Di Rusia dan Uzbekistan, Megawati Bakal Kembali Promosikan Pancasila
Lawatan Megawati Soekarnoputri ke Rusia dan Uzbekistan untuk menguatkan persahabatan kedua negara dengan RI.
Oleh
A PONCO ANGGORO DARI SAINT PETERSBURG
·3 menit baca
SAINT PETERSBURG, KOMPAS — Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, bakal kembali mempromosikan ideologi bangsa, Pancasila, dalam lawatannya ke Rusia dan Uzbekistan selama sepekan ke depan. Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga akan banyak mengangkat soal pendidikan dan perkembangan teknologi.
”Momen kunjungan kerja ini akan dipergunakan Ibu Megawati untuk mempromosikan kembali ideologi Pancasila kepada dunia,” ujar Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah di Saint Petersburg, Rusia, Minggu (15/9/2024).
Megawati telah tiba di Saint Petersburg pada Sabtu (14/9/2024) malam. Di kota terbesar kedua di Rusia itu, Megawati diagendakan memberikan kuliah di kampus Saint Petersburg State University, Senin (16/9/2024). Selain itu, Megawati akan bertemu dengan Rektor Universitas Saint Petersburg Profesor Nikolay Kropachev.
Hari berikutnya, Megawati akan menghadiri jamuan makan siang oleh Gubernur Saint Petersburg Alexander Beglov di Balai Kota. Selanjutnya, Megawati akan menjadi pembicara kunci di Forum Rektor Universitas se-Rusia. Di Uzbekistan, menurut rencana, Megawati bakal berziarah ke makam Imam Besar Al Bukhori di Samarkand dan menerima gelar doktor kehormatan dari Silk Road University, Samarkand, pada Sabtu (21/9/2024).
Tak hanya di Rusia dan Uzbekistan, hampir dalam setiap lawatan Megawati ke luar negeri, beberapa tahun terakhir, dimanfaatkannya untuk mempromosikan Pancasila kepada dunia.
Saat menerima gelar doktor kehormatan dalam bidang ilmu sosial dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) di Selangor, Malaysia, awal Oktober 2023, Megawati menekankan pentingnya transformasi sosial bangsa Indonesia harus tetap menjadikan Pancasila sebagai dasar sistem pemerintahan negara.
Hampir dalam setiap lawatan Megawati ke luar negeri, beberapa tahun terakhir, dimanfaatkannya untuk mempromosikan Pancasila kepada dunia.
Selain itu, juga menyusun peta jalan yang disebut Pembangunan Semesta dan Berencana, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penerapan disiplin nasional, serta penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik.
Kemudian saat menjadi pembicara kunci dalam Jeju Forum untuk Perdamaian dan Kesejahteraan 2022, di Jeju, Korea Selatan, pertengahan September 2022, misalnya, Megawati mengisahkan bahwa ayahnya, Presiden pertama RI, Soekarno, pernah mengusulkan Pancasila untuk menjadi bagian dari Piagam PBB. Usulan itu muncul karena kelima prinsip dalam lima sila Pancasila bersifat universal dan positif untuk menciptakan perdamaian dunia dan kesejahteraan.
”Dengan Pancasila, persaudaraan dunia dibangun agar bangsa-bangsa hidup berdampingan secara damai dan berjuang bersama bagi dunia yang lebih makmur dan berkeadilan,” ujar Megawati kala itu.
Megawati seperti diketahui saat ini menjabat pula sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Megawati juga putri dari Bung Karno yang menggagas Pancasila, dasar negara serta pedoman hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Relasi RI dan Rusia-Uzbekistan
Khusus menyangkut kunjungan kerja Megawati ke Rusia dan Uzbekistan, Basarah mengatakan, kunjungan menunjukkan kedekatan yang terjalin antara Megawati dengan tokoh-tokoh Rusia dan Uzbekistan dan eratnya hubungan persahabatan RI dengan kedua negara. ”Sekaligus melanjutkan tradisi hubungan historis yang telah terjalin erat sejak era Presiden Soekarno, ayahanda Megawati,” ujarnya.
Sekaligus melanjutkan tradisi hubungan historis yang telah terjalin erat sejak era Presiden Soekarno, ayahanda Megawati.
Wakil Ketua MPR dari Fraksi PDI-P ini juga mengingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin pernah menganugerahkan Bintang Persahabatan kepada Megawati Soekarnoputri atas jasa-jasa beliau mempererat persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dengan Rusia pada 2 Juni 2021.
Adapun di Samarkand, Uzbekistan, Megawati akan berziarah ke makam Imam Al-Bukhari.
”Kunjungan ini melanjutkan tradisi hubungan bersejarah yang kokoh dan akan selalu dikenang rakyat kedua negara, di mana Presiden Soekarno dianggap sebagai penemu kembali dan penggagas pemugaran makam Imam Al-Bukhari sehingga menjadi tempat yang megah dan layak untuk berziarah seperti saat ini,” ujar Basarah.