Polemik Jet Pribadi, Faldo Maldini: Kaesang Pasti Jelaskan ke Publik
Setelah dipertanyakan keberadaannya, Kaesang menampilkan diri. Ia sempat bertemu Faldo Maldini. Apa isi obrolannya?
Oleh
HIDAYAT SALAM
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep disebut bakal menjelaskan pertanyaan dan kerisauan publik soal penggunaan pesawat jet pribadi ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Sementara itu, desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut dugaan gratifikasi dari penggunaan pesawat jet tersebut terus bergulir.
Setelah beberapa hari dipertanyakan keberadaannya oleh warganet, Kaesang terlihat muncul kembali di hadapan publik pada Rabu (4/9/2024). Melalui akun media sosial Instagram resmi milik PSI, putra bungsu dari Presiden Joko Widodo itu terlihat berada di kantor DPP PSI, Jakarta. Kaesang tampak menerima sejumlah tamu di ruang kerjanya, salah satunya berbincang dengan bakal calon wali kota Tangerang yang juga politisi PSI, Faldo Maldini.
Saat dikonfirmasi pada Kamis (5/9/2024), Faldo mengatakan, pertemuan dengan Kaesang membahas banyak hal. Salah satunya membahas langkah untuk memperkuat pemenangan di Pemilihan Kepala daerah Tangerang.
”Ngobrol banyak dari hati ke hati. PSI kan partai yang isinya seumuran. jadi cerita kayak curhat ke teman saja,” ujar Faldo.
Selain itu, ia melaporkan terkait capaian dan hambatan dalam menangkap aspirasi warga Kota Tangerang dalam kaitan kontestasinya di Pilkada Tangerang 2024. ”Semua perkembangan harus saya laporkan ke ketum (ketua umum), baik hambatan maupun capaian kami dalam menangkap aspirasi masyarakat Tangerang,” katanya.
Ditanya apakah turut membahas polemik penggunaan pesawat jet pribadi, Faldo meminta hal itu ditanyakan langsung kepada Kaesang.
Beliau masih cari waktu. Kita tunggu waktunya Mas Ketum ya.
Namun, ia memahami keresahan publik terkait hal tersebut. Ia juga sudah mengusulkan kepada Kaesang untuk bertemu dengan awak media. Terkait dengan hal itu, ia memastikan, Kaesang terbuka dan akan menjelaskan semuanya.
”Kami sudah usulkan jadwalkan waktu buat ngopi-ngopi ngobrol sama teman-teman media. Beliau baru balik dari Amerika dan mengurusi kehamilan istri. Beliau masih cari waktu. Kita tunggu waktunya Mas Ketum ya. Pasti dijelaskan semua, terbuka semua kok,” ujar Faldo.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni mengatakan, Kaesang sudah kembali dari Amerika Serikat dan berada di Jakarta sejak 28 Agustus 2024. Hampir setiap hari, Kaesang berkantor di DPP PSI. Jika tidak ke luar kota, ia mengaku selalu bertemu dengan Kaesang dan berdiskusi tentang persiapan Pilkada 2024 pada sore atau malam setelah jam kerjanya sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.
”Mas Kaesang memimpin rapat koordinasi finalisasi dukungan pilkada dan menandatangani berkas-berkas rekomendasi,” kata Raja.
Tanpa pandang bulu
Meski Kaesang disebut akan menjelaskan ke publik terkait polemik penggunaan pesawat jet, Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman tetap mendesak KPK untuk mengusut dugaan gratifikasi dari penggunaan pesawat jet oleh Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Menurut dia, jet pribadi jenis Gulfstream G650ER yang digunakan Kaesang itu merupakan milik Garena Online, satu grup dengan Shopee. Pihaknya telah menyerahkan dokumen nota kesepahaman antara Pemerintah Kota Surakarta dan PT Shopee International Indonesia kepada KPK pada Rabu (28/8/2024). Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh mantan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang merupakan kakak Kaesang.
Boyamin mengatakan, dokumen perjanjian yang ia berikan ke KPK sifatnya rahasia. Ia hanya bisa menyerahkannya kepada aparat penegak hukum. Boyamin menunggu KPK untuk menjalankan tugasnya.
