Setelah Kunjungi Pemimpin Brunei hingga Kamboja, Prabowo Kunjungi Raja Malaysia
Pertemuan Prabowo dengan Raja Malaysia ini disebut bertujuan untuk membahas seputar penguatan kerja sama pertahanan.
Oleh
MADINA NUSRAT
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam tiga hari terakhir ini, terhitung sejak Kamis (5/9/2024), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang merupakan presiden terpilih hasil Pilpres 2024, mengunjungi pemimpin sejumlah negara di kawasan ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Laos, dan Kamboja. Dalam rangkaian lawatannya pada Sabtu (7/9/2024), Prabowo mengunjungi Malaysia menemui Raja Malaysia.
Prabowo, menurut Biro Humas Kementerian Pertahanan, setibanya di Pangkalan Udara Subang Airforce Base, Malaysia, Sabtu, langsung menuju Istana Negara Kuala Lumpur. Di Istana tersebut, Prabowo melakukan pertemuan dengan Raja Malaysia Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang Di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim.
Pertemuan Prabowo dengan Raja Malaysia ini disebut bertujuan untuk membahas seputar penguatan kerja sama pertahanan dan berbagai isu strategis lainnya yang akan terus berkesinambungan antara Indonesia dan Malaysia.
Prabowo, di kesempatan itu, juga menyampaikan penghargaannya kepada Sultan Ibrahim. Penghargaan itu disampaikan karena sambutan hangat dan keramahtamahan yang diberikan kepada Indonesia sebagai negara sahabat dan memiliki hubungan yang erat antara kedua negara.
Menjalin hubungan kuat
Menurut Prabowo, Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara serumpun yang memiliki hubungan yang spesial, khususnya bidang pertahanan. Untuk itu, Kementerian Pertahanan berkomitmen untuk menggali potensi kerja sama kedua negara. Hal itu khususnya dalam bidang pertahanan, serta mengharapkan diskusi yang konstruktif di pertemuan ini.
”Saya menghargai hubungan kuat antara kedua negara kita dan akan terus berusaha meningkatkan kerja sama, terutama dalam bidang pertahanan. Saya menghargai harapan baik Anda (Sultan Ibrahim) dan berharap kemitraan kita terus berkembang untuk kepentingan bersama,” ujar Prabowo.
Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara serumpun yang memiliki hubungan yang spesial, khususnya bidang pertahanan. Untuk itu, Kementerian Pertahanan berkomitmen untuk menggali potensi kerja sama kedua negara.
Dalam kerangka kerja sama pertemuan General Border Committee (GBC) Malindo, Prabowo menyampaikan, Indonesia berharap pertemuan GBC Malindo ke-44 yang akan datang dapat mengukuhkan kembali komitmen dan kerja sama antara kedua negara dari segi keselamatan, keamanan, dan kemakmuran di kawasan. Hal ini terutama terkait dengan kemitraan di bidang keamanan pada daerah-daerah perbatasan.
Pada April lalu atau sekitar dua bulan setelah Pilpres 2024, Prabowo juga pernah mengunjungi Malaysia dan bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Anwar Ibrahim mengatakan, dalam pertemuan itu keduanya antara lain membahas arah ke depan yang akan diambil guna memperkuat hubungan Malaysia-Indonesia. Keduanya juga bertukar pandangan tentang pengalaman politik masing-masing.
”Perjalanan politik kami hampir sama, kami berdua diuji oleh berbagai tantangan sebelum terpilih,” kata Anwar seusai pertemuan melalui pernyataan di halaman Facebook-nya.
Kunjungan di Laos dan Kamboja
Sebelum melakukan kunjungan ke Malaysia, pada Sabtu ini, Prabowo sudah lebih dahulu melakukan kunjungan kerja menemui pimpinan negara Brunei Darussalam, Laos, dan Kamboja. Dalam lawatan ke Laos dan Kamboja, Jumat (6/9/2024), Prabowo bertemu dengan para pemimpin kedua negara itu untuk membahas keamanan di kawasan ASEAN.
Saat itu, perjalanan Prabowo dimulai dengan mengunjungi Laos. Selama berada di negara tersebut, Prabowo bertemu dengan dengan Presiden Laos Thongloun Sisoulith. Keduanya membahas kerja sama yang lebih erat untuk bidang pertahanan.
”Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama kita, khususnya di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama, seperti pertahanan,” Prabowo.
Prabowo kemudian bertemu dengan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, di kantor Perdana Menteri Laos. Dalam pertemuan itu, kedua pihak juga membahas berbagai topik penting terkait hubungan dan kerja sama bilateral.
”Kami memahami bahwa Indonesia dan Republik Demokratik Rakyat Laos tidak hanya memiliki hubungan bilateral, tetapi juga komitmen terhadap stabilitas dan keamanan regional dalam komunitas ASEAN,” kata Prabowo.
Dalam pertemuan itu, PM Laos Sonexay mengucapkan selamat atas terpilihnya Prabowo menjadi Presiden RI. Ia juga menyampaikan harapannya agar inagurasi pada Oktober mendatang berjalan lancar.
Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia menyumbangkan keahlian dan sumber daya dalam upaya penanggulangan dan bantuan bencana untuk Laos. ”Kami juga berharap untuk terlibat dalam latihan bersama untuk meningkatkan respons kolektif kita terhadap bencana alam di kawasan kita,” kata Menhan Prabowo.
Dalam pertemuan itu, PM Laos Sonexay mengucapkan selamat atas terpilihnya Prabowo menjadi Presiden RI.
Dari Laos, Prabowo kemudian melanjutkan lawatannya ke Kamboja untuk bertemu dengan PM Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet dan Presiden Senat Kamboja Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen. Dalam pertemuan itu, Prabowo membahas kemakmuran dan kemajuan kedua negara.
Dalam pertemuannya, dengan PM Hun Manet, Prabowo menyatakan yakin bahwa Indonesia dan Kamboja dapat bekerja sama erat untuk berupaya menciptakan kemakmuran dan kemajuan kawasan kedua negara.
”Dengan memperkuat kolaborasi, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan dan pembangunan ASEAN secara keseluruhan. Saya berharap kemitraan kita yang berkelanjutan dalam mencapai tujuan bersama ini,” kata Prabowo.