami (Kementerian PUPR),” tuturnya kepada Kompas, Senin.
Pembangunan gedung Kemenko 1, 3, dan 4 juga diharap rampung Oktober ini. Adapun gedung Kemenko 2 diperkirakan baru selesai dua gedung dari total empat gedung. Diakui, pembangunan gedung Kemenko 2 dimulai sekitar 2 bulan setelah gedung-gedung Kemenko lainnya dibangun.
”Mungkin (Kemenko 2) akhir Desember atau awal Januari. Kita berharap selesai akhir 2024 karena kontraknya sampai (Desember) 2024,” tambah Danis.
Di batch 1 juga dikerjakan pembangunan rumah tapak menteri. Sejauh ini sudah 14 rumah tapak jabatan menteri yang selesai dibangun, dan pada Oktober diperkirakan akan selesai delapan rumah lainnya. Adapun akhir tahun 2024 akan selesai 36 rumah tapak menteri.
Jika presiden berikutnya, Prabowo Subianto, jadi menambahkan jumlah kementerian, Otorita IKN dan Kementerian PUPR akan mengevaluasi tata ruang di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Akan dibangun pula tambahan rumah tapak jabatan menteri sesuai jumlah kementerian yang ditetapkan Presiden.
Selain itu, sebanyak 20 menara apartemen dari keseluruhan 47 apartemen untuk ASN juga diperkirakan selesai pada Oktober-November 2024. Adapun 47 menara apartemen ASN dijadwalkan rampung Desember 2024.
Bandara VVIP di IKN sejauh ini juga sudah memiliki landas pacu sepanjang 2.200 meter. Kini, pembangunan dilanjutkan supaya bandara ini memiliki landas pacu sepanjang 3.000 meter.
”Batch” Kedua
Beberapa pekerjaan di batch kedua, antara lain, pembangunan paviliun presiden, masjid istana, tempat istirahat, dan gedung-gedung pendukung istana lainnya. Pembangunan bangunan-bangunan di samping kanan Istana Negara ini, menurut Danis, memang dilakukan dalam kontrak yang terpisah dengan pembangunan Istana Negara.
”Progresnya baru 30-40 persen dan kapan harus selesai, saya lupa,” ujarnya.
Selain itu, di tahap kedua, masih ada pembangunan kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kantor Otorita IKN, tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), instalasi pengolahan air limbah (IPAL), jalan tol 5A 6A 6B dan 6C, serta masjid negara yang berlokasi di seberang Taman Kusuma Bangsa.
Adapun pembangunan Istana Wakil Presiden masuk tahap ketiga. Wakil Presiden Ma'ruf Amin baru meresmikan dimulainya pembangunan Istana Wapres ini pada 12 Agustus lalu.