”Harapannya, ya, jelas KPK menjalankan tugasnya menegakkan hukum tanpa pandang bulu,” kata Boyamin.
Ia pun tak keberatan jika laporannya kini ditangani oleh Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada KPK. Begitu pula sikap KPK yang tak akan terburu-buru memanggil Kaesang. Namun, pihaknya akan tetap memantau dan mengikuti perkembangan dari KPK tersebut.
”Sebagai pelapor aku tetap patuhi apa-apa kemauan KPK, termasuk limpahkan ke PLPM. Aku menunggu proses ke depannya. Kita tunggu aja ya,” ujar Boyamin.
Persoalan tersebut awal mulanya mencuat di media sosial seusai Erina Gudono mengunggah foto perjalanannya bersama Kaesang ke Amerika Serikat di akun Instagram pada Rabu (21/8/2024). ”USA here we go,” demikian tulis Erina.
Kepergian mereka memantik reaksi publik karena dilakukan di tengah unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada yang materinya melawan putusan Mahkamah Konstitusi. Salah satunya mengatur soal syarat usia mengikuti pilkada yang dispekulasikan banyak pihak untuk melapangkan jalan bagi Kaesang maju di pilkada.
Namun, tak hanya itu, warganet banyak yang mengritik gaya hidup Kaesang karena menggunakan pesawat jet ke AS. Berdasarkan data yang diunggah Manajer Riset Trend Asia Zakki Amali di akun X @ZakkiAmali, pesawat jet pribadi yang diduga dipakai Kaesang dan Erina, dari Indonesia ke AS, adalah jenis Gulfstream G650. Isu ini pun terus bergulir hingga muncul tudingan gratifikasi.
MAKI dan dosen Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, melaporkan dugaan gratifikasi itu ke KPK pada 28 Agustus 2024.
Atas laporan itu, KPK berencana memanggil Kaesang untuk diklarifikasi. Namun, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui keberadaan Kaesang sehingga di dunia maya, banyak warganet yang mempertanyakan di mana atau ke mana Kaesang.
”(Saat ini) Surat sedang dikonsep, surat undangan, apakah nanti apa, saya tidak tahu posisi bersangkutan (Kaesang) saat ini ada di mana. Ya lah, (Kaesang ke KPK), masa kita harus datang ke sana, ngapain gitu?” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Kemarin, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengabarkan perkembangan terbaru terkait tindak lanjut laporan masyarakat soal penggunaan pesawat jet oleh Kaesang. Namun, ia menyampaikan bahwa KPK batal memanggil Kaesang untuk mengklarifikasi dugaan penerimaan gratifikasi dalam penggunaan pesawat jet pribadi.
Alasannya, dua laporan mengenai penggunaan jet itu telah dialihkan dari Direktorat Gratifikasi KPK ke Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat KPK. Dengan dialihkan, jangkauan pemeriksaannya dijanjikan lebih luas. KPK tak hanya akan berfokus pada dugaan penerimaan gratifikasi oleh penyelenggara negara, tetapi juga jabatan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI dan anak dari penyelenggara negara.
Untuk mekanisme penanganan laporan itu, KPK akan melakukan verifikasi selama 1-2 hari kerja. Setelah itu, laporan akan ditelaah yang memakan waktu 8-14 hari kerja. Jika memenuhi syarat, selanjutnya akan akan ditindaklanjuti dengan proses pengumpulan bahan dan keterangan atau pengumpulan informasi yang memakan waktu hingga 30 hari. Setelah itu, akan diadakan gelar perkara untuk memutuskan apakah kasus layak naik ke tingkat penyelidikan atau tidak.
Oleh karena itu, menurut Tessa, Kaesang tidak perlu terburu-buru datang ke KPK untuk mengklarifikasi. Hal ini berbeda jika laporan ditangani Direktorat Gratifikasi KPK karena sesuai aturan dugaan penerimaan gratifikasi harus diklarifikasi maksimal 30 hari setelah gratifikasi diterima.