Soal Pertemuan Prabowo dan Mega, Pramono: Ditunggu Saja, Pasti Bertemu
Pramono memastikan bahwa Prabowo dan Megawati akan bertemu. ”Tunggu sajalah, pasti bertemu,” ucapnya.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P, Pramono Anung, meminta publik bersabar menunggu rencana silaturahmi presiden terpilih Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Pramono menegaskan bahwa keduanya pasti akan bertemu.
”Tunggu saja lah, ditunggu saja. Tapi pasti (Prabowo dan Megawati) bertemu. Pasti bertemu,” ujar Pramono saat ditemui Kompas seusai Rapat Tim Perdana di Rumah Pemenangan Pramono-Rano Karno, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2024).
Pramono merupakan calon gubernur Jakarta dari PDI-P yang memiliki kedekatan historis dengan Prabowo yang nantinya akan menjabat sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024. Pada Pilpres 2009, misalnya, ketika Prabowo menjadi calon wakil presiden dari Megawati, Pramono menjadi salah satu aktor kunci.
Sebelumnya, ramai dikabarkan bahwa Prabowo dan Megawati bakal bertemu sebelum pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani pada pekan lalu di Kompleks Parlemen, Jakarta, bahkan menyebut, Prabowo dan Megawati sudah saling menitipkan salam.
Hal itu pun disambut baik oleh putri Megawati yang juga Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani. Puan menegaskan, Prabowo dan Megawati akan bertemu dalam waktu dekat. Ia pun mengaku telah menjalin komunikasi yang intens dengan Prabowo.
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyampaikan bahwa rencana pertemuan Prabowo dan Megawati jangan dilihat untuk bagi-bagi kekuasaan.
Namun, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyampaikan bahwa rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati jangan dilihat untuk bagi-bagi kekuasaan. ”Jangan ditarik ke gabung (pemerintahan), bergabung atau tidak bergabung. Yang terpenting sesungguhnya adalah bertemunya kedua tokoh bangsa ini,” ucapnya.
Ia menilai pertemuan di antara keduanya tidak akan terlepas dari pembahasan mengenai visi dan bangsa ke depan. Menurut dia, tak ada yang salah ketika Megawati dan PDI-P tetap berada di luar pemerintahan meski memiliki kesamaan visi dengan Prabowo.
Masih fokus penyusunan kabinet
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, sejauh ini sebenarnya belum ada kepastian jadwal pertemuan Prabowo dengan Megawati. Ia pun belum dapat memastikan apakah kedua tokoh tersebut bakal bertemu dalam waktu dekat atau tidak.
”Kami belum pastikan jadwal pertemuan, baik dengan siapa pun, yang tentunya nanti akan ada jadwal tersendiri ataupun kemudian akan diputuskan, apakah kemudian dalam waktu dekat atau tidak dalam waktu dekat,” ucap Dasco.
Menurut Dasco, saat ini Prabowo masih sibuk mempersiapkan pemerintahan ke depan, termasuk soal susunan menteri di kabinetnya. ”Nah, sementara Pak Prabowo saat ini masih konsentrasi untuk menggodok nomenklatur dan kemudian melakukan profiling orang per orang yang akan duduk di kabinet,” tuturnya.
Sementara itu, Megawati yang merupakan Presiden ke-5 RI tengah melakukan lawatan ke Rusia dan Uzbekistan yang akan berlangsung hingga sepekan ke depan. Megawati di antaranya akan memberikan kuliah umum di universitas ternama di Rusia, Universitas Saint Petersburg, serta menerima gelar doktor kehormatan dari Silk Road University, Samarkand, Uzbekistan.
Menurut rencana, kuliah umum Megawati akan digelar di kampus Saint Petersburg State University, Senin (16/9/2024) waktu setempat. Selain itu, Megawati akan bertemu dengan Rektor Universitas Saint Petersburg Prof Nikolay Kropachev. Hari berikutnya, Megawati akan menghadiri jamuan makan siang oleh Gubernur Saint Petersburg Alexander Beglov di Balai Kota.
Menurut rencana, kuliah umum Megawati akan digelar di kampus Saint Petersburg State University, Senin (16/9/2024) waktu setempat.
Selanjutnya, Megawati akan menjadi pembicara kunci di Forum Rektor Universitas se-Rusia dan dilanjutkan dengan peletakan bunga di Piskarevsky Memorial Cemetery, yang merupakan kenangan atas peristiwa Pengepungan Leningrad.